Orca Menggunakan Rumput Laut sebagai Alat Perawatan Sosial dalam Perilaku Kooperatif Akuatik Pertama yang Pernah Ada

Tim Komunitas BigGo
Orca Menggunakan Rumput Laut sebagai Alat Perawatan Sosial dalam Perilaku Kooperatif Akuatik Pertama yang Pernah Ada

Ahli biologi kelautan telah menemukan sesuatu yang luar biasa di perairan lepas pantai British Columbia: paus pembunuh menggunakan potongan rumput laut sebagai alat untuk merawat satu sama lain. Perilaku ini, yang dijuluki allokelping, merupakan pertama kalinya para ilmuwan mengamati mamalia akuatik membuat alat khusus untuk perawatan kooperatif.

Penemuan ini telah memicu diskusi menarik tentang kecerdasan orca, perilaku budaya, dan hubungan mereka dengan manusia. Anggota komunitas berbagi cerita tentang perilaku orca yang unik lainnya, dari tren topi salmon yang terkenal hingga kebiasaan mereka baru-baru ini menawarkan makanan kepada manusia di alam liar.

Matahari, sumber kehidupan vital bagi ekosistem samudra tempat paus orca berkembang dan menunjukkan perilaku sosial unik mereka
Matahari, sumber kehidupan vital bagi ekosistem samudra tempat paus orca berkembang dan menunjukkan perilaku sosial unik mereka

Penggunaan Alat di Antara Predator Puncak Samudra

Meskipun mamalia laut yang menggunakan alat bukanlah hal yang sepenuhnya baru, aspek kooperatif ini membuatnya istimewa. Lumba-lumba telah lama dikenal menggunakan spons untuk melindungi hidung mereka saat mencari makan, dan paus bowhead menggosokkan tubuh mereka ke batu untuk melepaskan kulit mati. Namun orca yang mengambil langkah ekstra untuk mematahkan potongan rumput laut dan menggunakannya bersama-sama untuk perawatan bersama menunjukkan tingkat kerja sama sosial yang jarang terlihat di dunia hewan.

Tim peneliti merekam perilaku ini menggunakan drone definisi tinggi, mengamati 30 kejadian allokelping selama periode 12 hari. Tiga perempat dari kelompok yang terdiri dari 25 anggota berpartisipasi dalam perilaku tersebut, dengan pasangan paus bergerak dalam kurva berbentuk S yang sinkron sambil berbagi rumput laut di antara tubuh mereka.

Detail Penelitian:

  • Durasi studi: 12 hari pengamatan
  • Rekaman yang diambil: 9 jam video drone definisi tinggi
  • Kejadian allokelping yang tercatat: 30 peristiwa terpisah
  • Tingkat partisipasi kelompok: 75% (sekitar 19 dari 25 paus orca)
  • Ketinggian pengamatan: 30 meter di atas permukaan laut
Macan tutul, sebagai predator puncak, mencerminkan keterampilan berburu yang canggih yang ditunjukkan oleh orca di habitat laut mereka
Macan tutul, sebagai predator puncak, mencerminkan keterampilan berburu yang canggih yang ditunjukkan oleh orca di habitat laut mereka

Perilaku Budaya dan Implikasi Konservasi

Penemuan ini memiliki implikasi yang lebih luas untuk upaya konservasi orca. Seperti yang dicatat oleh seorang peneliti, melestarikan budaya hewan sama pentingnya dengan melindungi keragaman genetik. Perspektif ini sejalan dengan diskusi komunitas tentang bagaimana orca menunjukkan perilaku sosial yang kompleks yang mencerminkan transmisi budaya manusia.

Fenomena topi salmon yang disebutkan oleh pengamat memberikan contoh lain dari budaya orca dalam aksi. Pada tahun 1980-an, seekor orca betina di Puget Sound mulai membawa salmon mati di kepalanya, dan segera anggota kelompok lainnya meniru perilaku tersebut. Tren ini menyebar ke kelompok lain sebelum secara misterius menghilang, seperti halnya tren mode manusia.

Ketika kamu adalah predator puncak dari samudra dunia, kamu bisa lolos dengan segala macam tingkah konyol!

Konteks Konservasi:

  • Spesies: Paus pembunuh penduduk selatan (terancam punah)
  • Habitat utama: Salish Sea , British Columbia
  • Fokus penelitian: Perilaku mencari makan dan sosial yang memengaruhi kelangsungan hidup dan reproduksi
  • Pelestarian perilaku budaya: Kini diakui sama pentingnya dengan perlindungan keragaman genetik
Seorang peneliti yang mendalami kompleksitas budaya dan perilaku orca, menekankan pentingnya memahami masyarakat hewan
Seorang peneliti yang mendalami kompleksitas budaya dan perilaku orca, menekankan pentingnya memahami masyarakat hewan

Kecerdasan Orca dan Interaksi Manusia

Diskusi komunitas mengungkapkan wawasan menarik tentang perilaku orca terhadap manusia. Tidak seperti reputasi agresif mereka, orca liar hampir tidak memiliki catatan serangan terhadap manusia. Beberapa pengamat melaporkan orca mencoba berbagi makanan dengan manusia, membawa ikan dan mangsa lainnya ke perahu dan penyelam.

Hubungan damai ini sangat kontras dengan perlakuan mereka terhadap kehidupan laut lainnya. Orca dikenal karena teknik berburu yang canggih, termasuk kemampuan mereka menargetkan hati hiu secara khusus dan strategi berburu berbasis keluarga yang kompleks yang diturunkan melalui generasi.

Kemampuan Fisik Orca:

  • Berat maksimum: Hingga 10.000 pon
  • Kecepatan berenang: Ledakan hingga 35 mph
  • Kemampuan melompat: Dapat meluncur puluhan kaki keluar dari air
  • Jangkauan mangsa: Dari salmon hingga paus biru dan hiu putih besar
  • Ukuran otak: Lebih besar dari otak manusia (meskipun tidak selalu menunjukkan kecerdasan yang superior)
Memahami kompleksitas molekuler bentuk kehidupan saat kita mengeksplorasi interaksi antara orca dan manusia
Memahami kompleksitas molekuler bentuk kehidupan saat kita mengeksplorasi interaksi antara orca dan manusia

Ilmu di Balik Perawatan Sosial

Peneliti percaya allokelping melayani berbagai tujuan di luar perawatan kulit sederhana. Perilaku ini mungkin membantu mengatur suhu tubuh, menghilangkan parasit, atau memperkuat ikatan sosial dalam kelompok. Pemilihan rumput laut daripada bahan yang lebih keras seperti batu menunjukkan bahwa rumput laut memberikan manfaat khusus yang masih berusaha dipahami oleh para ilmuwan.

Penemuan ini menambah bukti yang berkembang bahwa orca memiliki perilaku budaya yang kompleks yang bervariasi antar populasi. Perilaku-perilaku ini dipelajari dan diturunkan melalui generasi, membuatnya rentan terhadap gangguan ketika populasi menurun atau struktur sosial rusak.

Kesimpulan

Penemuan allokelping membuka pertanyaan baru tentang kecerdasan mamalia laut dan perilaku sosial. Saat peneliti terus mempelajari paus pembunuh resident selatan yang terancam punah ini, setiap perilaku baru mengungkapkan lebih banyak tentang kehidupan sosial mereka yang canggih. Memahami dan melestarikan perilaku budaya ini mungkin terbukti sama krusialnya bagi konservasi orca seperti melindungi habitat fisik dan sumber makanan mereka.

Temuan ini mengingatkan kita bahwa predator puncak samudra bukan hanya pemburu yang efisien, tetapi makhluk sosial yang kompleks dengan tradisi, hubungan, dan mungkin bahkan rutinitas kecantikan mereka sendiri.

Referensi: Killer whales groom each other—with pieces of kelp