Bloatware AppCloud Samsung Memicu Kekhawatiran Privasi di Timur Tengah dan Afrika Utara

Tim Komunitas BigGo
Bloatware AppCloud Samsung Memicu Kekhawatiran Privasi di Timur Tengah dan Afrika Utara

Pengguna Samsung di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara mengangkat kekhawatiran serius tentang bloatware yang sudah terpasang dan mengumpulkan data pribadi tanpa persetujuan mereka. Kontroversi ini berpusat pada AppCloud, sebuah aplikasi yang sudah terpasang di smartphone Samsung seri A dan M yang tidak dapat dengan mudah dihapus oleh pengguna.

Model Samsung yang Terdampak:

  • Smartphone Samsung Galaxy seri A
  • Smartphone Samsung Galaxy seri M
  • Perangkat yang didistribusikan di Asia Barat, Afrika Utara, dan wilayah MENA yang lebih luas

Software yang Tidak Dapat Dihapus Menimbulkan Kekhawatiran

Kekhawatiran utama adalah bahwa AppCloud terintegrasi secara mendalam ke dalam sistem operasi perangkat, membuatnya hampir tidak mungkin bagi pengguna biasa untuk menghapusnya. Meskipun pengguna yang paham teknologi telah menemukan solusi menggunakan perintah Android Debug Bridge (ADB), pemilik smartphone rata-rata tidak memiliki cara praktis untuk menghapus software tersebut. Bahkan ketika dinonaktifkan, aplikasi ini dapat muncul kembali setelah pembaruan sistem, menciptakan kekhawatiran privasi yang berkelanjutan.

Situasi menjadi lebih kompleks ketika mempertimbangkan bahwa perangkat Samsung seri A dan M menargetkan konsumen yang sadar anggaran dan mungkin tidak memiliki pengetahuan teknis atau pilihan alternatif untuk mengatasi masalah privasi ini.

Metode Penghapusan Teknis:

adb shell pm uninstall --user 0 com.package.name

Catatan: Memerlukan pengaturan Android Debug Bridge ( ADB ) dan pengetahuan teknis

Pengumpulan Data Tanpa Persetujuan yang Jelas

Diskusi komunitas mengungkapkan bahwa AppCloud mengumpulkan informasi sensitif termasuk data biometrik, alamat IP, dan sidik jari perangkat. Pengguna melaporkan bahwa tidak ada kebijakan privasi yang transparan yang menjelaskan data apa yang dikumpulkan atau bagaimana data tersebut digunakan. Kurangnya transparansi ini melanggar prinsip-prinsip perlindungan data, terutama di wilayah-wilayah di mana undang-undang privasi menjadi lebih ketat.

Software ini juga dapat menyisipkan iklan ke dalam baki notifikasi dan secara diam-diam menginstal aplikasi, mengubah perangkat pengguna menjadi platform untuk aktivitas komersial yang tidak diinginkan.

Pengumpulan Data AppCloud :

  • Informasi biometrik
  • Alamat IP
  • Sidik jari perangkat
  • Pola perilaku pengguna
  • Data instalasi dan penggunaan

Komplikasi Hukum Regional

Situasi menjadi sangat sensitif di negara-negara tertentu karena asal-usul AppCloud. Software ini dikembangkan oleh ironSource, sebuah perusahaan yang didirikan di Israel dan sekarang dimiliki oleh Unity Technologies. Ini menciptakan komplikasi hukum di negara-negara seperti Lebanon, di mana perusahaan Israel dilarang beroperasi.

Privasi adalah hak asasi manusia yang diabaikan, tetapi semoga para politisi akan segera menyadari bahwa ini juga merupakan masalah keamanan nasional.

Masalah Serupa di Seluruh Wilayah

Laporan menunjukkan masalah ini meluas melampaui wilayah Asia Barat dan Afrika Utara yang dilaporkan awalnya. Pengguna di Maroko dan bagian lain dari wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang lebih luas telah melaporkan software yang sudah terpasang serupa, kadang-kadang disebut Aura alih-alih AppCloud, menunjukkan bahwa ini mungkin merupakan praktik yang tersebar luas di seluruh strategi distribusi regional Samsung.

Respons Konsumen dan Alternatif

Kontroversi ini telah membuat beberapa pengguna mempertimbangkan untuk beralih ke produsen lain sepenuhnya. Namun, tantangannya tetap bahwa perangkat Samsung yang terdampak adalah model budget, dan konsumen dalam kisaran harga ini memiliki alternatif terbatas yang menawarkan praktik privasi yang lebih baik.

Untuk pengguna yang terjebak dengan perangkat yang terdampak, solusi teknis memang ada tetapi memerlukan kenyamanan dengan alat command-line dan berpotensi membatalkan garansi. Situasi ini menyoroti tantangan yang lebih luas tentang privasi smartphone di era di mana produsen perangkat semakin bergantung pada strategi monetisasi data.

Surat terbuka kepada Samsung mewakili permintaan yang berkembang untuk transparansi dalam cara data pribadi ditangani, terutama di wilayah-wilayah di mana sensitivitas geopolitik menambahkan lapisan kompleksitas lain pada kekhawatiran privasi.

Referensi: Open Letter to Samsung: End Forced Israeli-Founded Bloatware Installations in the WANA Region