Penipuan online telah berkembang menjadi operasi canggih yang telah merugikan korban hingga triliunan rupiah, dengan warga Amerika saja kehilangan lebih dari 10 miliar dolar Amerika sepanjang 2023. Saat lembaga penegak hukum bekerja untuk memberantas kejahatan ini, terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikannya telah menjadi faktor penting dalam pelaporan korban dan upaya pemulihan.
Statistik Penipuan AS 2023:
- Total kerugian akibat penipuan: USD 10 miliar lebih
- Kerugian akibat penipuan investasi: USD 4,6 miliar
- Kerugian akibat penipuan percintaan: USD 1,14 miliar
Istilah Kontroversial dan Dampaknya
Istilah pemotongan babi berasal dari kata Mandarin shāzhūpán, yang diciptakan oleh para penipu sendiri untuk menggambarkan praktik mereka menggemukkan korban sebelum melakukan penipuan. Namun, terminologi yang merendahkan ini telah menciptakan hambatan tak terduga dalam pelaporan kejahatan dan dukungan korban, yang mendorong Interpol untuk mengambil tindakan tegas dalam menghentikan penggunaannya.
Pendekatan Baru Interpol
Organisasi penegak hukum internasional ini kini aktif bekerja untuk mengganti istilah kontroversial tersebut dengan bahasa yang lebih tepat dan sensitif terhadap korban. Mereka menganjurkan penggunaan istilah seperti penipuan investasi atau umpan romansa yang berfokus pada perilaku kriminal daripada menstigmatisasi korban. Perubahan ini akan diterapkan di seluruh 196 negara anggota, dengan pembaruan pada halaman web, siaran pers, dan materi kerja.
Skala Operasi Penipuan Modern
Penipuan ini telah berkembang menjadi operasi berskala industri, dengan lebih dari 200.000 orang dilaporkan diperdagangkan ke pusat-pusat penipuan besar di Asia Tenggara. Pusat-pusat ini tidak hanya terbatas pada penipuan investasi atau romansa, tetapi menjalankan berbagai skema penipuan termasuk penipuan tugas, pemerasan seksual, dan penipuan judi olahraga. Perusahaan kriminal bahkan telah mulai menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi mereka.
Skala Operasi Penipuan:
- Pekerja yang diperdagangkan: 200.000+ orang
- Peningkatan penipuan online dari tahun ke tahun: 22%
- Negara anggota Interpol yang terkena dampak: 196
![]() |
---|
Ilustrasi ini menggambarkan sifat gelap dan kompleks dari operasi penipuan modern, menekankan intensitas permasalahannya |
Kekuatan Bahasa dalam Penegakan Hukum
Nick Court, asisten direktur program kejahatan keuangan dan anti-korupsi Interpol, menekankan bahwa pilihan bahasa secara signifikan mempengaruhi pelaporan kejahatan di berbagai jenis pelanggaran. Inisiatif ini mengikuti perubahan evolusioner serupa dalam terminologi yang digunakan untuk menggambarkan kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan eksploitasi anak online, yang semuanya bertujuan untuk menciptakan ruang yang lebih aman bagi pelaporan korban.
Ancaman yang Terus Berkembang
Dengan penipuan online meningkat 22% dari 2022, dan penjahat siber semakin memanfaatkan alat-alat AI, kebutuhan akan pelaporan yang efektif dan respons penegak hukum tidak pernah lebih penting dari sekarang. Pergeseran terminologi ini merepresentasikan langkah strategis untuk mendorong lebih banyak korban untuk melapor, yang pada akhirnya membantu otoritas lebih baik dalam memberantas jaringan kriminal canggih ini.