Layar Nintendo Switch 2 mendapat sorotan dari para reviewer hardware, dengan pengujian komprehensif mengungkap kompromi performa yang signifikan dan mempengaruhi pengalaman gaming handheld. Meskipun mengusung spesifikasi yang ditingkatkan seperti resolusi dan refresh rate yang lebih tinggi, layar konsol baru ini menunjukkan response time yang lebih lambat dibanding pendahulunya, menyebabkan motion blur dan berkurangnya kejernihan visual.
Spesifikasi Layar Nintendo Switch 2
- Ukuran Layar: 7,9 inci (vs 6,2" versi asli)
- Resolusi: 1080p (vs 720p versi asli)
- Refresh Rate: Hingga 120Hz (vs 60Hz versi asli)
- Kecerahan Puncak: 430 nits (vs 310 nits versi asli)
- Gamut Warna: 98% DCI-P3 (vs 79% versi asli)
- Jenis Panel: Edge-lit LCD
- Dukungan HDR: Terbatas (420 nits puncak)
Performa Response Time Tidak Memenuhi Ekspektasi
Pengujian independen yang dilakukan oleh Monitor Unboxed mengungkap bahwa layar Nintendo Switch 2 mengalami response time sekitar 33 milidetik ketika diukur melalui transisi gray-to-gray pada 60Hz. Ini merupakan peningkatan response time yang substansial sebesar 50% dibanding Nintendo Switch original, yang mencapai 21 milidetik dalam kondisi pengujian serupa. Response time yang lebih lambat ini secara langsung diterjemahkan menjadi efek motion blur dan ghosting yang lebih terasa selama gameplay, terutama terlihat ketika objek bergerak cepat di layar.
Perbandingan Waktu Respons Layar
Perangkat | Waktu Respons | Performa |
---|---|---|
Nintendo Switch 2 | 33ms | 50% lebih lambat dari versi asli |
Nintendo Switch (Original) | 21ms | Standar dasar |
Monitor Gaming PC pada Umumnya | 6-20ms | Standar industri |
Keterbatasan Teknis Berdampak pada Motion Clarity
Response time layar yang lamban menciptakan bottleneck yang mencegahnya mencapai refresh rate compliance yang tepat. Pada 60Hz, layar seharusnya refresh setiap 16,7 milidetik, namun panel Switch 2 membutuhkan sekitar dua kali durasi tersebut untuk menyelesaikan transisi warna. Ketidaksesuaian fundamental ini berarti layar tidak dapat sepenuhnya update sebelum siklus refresh berikutnya dimulai, menghasilkan blur trails yang persisten dan mengkompromikan pengalaman visual. Yang lebih mengkhawatirkan adalah kemampuan 120Hz mungkin tidak memberikan peningkatan motion clarity yang diharapkan karena panel tidak dapat mengimbangi siklus refresh yang lebih cepat.
Masalah Utama Layar yang Teridentifikasi
- Motion Blur: Waktu respons dua kali lipat dari interval frame 16,7ms pada 60Hz
- Performa HDR: LCD edge-lit tidak memadai untuk kualitas HDR
- Implementasi VRR: Dukungan variable refresh rate bermasalah
- Teknologi yang Hilang: Tidak ada teknologi overdrive untuk waktu respons yang lebih cepat
- Kepatuhan Refresh: Tidak dapat mencapai kepatuhan refresh rate yang memadai pada 60Hz
Fitur HDR dan Variable Refresh Rate Mengecewakan
Selain masalah performa motion, layar Nintendo Switch 2 juga kesulitan dengan fitur modern lainnya. Implementasi HDR terbukti sangat mengecewakan, dengan panel LCD edge-lit yang едва mencapai 420 nits peak brightness—tidak cukup untuk representasi high dynamic range yang bermakna. Dukungan Variable Refresh Rate (VRR) juga menghadirkan tantangan, meskipun ada indikasi bahwa dukungan Low Frame-rate Compensation (LFC) berpotensi meningkatkan pengalaman untuk framerate di luar window VRR 40-120Hz melalui update mendatang.
Pertimbangan Battery Life Mendorong Kompromi Desain
Keterbatasan performa layar tampaknya berasal dari keputusan Nintendo untuk tidak menggunakan teknologi overdrive, yang merupakan standar pada monitor gaming modern untuk mencapai response time yang lebih cepat. Penghilangan ini kemungkinan terkait dengan kekhawatiran konsumsi daya, karena overdrive membutuhkan voltase yang lebih tinggi dan akan berdampak negatif pada battery life. Mengingat Switch 2 sudah mengusung layar 7,9 inci yang lebih besar dengan resolusi 1080p dan brightness yang meningkat dibanding layar 6,2 inci 720p original, menjaga performa baterai menjadi krusial untuk mempertahankan pengalaman portable gaming.
Varian OLED Diharapkan Mengatasi Masalah Layar
Kekurangan implementasi LCD saat ini menunjuk pada varian OLED yang tak terhindarkan dan dapat mengatasi banyak masalah ini. Teknologi OLED secara natural memberikan response time dan contrast ratio yang superior, yang akan meningkatkan motion clarity dan performa HDR secara signifikan. Diskusi Nintendo yang dilaporkan dengan Samsung terkait teknologi layar menunjukkan bahwa model OLED Switch 2 mungkin sudah dalam pengembangan, mengikuti pola perusahaan sebelumnya yang merilis varian OLED beberapa tahun setelah model LCD original.
![]() |
---|
Representasi visual dari Nintendo Switch 2, yang berpotensi mengisyaratkan varian OLED masa depannya |
Respon Pasar Tetap Kuat Meskipun Ada Kekhawatiran Teknis
Meskipun ada keterbatasan layar ini, Nintendo Switch 2 terus menunjukkan performa pasar yang kuat, mengindikasikan bahwa audiens gaming inti memprioritaskan aspek lain dari pengalaman konsol dibanding spesifikasi teknis layar. Sistem ini memang menawarkan peningkatan di area lain, termasuk dukungan wide color gamut yang lebih baik dengan coverage 98% dari color space DCI-P3 dibanding 79% coverage Switch original. Namun, untuk pengguna yang sensitif terhadap motion blur atau yang mengharapkan teknologi layar cutting-edge, kompromi ini merupakan langkah mundur yang notable dari apa yang biasanya diberikan perangkat handheld modern.