Komunitas Fotografi Menolak Klaim Bahwa Media Sosial "Menghancurkan" Aturan Tradisional

Tim Komunitas BigGo
Komunitas Fotografi Menolak Klaim Bahwa Media Sosial "Menghancurkan" Aturan Tradisional

Sebuah artikel terbaru yang mengklaim bahwa media sosial telah menghancurkan lima aturan fundamental fotografi telah memicu perdebatan sengit di kalangan fotografer dan penggemar fotografi. Artikel tersebut berargumen bahwa platform seperti Instagram dan TikTok telah sepenuhnya menulis ulang prinsip-prinsip tradisional seperti rule of thirds, eksposur yang tepat, dan tone kulit natural. Namun, fotografer berpengalaman memberikan perlawanan keras terhadap klaim-klaim ini.

Aturan "Tradisional" Fotografi yang Dibahas:

  • Komposisi rule of thirds
  • Eksposur yang tepat dan pengelolaan highlight
  • Warna kulit yang natural dan netral
  • Standar kualitas gambar dan kompresi
  • Menghindari subjek klise untuk orisinalitas

Fotografer Berpengalaman Menolak Narasi Bahwa Aturan-Aturan Telah Dihancurkan

Respons komunitas fotografi sangat cepat dan tegas. Para veteran dengan pengalaman puluhan tahun menyebut premis artikel tersebut sebagai sesuatu yang cacat secara fundamental. Mereka berargumen bahwa apa yang digambarkan artikel tersebut sebagai aturan kaku sebenarnya tidak pernah menjadi hukum yang tidak dapat diubah, melainkan prinsip-prinsip desain dasar yang diajarkan di kelas-kelas pengantar.

Setelah melakukan fotografi sebagai hobi dan secara profesional selama hampir 50 tahun, sebelum dan sesudah media sosial, termasuk meraih gelar seni rupa di sepanjang perjalanan, saya dapat meyakinkan semua orang bahwa ide bahwa konsep-konsep ini adalah aturan formal sangatlah tidak masuk akal. Mereka adalah prinsip desain, ya. Tapi mereka juga klise.

Komunitas menekankan bahwa prinsip-prinsip ini selalu dimaksudkan sebagai titik awal bagi pemula, bukan pembatasan permanen terhadap kreativitas. Fotografer berpengalaman selalu tahu kapan harus mengikuti pedoman ini dan kapan harus melanggarnya untuk efek artistik.

Fundamental Teknis Tetap Tidak Berubah Meskipun Platform Berevolusi

Banyak fotografer berargumen bahwa aspek teknis inti fotografi tidak berubah, terlepas dari platform atau perangkat yang digunakan. Meskipun media sosial tentu telah mempengaruhi cara foto dikonsumsi dan dibagikan, prinsip-prinsip mendasar yang membuat gambar menarik tetap sama.

Diskusi mengungkapkan bahwa apakah seseorang menggunakan smartphone atau kamera DSLR profesional, memahami komposisi, pencahayaan, dan visual storytelling masih penting untuk menciptakan gambar yang benar-benar berdampak. Alat-alatnya mungkin telah berevolusi dan menjadi lebih mudah diakses, tetapi pengetahuan fundamental yang memisahkan fotografi yang baik dari sekadar jepretan tidak hilang.

Format Persegi dan Video Vertikal: Evolusi, Bukan Revolusi

Komunitas juga menantang klaim tentang perubahan format yang revolusioner. Beberapa fotografer menunjukkan bahwa fotografi format persegi telah ada selama puluhan tahun, khususnya dalam fotografi film medium format. Format 6x6 umum digunakan jauh sebelum Instagram , termasuk oleh astronot Apollo dalam misi luar angkasa mereka.

Demikian pula, pergeseran menuju konten video vertikal dipandang sebagai adaptasi praktis terhadap cara orang mengonsumsi media di perangkat mobile, bukan perubahan fundamental dalam prinsip visual. Rule of thirds dan pedoman komposisi lainnya masih berlaku terlepas dari apakah frame berbentuk persegi, vertikal, atau horizontal.

Ringkasan Respons Komunitas:

  • Lebih dari 50 tahun pengalaman profesional yang dikutip oleh fotografer veteran
  • Fotografi format persegi sudah ada puluhan tahun sebelum Instagram (medium format 6x6)
  • Astronot Apollo menggunakan kamera format persegi dalam misi luar angkasa
  • Prinsip-prinsip desain memang dimaksudkan untuk dilanggar secara kreatif
  • Dasar-dasar teknis tetap relevan di semua perangkat

Aksesibilitas vs Kualitas: Dikotomi yang Salah

Perdebatan juga menyentuh hubungan antara aksesibilitas dan kualitas dalam fotografi modern. Meskipun smartphone telah membuat fotografi lebih mudah diakses oleh semua orang, komunitas berargumen bahwa ini tidak berarti pengetahuan tradisional menjadi tidak relevan. Sebaliknya, mereka melihatnya sebagai perluasan siapa yang dapat berpartisipasi dalam fotografi, mirip dengan bagaimana kamera terjangkau pernah mendemokratisasi medium ini untuk kelas menengah.

Konsensus di kalangan fotografer berpengalaman adalah bahwa meskipun media sosial telah mengubah cara foto dibagikan dan dikonsumsi, hal ini tidak secara fundamental mengubah apa yang membuat foto secara teknis baik atau menarik secara visual. Prinsip-prinsip tersebut tetap menjadi alat yang berharga bagi siapa pun yang serius tentang meningkatkan keterampilan fotografi mereka, apakah mereka memotret dengan ponsel atau peralatan profesional.

Referensi: 5 Photography Rules' That Social Media Destroyed

Pemandangan kampus yang tenang menggambarkan bagaimana komposisi berkualitas dan prinsip-prinsip teknis tetap penting dalam fotografi, terlepas dari aksesibilitas yang ditawarkan oleh smartphone modern
Pemandangan kampus yang tenang menggambarkan bagaimana komposisi berkualitas dan prinsip-prinsip teknis tetap penting dalam fotografi, terlepas dari aksesibilitas yang ditawarkan oleh smartphone modern