Perdebatan Satwa Liar Perkotaan Memanas saat Coyote Menetap Permanen di Kota-Kota Besar

Tim Komunitas BigGo
Perdebatan Satwa Liar Perkotaan Memanas saat Coyote Menetap Permanen di Kota-Kota Besar

Kehadiran coyote di lingkungan perkotaan telah memicu diskusi sengit tentang pengelolaan satwa liar, keamanan publik, dan keseimbangan ekologis. Sementara pasangan coyote terkenal di Central Park bernama Roman dan Juliet telah menarik perhatian publik, kisah mereka mencerminkan fenomena yang jauh lebih besar yang terjadi di seluruh kota-kota North America dari Chicago hingga Vancouver hingga Los Angeles .

Kronologi Populasi Coyote Perkotaan:

  • 1995: Penampakan coyote pertama di Central Park ( Charlie , ditangkap dan dipindahkan)
  • 1999: Penangkapan kedua ( Hal , dipindahkan ke Brooklyn )
  • 2015: Roman menetap di Central Park
  • 2016: NYC meluncurkan program edukasi WildlifeNYC
  • 2019: Juliet tiba, membentuk pasangan berkembang biak
  • Saat ini: Populasi terbentuk di Manhattan , Queens , Long Island , dengan penampakan di Staten Island

Kisah Sukses Adaptasi Perkotaan

Coyote telah terbukti sangat mudah beradaptasi dengan kehidupan kota, dengan komunitas melaporkan penampakan di tempat-tempat yang tidak terduga. Dari coyote Chicago yang santai berjalan di trotoar yang ramai hingga satu yang terkenal karena mendinginkan diri di lemari es minuman restoran, hewan-hewan ini telah belajar menavigasi lanskap perkotaan dengan kepercayaan diri yang mengejutkan. Kesuksesan mereka berasal dari kecerdasan dan sifat oportunistik mereka, memungkinkan mereka memanfaatkan sumber makanan baru dan pilihan tempat berlindung yang secara tidak sengaja disediakan kota.

Coyote menavigasi lanskap perkotaan di sebuah taman kota
Coyote menavigasi lanskap perkotaan di sebuah taman kota

Kontroversi Keamanan Hewan Peliharaan

Aspek paling kontroversial dari populasi coyote perkotaan berpusat pada keamanan hewan peliharaan. Banyak pemilik hewan peliharaan telah berbagi cerita menyedihkan tentang kehilangan kucing dan anjing kecil akibat serangan coyote. Predator ini adalah pemburu yang sangat terampil, sering bekerja dalam kelompok terkoordinasi untuk memikat mangsa menjauh dari keamanan. Dampak emosional pada keluarga yang kehilangan hewan peliharaan kesayangan telah menciptakan penentangan kuat terhadap kebijakan yang memungkinkan coyote tetap tinggal di daerah perkotaan.

Namun, perdebatan ini meluas melampaui hubungan predator-mangsa sederhana. Beberapa orang berpendapat bahwa kucing luar ruangan sendiri menimbulkan ancaman ekologis yang signifikan sebagai spesies invasif, membunuh miliaran burung asli dan mamalia kecil setiap tahunnya. Perspektif ini menunjukkan bahwa coyote sebenarnya dapat membantu memulihkan keseimbangan alami dengan mengendalikan populasi kucing liar.

Statistik Dampak Ekologis:

  • Kucing liar membunuh 1,3-4,0 miliar burung setiap tahunnya di Amerika Utara
  • Kucing liar membunuh 6,3-22,3 miliar mamalia kecil setiap tahunnya
  • Tabrakan dengan bangunan membunuh sekitar 600 juta burung setiap tahunnya di Amerika Utara
  • Serangan coyote terhadap manusia: Kurang dari 10 kasus fatal dalam sejarah yang tercatat
Seekor coyote yang menyendiri beristirahat di habitat hutan alaminya, menyoroti kekhawatiran atas keamanan hewan peliharaan di daerah perkotaan
Seekor coyote yang menyendiri beristirahat di habitat hutan alaminya, menyoroti kekhawatiran atas keamanan hewan peliharaan di daerah perkotaan

Kekhawatiran Keamanan Manusia

Meskipun serangan coyote terhadap manusia secara statistik masih jarang terjadi, orang tua dan anggota komunitas mengungkapkan kekhawatiran yang sah tentang keamanan anak. Coyote timur, yang telah kawin silang dengan serigala, dapat mencapai ukuran anjing besar dan mungkin menimbulkan risiko yang lebih besar daripada rekan-rekan barat mereka yang lebih kecil. Kehadiran pasangan yang berkembang biak menimbulkan pertanyaan keamanan tambahan, karena coyote menjadi lebih teritorial dan protektif saat membesarkan anak.

Saya tidak akan khawatir tentang ini; cukup jarang orang tua zaman sekarang membiarkan anak mereka pergi lebih jauh dari jangkauan tangan!

Perbandingan Ukuran Coyote Berdasarkan Wilayah:

  • Coyote AS Barat : 15-40 lbs (7-18 kg)
  • Coyote AS Timur (Coywolves): Hingga 46 lbs (20 kg), beberapa spesimen mencapai ukuran German Shepherd
  • Dingo (perbandingan): 22-33 lbs (10-15 kg)

Perspektif Perkotaan vs Pedesaan

Diskusi ini mengungkap perpecahan yang mencolok antara sikap perkotaan dan pedesaan terhadap pengelolaan coyote. Komunitas pedesaan, di mana coyote sering dianggap sebagai hama pertanian, memandang antusiasme perkotaan terhadap predator ini dengan skeptis. Bentrokan perspektif ini menyoroti pertanyaan yang lebih luas tentang kebijakan pengelolaan satwa liar dan siapa yang menanggung biaya dan risiko upaya konservasi.

Manfaat Ekologis dan Pengendalian Tikus

Pendukung populasi coyote perkotaan menunjuk pada manfaat potensial mereka, terutama dalam mengendalikan populasi hewan pengerat. Kota-kota berjuang dengan infestasi tikus, dan coyote dapat menyediakan layanan pengendalian hama alami. Namun, para kritikus mempertanyakan apakah sejumlah kecil coyote dapat berdampak berarti pada populasi tikus perkotaan, terutama ketika predator ini memiliki akses ke sumber makanan yang lebih mudah seperti sampah dan makanan hewan peliharaan.

Tantangan Kebijakan dan Koeksistensi

Kota-kota sedang mengembangkan pendekatan baru untuk pengelolaan satwa liar, bergerak menjauh dari pemindahan langsung menuju strategi edukasi dan koeksistensi. Program WildlifeNYC New York mewakili pergeseran ini, menekankan kesadaran publik dan protokol keamanan daripada relokasi otomatis. Namun, kesuksesan jangka panjang program semacam itu masih tidak pasti karena populasi coyote perkotaan terus bertumbuh.

Perdebatan coyote pada akhirnya mencerminkan pertanyaan yang lebih besar tentang bagaimana manusia harus berinteraksi dengan satwa liar di lingkungan yang semakin urbanisasi. Seiring kota-kota berkembang dan habitat alami menyusut, konflik-konflik ini kemungkinan akan menjadi lebih umum, memerlukan keseimbangan yang hati-hati antara tujuan konservasi, keamanan publik, dan kekhawatiran komunitas.

Referensi: In a Milestone for Manhattan, a Pair of Coyotes Has Made Central Park Their Home