Sebuah proyek kreatif yang menggunakan DNS LOC records untuk melacak International Space Station telah memicu diskusi tentang keterbatasan praktis dari pendekatan ini. Layanan eksperimental tersebut memperbarui lokasi ISS setiap 15 menit melalui DNS queries, namun umpan balik komunitas menyoroti kekhawatiran akurasi yang signifikan untuk target yang bergerak begitu cepat.
Frekuensi Pembaruan Menciptakan Kesenjangan Akurasi yang Besar
Masalah paling signifikan yang diidentifikasi oleh komunitas adalah interval pembaruan 15 menit. Karena ISS menyelesaikan orbit penuh mengelilingi Bumi dalam waktu sekitar 90 menit, penundaan 15 menit mewakili sekitar seperduabelas dari jalur orbitnya. Ini berarti lokasi yang dilaporkan bisa meleset sekitar jarak antara Lisbon dan Istanbul - kesalahan yang substansial untuk aplikasi praktis apa pun.
Pembuat proyek mengakui keterbatasan ini, dengan menyebutkan pembatasan API dari layanan gratis sebagai kendala utama. Namun, beberapa anggota komunitas telah menyarankan alternatif, termasuk menyiapkan dedicated DNS server atau menggunakan layanan seperti Cloudflare yang mungkin memungkinkan pembaruan yang lebih sering.
Karakteristik Orbital ISS :
- Periode orbital: ~90 menit
- Frekuensi pembaruan: Setiap 15 menit
- Kesenjangan akurasi: ~1/12 dari keliling Bumi
- Perkiraan jarak kesalahan: Lisbon ke Istanbul
Implementasi Teknis Menimbulkan Pertanyaan
Proyek ini menggunakan standar eksperimental RFC 1876 untuk DNS LOC records, yang dapat menyimpan informasi lintang, bujur, dan ketinggian. Meskipun secara teknis mengesankan, beberapa pengguna mempertanyakan apakah ini merupakan inovasi DNS yang sesungguhnya atau hanya sebuah API yang kebetulan menggunakan DNS sebagai metode pengirimannya.
Implementasi ini mengandalkan N2YO API untuk mengambil data posisi ISS, yang kemudian dikonversi dari koordinat desimal ke format derajat-menit-detik yang diperlukan oleh LOC records. Ketinggian juga harus dikonversi dari kilometer ke meter untuk mencocokkan spesifikasi DNS.
Spesifikasi DNS LOC Record ( RFC 1876 ):
- Ketinggian minimum: -199.666 meter
- Ketinggian maksimum: 42.849.672 meter (cukup untuk satelit geostasioner)
- Format: Derajat, Menit, Detik untuk koordinat
- Pengaturan TTL: 999 detik dalam implementasi ini
Komunitas Menemukan Fitur Tersembunyi
Selain fungsi utama LOC record, pengguna yang jeli telah menemukan DNS records tambahan yang tertanam dalam layanan tersebut. Seorang komentator menemukan NAPTR record yang berisi nomor telepon untuk NASA Johnson Space Center di Houston, mendemonstrasikan bagaimana DNS dapat menyimpan berbagai jenis data terstruktur selain informasi lokasi sederhana.
Anda akan terkejut tapi saya cukup yakin banyak orang akan menggali ini.
Implementasi Teknis:
- Sumber data: API N2YO (ID satelit 25544 untuk ISS)
- Penyedia DNS: deSEC (organisasi nirlaba berbasis di Berlin)
- Metode pembaruan: permintaan HTTP PATCH
- Konversi koordinat: format Desimal ke DMS diperlukan
Keterbatasan untuk Aplikasi Luar Angkasa
Diskusi juga muncul tentang memperluas konsep ini ke objek luar angkasa lain seperti James Webb Space Telescope atau Hubble. Namun, JWST beroperasi di titik Lagrange L2, sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi - jauh melampaui ketinggian maksimum yang didukung oleh DNS LOC records sekitar 42.000 kilometer.
Proyek ini berfungsi sebagai proof of concept yang menarik untuk kemampuan DNS, namun konsensus komunitas menunjukkan bahwa aplikasi praktis akan memerlukan pembaruan yang lebih sering dan berpotensi infrastruktur DNS khusus untuk mencapai akurasi yang bermakna bagi objek yang bergerak cepat seperti ISS.
Referensi: Get the location of the ISS using DNS