Developer Menciptakan Compiler BASIC-to-Go dalam Weekend, Memicu Perdebatan Soal Parser Buatan Tangan vs Generated

Tim Komunitas BigGo
Developer Menciptakan Compiler BASIC-to-Go dalam Weekend, Memicu Perdebatan Soal Parser Buatan Tangan vs Generated

Proyek weekend seorang mantan CTO Stripe untuk membangun compiler BASIC-to-Go telah memicu diskusi seru di komunitas programming tentang pendekatan terbaik untuk membangun parser bahasa dan apa yang benar-benar merupakan sebuah compiler.

David Singleton membagikan pengalamannya menciptakan toybasic, versi sederhana dari TinyBASIC yang dikompilasi menjadi kode Go. Proyek ini hanya membutuhkan beberapa jam di hari Sabtu yang hujan, menunjukkan bagaimana tools modern dapat membuat konstruksi compiler menjadi sangat mudah diakses. Compiler-nya mengikuti pendekatan tiga tahap klasik: lexing, parsing, dan code generation.

Komponen Arsitektur Compiler:

  • Lexer: Mengkonversi karakter kode sumber menjadi token bermakna menggunakan Deterministic Finite Automata
  • Parser: Membangun pohon sintaks dari token dan memvalidasi struktur program
  • Code Generator: Menelusuri pohon sintaks dan menghasilkan kode Go yang setara

Perdebatan Besar Parser

Proyek ini telah memicu perpecahan menarik di komunitas developer tentang metode konstruksi parser. Beberapa developer berpengalaman sangat mengadvokasi parser buatan tangan, berargumen bahwa parser tersebut lebih mudah ditulis dan di-debug daripada yang dibayangkan banyak orang. Mereka menunjukkan bahwa parsing manual memungkinkan pesan error yang lebih baik dan memberikan developer kontrol lebih besar atas prosesnya.

Namun, yang lain berargumen bahwa ketika Anda bereksperimen dengan ide bahasa baru, parser generator menjadi sangat berharga. Kemampuan untuk dengan cepat melakukan iterasi pada sintaks tanpa menulis ulang kode parsing secara manual dapat menghemat waktu pengembangan yang signifikan. Seorang developer mencatat bahwa mereka menghabiskan 80% waktu desain bahasa mereka hanya untuk menulis dan men-debug parser ketika melakukan semuanya secara manual.

Ketegangan antara kontrol dan kenyamanan ini mencerminkan tema yang lebih luas dalam pengembangan software - apakah menggunakan tools otomatis atau mempertahankan kontrol langsung atas setiap aspek kode.

Apa yang Membuat Sebuah Compiler?

Diskusi tak terduga muncul seputar terminologi. Beberapa anggota komunitas mempertanyakan apakah menerjemahkan BASIC ke Go harus disebut compiler daripada transpiler, karena tidak menghasilkan machine code secara langsung. Ini memicu perdebatan menarik tentang definisi dalam ilmu komputer.

Konsensusnya tampaknya adalah bahwa program apa pun yang menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain memenuhi syarat sebagai compiler, terlepas dari bahasa target. Bagaimanapun, banyak compiler modern menghasilkan representasi intermediate atau bytecode daripada instruksi mesin langsung. Perbedaan antara compiler dan transpiler tampak lebih akademis daripada praktis.

Daya Tarik Abadi BASIC

Pilihan BASIC sebagai bahasa sumber beresonansi dengan banyak developer yang dengan penuh nostalgia mengingatnya sebagai bahasa pemrograman pertama mereka. Meskipun reputasi BASIC di beberapa kalangan, anggota komunitas menyoroti aksesibilitasnya yang luar biasa - bahasa yang bisa dipelajari mahasiswa humaniora dalam satu sore, namun tetap cukup powerful untuk programming serius.

Varian BASIC modern bergerak jauh melampaui kode bernomor baris dan penuh GOTO yang memberikan bahasa tersebut reputasi buruk. Banyak developer berbagi pengalaman positif dengan dialek BASIC terstruktur yang mencakup control flow yang tepat dan fitur programming modular.

Proyek ini berfungsi sebagai perjalanan nostalgia sekaligus demonstrasi praktis bahwa konstruksi compiler tidak harus menakutkan. Dengan tools yang tepat dan pemahaman yang jelas tentang fundamental, bahkan tugas yang tampak kompleks seperti membangun compiler dapat menjadi proyek weekend yang menyenangkan.

Referensi: I wrote a compiler