Sebuah studi keamanan pangan Prancis telah mengungkap temuan tak terduga yang memicu diskusi tentang pilihan kemasan dan kontaminasi mikroplastik. Para peneliti menemukan bahwa minuman dalam botol kaca sebenarnya mengandung lebih banyak partikel mikroplastik dibandingkan dengan yang ada dalam wadah plastik - namun penyebabnya bukanlah kaca itu sendiri.
Tingkat Kontaminasi Mikroplastik Berdasarkan Jenis Wadah:
- Botol kaca (cola, bir, es teh): ~100 partikel per liter
- Botol plastik dan kaleng: 5-50 kali lebih rendah dari botol kaca
- Air dalam botol kaca: rata-rata 4,5 partikel per liter
- Air dalam botol plastik/karton: rata-rata 1,6 partikel per liter
![]() |
---|
Botol kaca berisi minuman, menyoroti kekhawatiran tentang kontaminasi mikroplastik dalam kemasan |
Masalah Cat di Balik Tutup Logam
Tim peneliti di Laboratorium Keamanan Pangan ANSES Prancis menemukan bahwa tutup botol logam bercat mengeluarkan partikel plastik mikroskopis ke dalam minuman. Ketika tutup disimpan dan ditangani selama proses manufaktur, mereka saling bergesekan, menciptakan goresan kecil pada cat yang melepaskan partikel. Partikel-partikel ini kemudian mengkontaminasi minuman saat botol ditutup.
Buktinya jelas: mikroplastik yang ditemukan dalam minuman cocok dengan warna dan komposisi kimia cat pada tutup. Kontaminasi berbasis gesekan ini terjadi sebelum botol bahkan sampai ke konsumen, menjadikannya masalah manufaktur daripada masalah penyimpanan konsumen.
Solusi Sederhana yang Sudah Diuji
Kabar baiknya adalah produsen dapat dengan mudah mengatasi masalah ini. Tim peneliti menguji berbagai metode pembersihan dan menemukan perbaikan dramatis. Botol yang ditutup dengan tutup yang tidak dibersihkan mengandung rata-rata 287 partikel per liter, sementara hanya dengan meniup udara pada tutup sebelum penutupan mengurangi jumlah ini menjadi 106 partikel per liter. Menambahkan pembilasan dengan air yang disaring dan alkohol menurunkan jumlah lebih lanjut menjadi 87 partikel per liter.
Diskusi komunitas seputar temuan ini menyoroti baik skeptisisme maupun kekhawatiran praktis. Beberapa mempertanyakan apakah ini merupakan kontaminasi asli atau pengaruh industri, sementara yang lain menunjukkan tantangan yang lebih luas dari mikroplastik yang hampir ada di mana-mana dalam kehidupan modern.
Efektivitas Pembersihan Tutup Botol:
- Tutup botol yang tidak dibersihkan: 287 partikel per liter
- Tutup botol yang dibersihkan dengan hembusan udara: 106 partikel per liter (pengurangan 63%)
- Tutup botol yang dibersihkan dengan hembusan udara + dibilas: 87 partikel per liter (pengurangan 70%)
Konteks Lebih Luas Kontaminasi Plastik
Penemuan ini menambahkan bagian lain pada teka-teki yang berkembang tentang kontaminasi mikroplastik di lingkungan kita. Studi menemukan bahwa botol air menunjukkan kontaminasi yang relatif rendah terlepas dari jenis wadahnya, sementara minuman seperti cola, bir, dan es teh dalam botol kaca rata-rata sekitar 100 partikel mikroplastik per liter - secara signifikan lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka yang dibotolkan plastik.
Menariknya, botol anggur yang ditutup dengan gabus tradisional menunjukkan tingkat kontaminasi yang jauh lebih rendah, menunjukkan bahwa metode penutupan membuat perbedaan yang signifikan. Hal ini telah menyebabkan diskusi tentang kembali ke metode penyegelan alternatif seperti botol swing-top dengan penyumbat karet, meskipun bahkan bahan karet saat ini sering mengandung plastik sintetis.
Temuan ini menggarisbawahi tantangan yang lebih besar yang dihadapi masyarakat modern: mikroplastik telah menjadi begitu tersebar luas sehingga ditemukan dalam segala hal mulai dari air minum hingga produk makanan. Meskipun sumber khusus ini dapat diatasi melalui praktik manufaktur yang lebih baik, ini hanya mewakili salah satu dari tak terhitung cara partikel-partikel ini memasuki kehidupan sehari-hari kita.
Referensi: Drinks in glass bottles contain more microplastics than those in other containers