Pengumuman aturan open banking oleh CFPB baru-baru ini telah memicu diskusi intensif di kalangan komunitas teknologi mengenai potensi celah privasi dan tantangan implementasi yang dapat melemahkan tujuan perlindungan konsumennya.
Kerentanan Privasi dan Masalah Ketentuan Layanan
Poin utama yang diperdebatkan di antara para ahli teknologi adalah bagaimana lembaga keuangan mungkin memanfaatkan perjanjian ketentuan layanan untuk menghindari perlindungan privasi yang ditetapkan dalam aturan. Meskipun CFPB mewajibkan pihak ketiga hanya dapat menggunakan data konsumen untuk layanan yang secara khusus diminta, ada kekhawatiran bahwa bank dapat memasukkan izin penggunaan data yang luas dalam cetakan kecil mereka, mirip dengan cara platform media sosial menangani data pengguna.
Penghapusan Data dan Berbagi dengan Pihak Ketiga
Persyaratan aturan untuk penghapusan data setelah pencabutan akses juga menimbulkan pertanyaan tentang penegakan praktisnya. Para kritikus berpendapat bahwa kerangka kerja saat ini mungkin tidak cukup menangani jaringan kompleks berbagi data antara lembaga keuangan dan mitra, vendor, serta broker data mereka. Muncul seruan yang semakin besar untuk persyaratan penghapusan data yang lebih komprehensif yang akan mencakup semua pihak ketiga yang telah menerima informasi konsumen.
Implementasi dan Masalah Akses
Pertanyaan implementasi teknis masih belum terjawab, terutama mengenai bagaimana konsumen akan mengakses data keuangan mereka. Komunitas mempertanyakan apakah akses akan dibatasi pada platform atau perangkat tertentu, seperti aplikasi iOS atau Android dengan remote attestation, atau apakah browser web akan cukup untuk permintaan akses data.
Praktik Kompetitif dan Dampak Pasar
Meskipun CFPB bertujuan untuk mendorong persaingan, pengamat industri mencatat bahwa lembaga keuangan mungkin menemukan cara alternatif untuk mempertahankan pelanggan. Ini bisa termasuk menggabungkan produk dengan kenyamanan minor atau menerapkan strategi harga yang mempersulit konsumen untuk beralih penyedia. Resistensi historis pemroses pembayaran untuk mengadopsi opsi pembayaran yang lebih murah seperti SEPA Core DD dan transfer instan menunjukkan potensi tantangan dalam mencapai tujuan kompetitif aturan tersebut.
Aturan ini akan diimplementasikan antara tahun 2026 dan 2030, dengan lembaga yang lebih besar menghadapi tenggat waktu kepatuhan lebih awal. Saat industri keuangan bersiap menghadapi perubahan ini, keberhasilan inisiatif open banking akan sangat bergantung pada seberapa efektif regulator dapat menangani masalah privasi dan implementasi ini sambil mempertahankan semangat perlindungan data konsumen.