Developer Memperdebatkan Apakah Access Modifier Sudah Tidak Relevan dalam Pemrograman Modern

Tim Komunitas BigGo
Developer Memperdebatkan Apakah Access Modifier Sudah Tidak Relevan dalam Pemrograman Modern

Diskusi sengit telah muncul dalam komunitas pemrograman tentang apakah access modifier public, protected, dan private benar-benar merupakan fitur yang diperlukan dalam bahasa pemrograman berorientasi objek. Perdebatan ini berpusat pada apakah konstruksi pemrograman yang banyak digunakan ini sebenarnya merupakan duplikasi berlebihan dari fungsi interface yang sudah ada di sebagian besar bahasa pemrograman.

Kontroversi dimulai dengan klaim bahwa access modifier diciptakan di Simula tanpa developer menyadari bahwa mereka menduplikasi fitur pendefinisian interface yang sudah ada. Menurut argumen ini, virtual method dan subtyping sudah cukup untuk mendefinisikan interface, membuat access modifier menjadi tambahan yang tidak perlu dan terus dibawa ke bahasa modern murni untuk kompatibilitas mundur.

Penulis Library Membela Access Modifier untuk Kontrol API

Banyak developer yang bekerja pada library dan framework sangat tidak setuju dengan menganggap access modifier sebagai sesuatu yang tidak perlu. Mereka menunjukkan manfaat praktis dalam pengembangan perangkat lunak dunia nyata, terutama ketika membuat library yang membutuhkan batasan jelas antara API publik dan detail implementasi internal.

Developer C# khususnya menghargai bagaimana access modifier membantu mereka melakukan refactor kode dengan percaya diri. Ketika internal library ditandai sebagai private atau internal, developer tahu bahwa mereka dapat mengubah komponen-komponen ini tanpa merusak kode eksternal yang bergantung pada library mereka. Ini menjadi sangat penting ketika memelihara codebase besar dari waktu ke waktu, di mana memahami apa yang dapat dimodifikasi dengan aman versus apa yang mungkin merusak aplikasi downstream sangatlah penting.

Pengenalan kontrol akses yang lebih granular, seperti modifier private protected di C#, menunjukkan bahwa beberapa developer sebenarnya menginginkan kontrol akses yang lebih canggih daripada yang lebih sederhana. Modifier ini hanya memungkinkan tipe turunan dalam assembly yang sama untuk mengakses member tertentu, memberikan kontrol yang sangat detail atas hierarki inheritance.

Jenis-jenis Access Modifier yang Dibahas:

  • Public: Dapat diakses dari mana saja
  • Protected: Dapat diakses dalam kelas dan subkelas
  • Private: Hanya dapat diakses dalam kelas yang sama
  • Internal ( C# ): Dapat diakses dalam assembly yang sama
  • Private Protected ( C# ): Hanya dapat diakses oleh tipe turunan dalam assembly yang sama

Pendekatan Python Memicu Diskusi Konvensi vs Penegakan

Perdebatan meluas ke pendekatan filosofis yang berbeda di berbagai bahasa pemrograman. Kesuksesan Python meskipun tidak memiliki member private yang ketat sering dikutip sebagai bukti bahwa access modifier tidak penting. Namun, perbandingan ini mengungkap pertanyaan yang lebih dalam tentang apakah kontrol akses harus ditegakkan oleh compiler atau ditangani melalui konvensi sosial.

Python memang mengimplementasikan bentuk privasi melalui name mangling dengan double underscore, tetapi ini dapat dengan mudah disiasati. Beberapa developer berpendapat bahwa pendekatan lunak ini bekerja dengan baik karena memberikan sinyal niat tanpa menciptakan penghalang yang kaku. Yang lain berpendapat bahwa penegakan eksplisit di tingkat bahasa mencegah penyalahgunaan yang tidak disengaja dan memungkinkan optimisasi compiler yang lebih baik.

Ini adalah kontrak sosial yang benar-benar bisa Anda langgar jika mau, hanya dengan sedikit usaha.

Diskusi mengungkapkan bahwa bahkan dalam bahasa dengan access modifier yang ketat, developer yang bertekad biasanya dapat menemukan cara untuk mengatasi pembatasan ini melalui reflection, deklarasi friend, atau mekanisme lainnya. Ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah access modifier memberikan keamanan yang sesungguhnya atau hanya berfungsi sebagai pagar pembatas untuk developer yang beritikad baik.

Pendekatan Khusus Bahasa:

  • C++: Tradisional public/protected/private dengan deklarasi friend
  • C/Java: Menyertakan kata kunci sealed/final untuk mencegah pewarisan
  • Python: Menggunakan konvensi penamaan (awalan garis bawah) dan name mangling (garis bawah ganda)
  • Go: Model package-private dan public berdasarkan kapitalisasi
  • Boost Libraries: Menggunakan namespace terpisah untuk detail implementasi

Manfaat Performa dan Tooling di Luar Kontrol Akses

Selain masalah desain API, access modifier memberikan manfaat praktis untuk compiler dan alat pengembangan. Member private dan internal memberikan compiler lebih banyak informasi tentang pola penggunaan kode, memungkinkan optimisasi seperti method inlining yang mungkin tidak aman dengan method public.

Lingkungan pengembangan juga menggunakan informasi access modifier untuk menyediakan code completion dan alat refactoring yang lebih baik. Ketika IDE mengetahui bahwa member tertentu bersifat private, ia dapat menghindari menyarankannya dalam konteks yang tidak tepat dan memberikan bantuan refactoring yang lebih akurat.

Beberapa developer mengusulkan bahwa sistem berbasis annotation dapat menggantikan access modifier tradisional sambil memberikan manfaat serupa. Annotation seperti @internal atau @private dapat memberikan sinyal niat tanpa memerlukan kata kunci bahasa khusus, berpotensi menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam cara kontrol akses diimplementasikan.

Filosofi Composition vs Inheritance

Perdebatan yang lebih luas menyentuh pertanyaan fundamental tentang pola desain berorientasi objek. Kritikus access modifier sering mengadvokasi composition daripada inheritance, dengan argumen bahwa jika inheritance itu sendiri bermasalah, maka fitur yang dirancang untuk membuat inheritance lebih aman menjadi tidak perlu.

Namun, banyak developer menemukan nilai dalam inheritance untuk kasus penggunaan tertentu, terutama ketika base class menyediakan implementasi parsial yang dapat diperluas oleh derived class. Dalam skenario ini, protected member menawarkan jalan tengah antara API yang sepenuhnya publik dan detail implementasi yang sepenuhnya private.

Diskusi menyoroti ketegangan yang berkelanjutan dalam desain perangkat lunak antara kemurnian konsep dan utilitas praktis. Meskipun access modifier mungkin secara teoritis menduplikasi fitur bahasa lainnya, adopsi yang luas dan evolusi berkelanjutan mereka menunjukkan bahwa mereka memecahkan masalah nyata yang dihadapi developer dalam pemrograman sehari-hari.

Apakah access modifier mewakili alat penting untuk mengelola kompleksitas kode atau bagasi historis yang tidak perlu terus membagi komunitas pemrograman, dengan argumen yang valid di berbagai sisi dari pertanyaan desain fundamental ini.

Referensi: public/protected/private is an unnecessary feature