Tragedi implosinya submersibel Titan milik OceanGate pada Juni 2023 telah memicu pengawasan ketat terhadap praktik dan pengambilan keputusan perusahaan. Saat dengar pendapat U.S. Coast Guard dimulai, rincian baru mulai terungkap tentang sejarah bermasalah kapal selam ini dan kekhawatiran yang diungkapkan oleh mantan karyawan.
Pola Kegagalan Peralatan
Penyelidik Coast Guard mengungkapkan bahwa Titan mengalami lebih dari 100 kegagalan peralatan dan insiden selama ekspedisi ke lokasi bangkai Titanic pada tahun 2021 dan 2022. Jumlah yang mengejutkan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keandalan submersibel dan prosedur penilaian risiko OceanGate.
Peringatan yang Diabaikan
Tony Nissen, mantan direktur teknik OceanGate, memberikan kesaksian yang menghancurkan tentang kepemimpinan dan pengambilan keputusan CEO Stockton Rush:
- Nissen menolak mengemudikan submersibel pada tahun 2018, dengan alasan kurangnya kepercayaan pada kru operasi dan Rush sendiri.
- Rencana untuk mensertifikasi kapal dengan pihak ketiga yang independen dibatalkan.
- Rush menurunkan kualitas komponen titanium untuk menghemat uang dan waktu, meskipun ada kekhawatiran keamanan.
- Ketika pengujian mengungkapkan bahwa lambung kapal melengkung melebihi faktor keamanan yang dihitung, kekhawatiran Nissen diabaikan.
Desain dan Penyimpanan yang Dipertanyakan
Dengar pendapat juga menyoroti potensi cacat dalam desain dan pemeliharaan Titan:
- Lambung serat karbon eksperimental tidak pernah ditinjau oleh pihak ketiga, bertentangan dengan praktik standar industri.
- Submersibel disimpan di luar ruangan dalam suhu beku, berpotensi membahayakan integritas materialnya.
- Sistem pemantauan akustik yang dimaksudkan untuk memberikan peringatan dini kegagalan mungkin telah disalahpahami atau disalahgunakan.
Saat-saat Terakhir
Sebuah timeline animasi yang disajikan pada dengar pendapat mengungkapkan komunikasi terakhir Titan sebelum implosinya yang fatal. Pesan terakhir kru, "semua baik-baik saja di sini", yang dikirim pada kedalaman sekitar 2.400 meter, sangat kontras dengan tragedi yang terjadi sesaat setelahnya.
Seiring berlanjutnya dengar pendapat, jelas bahwa pendekatan OceanGate terhadap eksplorasi laut dalam penuh dengan risiko dan kompromi. Kesaksian dan bukti yang disampaikan sejauh ini menggambarkan perusahaan yang memprioritaskan kecepatan dan penghematan biaya di atas standar keamanan yang ketat, dengan konsekuensi yang menghancurkan.
