Terobosan terbaru DARPA dalam transmisi daya nirkabel telah memicu perdebatan sengit tentang risiko keamanan dan aplikasi praktis. Badan penelitian militer tersebut berhasil mentransmisikan lebih dari 800 watt daya melintasi jarak 5,3 kilometer menggunakan teknologi laser, memecahkan rekor jarak dan daya sebelumnya. Namun, komunitas teknologi mengangkat pertanyaan serius tentang bahaya sinar laser bertenaga tinggi di ruang publik.
Rekor Pancaran Daya DARPA
- Daya yang dikirim: 800+ watt
- Jarak: 5,3 kilometer (3,3 mil)
- Durasi: 30 detik
- Total energi yang ditransfer: Lebih dari 1 megawatt-detik
- Efisiensi: 20% (optik ke listrik)
- Rekor sebelumnya: 220 watt pada jarak 1,7 kilometer selama 25 detik
Kekhawatiran Keamanan Menjadi Sorotan Utama
Diskusi paling hangat berfokus pada potensi bahaya sinar laser tak terlihat yang melintasi area di mana orang mungkin berada. Anggota komunitas khawatir tentang paparan tidak sengaja yang dapat menyebabkan cedera parah atau kematian. Kekhawatiran meluas melampaui kontak langsung manusia - permukaan reflektif yang masuk ke jalur sinar dapat menyebarkan cahaya laser berbahaya ke area yang luas, berpotensi membutakan orang pada jarak yang jauh.
Yang mengkhawatirkan saya adalah bahwa ini adalah sinar laser liar di ruang yang berpotensi publik. Siapa pun yang secara tidak sengaja melintasi garis yang berpotensi tak terlihat itu bisa terbunuh atau terluka parah.
Beberapa menyarankan solusi seperti sistem relay darat-satelit-darat atau terowongan bawah tanah, meskipun pendekatan ini akan sebagian besar meniadakan keunggulan utama teknologi tersebut. Militer menguji sistem mereka di White Sands Missile Range , di mana akses publik dikontrol secara ketat, tetapi penerapan di dunia nyata akan menghadapi tantangan keamanan yang jauh lebih kompleks.
Keterbatasan Teknis dan Pertanyaan Efisiensi
Meskipun DARPA mencapai efisiensi 20% dalam mengonversi cahaya laser menjadi daya listrik, efisiensi sistem secara keseluruhan tetap buruk ketika memperhitungkan seluruh rantai daya. Mengonversi listrik menjadi cahaya laser, mentransmisikannya melalui atmosfer, dan mengonversinya kembali menjadi listrik menghasilkan kehilangan energi yang signifikan. Hal ini membuat teknologi tersebut tidak cocok untuk aplikasi jaringan listrik sipil, di mana saluran arus searah tegangan tinggi mencapai efisiensi lebih dari 90%.
Kondisi pengujian atmosfer juga mendapat kritik. Dilakukan di gurun New Mexico pada ketinggian tinggi, demonstrasi tersebut menghindari kelembaban dan kondisi cuaca yang akan sangat mempengaruhi kinerja dalam banyak skenario dunia nyata. Uap air menyerap energi laser dengan berat, berpotensi mengurangi efisiensi dari 20% menjadi kurang dari 1% di lingkungan lembab.
Perbandingan Efisiensi
- Transmisi daya laser: ~20% optik-ke-listrik (efisiensi sistem keseluruhan jauh lebih rendah)
- Saluran listrik HVDC: efisiensi 90%+
- Dampak atmosfer: Kelembaban dapat mengurangi efisiensi dari 20% menjadi <1%
- Skala daya: 800 watt vs megawatt untuk transmisi tradisional
- Jarak: 5,3 km vs ribuan kilometer untuk HVDC
Aplikasi Militer Mendorong Pengembangan
Meskipun ada kekhawatiran efisiensi, teknologi ini menunjukkan prospek untuk penggunaan militer spesifik, terutama operasi drone. Transmisi daya berkelanjutan dapat menghilangkan keterbatasan bahan bakar untuk pesawat tanpa awak, secara fundamental mengubah kemampuan operasional mereka. Kemampuan untuk menggerakkan sensor dan peralatan jarak jauh tanpa jalur pasokan fisik menawarkan keunggulan taktis yang signifikan.
Komunitas mengakui bahwa aplikasi militer beroperasi di bawah batasan yang berbeda dari penggunaan sipil. Efisiensi kurang penting ketika alternatifnya adalah logistik yang mustahil atau kegagalan misi. Namun, fokus militer ini menimbulkan kekhawatiran tambahan tentang potensi persenjataan, karena sistem laser bertenaga tinggi memiliki implikasi penggunaan ganda yang jelas.
Spesifikasi Teknis
- Desain penerima: Cermin parabola yang memantulkan ke puluhan sel fotovoltaik
- Lokasi pengujian: White Sands Missile Range , New Mexico (ketinggian 1.200+ meter)
- Kondisi atmosfer: Transmisi darat-ke-darat melalui atmosfer penuh
- Waktu pengembangan: Penerima diselesaikan dalam waktu sekitar 3 bulan
- Tim: Teraview Technologies , Packet Digital , Rochester Institute of Technology
![]() |
---|
Lanskap gurun yang indah ini mencerminkan lokasi pengujian terpencil di mana teknologi power beaming DARPA dapat diterapkan untuk operasi militer |
Tantangan dan Peluang Masa Depan
DARPA bergerak maju dengan pengembangan Fase 2, berfokus pada relay terintegrasi dan transmisi daya vertikal. Teknologi ini pada akhirnya dapat memungkinkan jenis baru sistem daya berbasis ruang angkasa atau mendukung operasi di lokasi terpencil di mana pengiriman daya tradisional tidak praktis.
Terobosan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam transmisi daya nirkabel, tetapi adopsi luas akan memerlukan penyelesaian tantangan keamanan dan efisiensi fundamental. Reaksi beragam komunitas teknologi mencerminkan baik kegembiraan tentang kemungkinan-kemungkinan maupun kekhawatiran realistis tentang rintangan praktis yang masih ada.
Referensi: DARPA program sets distance record for power beaming
![]() |
---|
Lengan robotik yang canggih melambangkan potensi inovatif dan teknologi maju yang mendorong pengembangan masa depan DARPA dalam transmisi daya nirkabel |