Riot Games Membatalkan Hytale Setelah 7 Tahun Pengembangan dan Menutup Hypixel Studios

Tim Editorial BigGo
Riot Games Membatalkan Hytale Setelah 7 Tahun Pengembangan dan Menutup Hypixel Studios

Industri gaming telah menyaksikan pembatalan proyek besar lainnya ketika Riot Games secara resmi mengakhiri pengembangan Hytale, game sandbox RPG ambisius yang terinspirasi dari Minecraft dan telah dalam produksi sejak 2015. Keputusan ini disertai dengan penutupan Hypixel Studios, yang berdampak pada lebih dari 70 karyawan di seluruh dunia dan menandai berakhirnya salah satu proyek gaming indie yang paling dinantikan dalam dekade terakhir.

Dampak Studio

  • Lebih dari 70 karyawan terdampak secara global
  • Paket pesangon yang murah hati disediakan oleh Riot Games
  • Server Minecraft Hypixel terus beroperasi secara independen
  • Tidak ada investor eksternal atau pengakuisisi yang ditemukan untuk melanjutkan proyek
Dua karakter yang siap beraksi dalam setting fantasi, mewakili semangat petualangan Hytale
Dua karakter yang siap beraksi dalam setting fantasi, mewakili semangat petualangan Hytale

Tantangan Pengembangan dan Kemunduran Teknis

Perjalanan Hytale dimulai pada 2015 ketika Hypixel Studios didirikan oleh anggota-anggota dari jaringan server Minecraft yang populer. Proyek ini mendapat perhatian signifikan dengan trailer pengumumannya pada 2018, yang menampilkan dunia sandbox yang hidup dengan elemen RPG yang menjanjikan revolusi dalam genre tersebut. Namun, proses pengembangan terbukti jauh lebih kompleks dari yang diantisipasi awalnya. Menurut co-founder Hypixel Aaron Noxy Donaghey, ambisi teknis tim menjadi semakin kompleks seiring waktu, yang menyebabkan reboot besar-besaran pada game engine yang secara signifikan menghambat kemajuan. Bahkan setelah perombakan substansial ini, game tersebut masih jauh dari memenuhi visi ambisius studio.

Seorang karakter menghadapi naga di lanskap gurun yang fantastis, mewujudkan dunia ambisius  Hytale
Seorang karakter menghadapi naga di lanskap gurun yang fantastis, mewujudkan dunia ambisius Hytale

Investasi Riot dan Target yang Terlewat

Riot Games mengakuisisi Hypixel Studios pada 2020 dengan nilai yang tidak diungkapkan, dengan harapan dapat menghadirkan versi beta pada 2021. Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi Riot yang lebih luas untuk melakukan diversifikasi di luar League of Legends ke wilayah gaming baru. Beta yang dijanjikan pada 2021 tidak pernah terwujud, dan target rilis selanjutnya berulang kali ditunda. Awalnya dipindahkan ke 2023 paling cepat, timeline kemudian diperpanjang tanpa batas waktu ketika tantangan pengembangan semakin menumpuk. Penundaan berulang ini menyoroti kesenjangan yang semakin besar antara cakupan proyek dan kemampuan studio untuk memenuhi janjinya.

Timeline Pengembangan Hytale

  • 2015: Hypixel Studios didirikan, pengembangan dimulai
  • 2018: Trailer pengumuman resmi dirilis
  • 2020: Riot Games mengakuisisi Hypixel Studios
  • 2021: Rencana rilis beta (terlewat)
  • 2023: Target rilis yang direvisi "paling cepat" (terlewat)
  • 2025: Proyek dibatalkan, penutupan studio diumumkan

Perluasan Misi dan Standar yang Meningkat

Pembatalan ini tampaknya berasal dari apa yang sering disebut para ahli industri sebagai mission creep – perluasan bertahap cakupan proyek di luar batas yang dapat dikelola. Donaghey menjelaskan bahwa ketika visi mereka berkembang dan genre sandbox gaming matang di sekitar mereka, standar untuk sukses terus meningkat. Tim mengeksplorasi berbagai opsi termasuk mengurangi cakupan, menyesuaikan timeline, dan mencari sudut pengembangan baru, tetapi setiap alternatif akan mengorbankan elemen inti yang membuat Hytale istimewa. Pendekatan perfeksionis ini, meskipun patut dikagumi, pada akhirnya terbukti tidak berkelanjutan mengingat sumber daya dan keterbatasan waktu yang terlibat.

Dampak Industri dan Dukungan Karyawan

Penutupan Hypixel Studios menambah tren yang mengkhawatirkan dari PHK dan penutupan studio yang telah melanda industri gaming sepanjang 2023 dan 2024. Juni 2025 saja sudah menyaksikan pemotongan pekerjaan signifikan di People Can Fly, Jagex, dan Mighty Yell, menunjukkan bahwa tantangan ketenagakerjaan industri terus berlanjut tanpa henti. Riot Games telah berkomitmen untuk memberikan paket pesangon yang murah hati dan sumber daya untuk membantu karyawan yang terdampak bertransisi ke peluang baru. Perusahaan tidak dapat menemukan investor eksternal atau pengakuisisi yang bersedia melanjutkan pengembangan Hytale, meskipun bertahun-tahun kerja telah diinvestasikan dalam proyek tersebut.

Ketidakpastian Masa Depan dan Kekhawatiran Warisan

Nasib codebase dan aset Hytale yang ada masih belum jelas. Meskipun bertahun-tahun kerja pengembangan secara teoritis memberikan fondasi untuk pengembangan masa depan, pertimbangan kepemilikan dan kekayaan intelektual yang kompleks mungkin mencegah proyek ini dihidupkan kembali oleh pihak eksternal. Keengganan Riot untuk terus mendanai proyek ini tidak serta merta berarti kesediaan untuk menjual atau melisensikan teknologi tersebut kepada pesaing. Sementara itu, server Minecraft Hypixel asli, yang beroperasi secara independen dari Hypixel Studios, akan terus berjalan seperti biasa, melestarikan setidaknya sebagian dari warisan Hypixel untuk komunitas yang berdedikasi.