Seorang developer kreatif telah menemukan cara yang tidak biasa untuk memecahkan puzzle Wordle dengan mengubah permainan kata populer tersebut menjadi masalah resolusi dependensi Python. Pendekatan inovatif ini menggunakan uv, sebuah package manager Python modern, untuk menemukan kata-kata lima huruf yang valid melalui constraint solver bawaannya.
![]() |
---|
Sebuah postingan blog yang merinci penggunaan inovatif resolver dependensi Python untuk mengatasi teka-teki Wordle |
Konsep Inti di Balik Hack Ini
Hack ini bekerja dengan memperlakukan setiap posisi huruf dalam puzzle Wordle sebagai package Python terpisah dengan beberapa versi. Setiap kemungkinan huruf menjadi versi package yang berbeda, dan aturan feedback permainan diterjemahkan menjadi constraint dependensi. Ketika uv mencoba menyelesaikan semua dependensi, secara alami ia menemukan kombinasi yang memenuhi semua petunjuk Wordle - pada dasarnya memecahkan puzzle tersebut.
Pendekatan ini dibangun berdasarkan teknik yang sudah dikenal dalam komunitas Python di mana masalah constraint satisfaction dikodekan sebagai dependensi package. Metode ini bekerja karena proyek Python hanya dapat menggunakan satu versi dari setiap package, menciptakan constraint eksklusivitas alami yang mencerminkan aturan permainan.
Komponen Teknis:
- Paket posisi: Mewakili setiap dari 5 posisi huruf dalam Wordle
- Paket umpan balik: Mengkodekan aturan dari hasil tebakan (hijau, kuning, abu-abu)
- Paket kata: Setiap kata 5 huruf yang valid menjadi versi paket
- Pemecah kendala: Penyelesai dependensi uv menemukan kombinasi yang valid
Respons Komunitas dan Proyek Serupa
Komunitas programming telah merangkul jenis pemecahan masalah kreatif ini, dengan beberapa developer membagikan upaya mereka sendiri dalam menggunakan package manager untuk puzzle. Salah satu anggota komunitas menunjuk pada contoh tahun 2008 di mana seseorang menggunakan package Debian untuk memecahkan puzzle Sudoku, menunjukkan konsep ini memiliki akar yang dalam dalam budaya pengembangan software.
Developer lain telah membuat proyek serupa menggunakan tools yang berbeda. Poetry, package manager Python lainnya, telah digunakan untuk memecahkan Sudoku, sementara beberapa anggota komunitas sudah menyarankan proyek yang bahkan lebih ambisius.
Langkah selanjutnya: memainkan Doom dengan dependency resolver uv
Proyek Kreatif Serupa:
- Pemecah Sudoku menggunakan Python Poetry (2020-an)
- Pemecah Sudoku menggunakan paket Debian (2008)
- Berbagai masalah kepuasan kendala yang dikodekan sebagai dependensi
- Saran komunitas untuk gameplay Doom menggunakan resolver paket
Detail Implementasi Teknis
Implementasi ini membuat ribuan fake Python package secara lokal, masing-masing mewakili state permainan dan constraint yang berbeda. Package posisi mengkodekan huruf mana yang dapat muncul di setiap tempat, sementara package feedback menangkap aturan dari tebakan sebelumnya. Sistem ini menghasilkan dependency tree yang dapat dipecahkan oleh uv untuk menemukan kombinasi kata yang valid.
Developer tersebut mencatat beberapa tantangan praktis, termasuk secara tidak sengaja menghilangkan huruf dari proses pembuatan package, yang menyebabkan pesan error kriptik sepanjang 500KB dari uv. Komunitas menyarankan menggunakan konstanta string bawaan Python untuk menghindari kesalahan manual seperti itu.
Implikasi yang Lebih Luas untuk Creative Computing
Proyek ini mewakili tren yang berkembang dalam menggunakan tools software sehari-hari dengan cara yang tidak terduga. Meskipun solver Wordle ini tidak memiliki tujuan praktis selain hiburan, ia mendemonstrasikan bagaimana constraint solver yang tertanam dalam tools umum dapat mengatasi masalah kompleks ketika didekati secara kreatif.
Hack ini juga menyoroti kekuatan tooling Python modern, di mana resolusi dependensi cepat uv membuat eksperimen seperti ini menjadi layak. Upaya sebelumnya mungkin terlalu lambat atau rumit untuk praktis, tetapi tools saat ini memungkinkan eksplorasi batas komputasi yang menyenangkan ini.
Referensi: Solving Wordle with uv's dependency resolver