Terminologi Bahasa Pemrograman Memicu Perdebatan: Mengapa "Call" Fungsi Alih-alih "Invoke" atau "Execute"?

Tim Komunitas BigGo
Terminologi Bahasa Pemrograman Memicu Perdebatan: Mengapa "Call" Fungsi Alih-alih "Invoke" atau "Execute"?

Komunitas pemrograman sedang aktif membahas asal-usul dan kesesuaian terminologi coding yang umum digunakan, khususnya mengapa kita melakukan call terhadap fungsi daripada menggunakan alternatif seperti invoke atau execute. Percakapan ini telah mengungkap wawasan menarik tentang bagaimana bahasa pemrograman berkembang dari praktik komputasi awal.

Istilah Alternatif yang Digunakan dalam Pemrograman:

  • Invoke: Lebih formal, berasal dari bahasa Latin "invocāre" (memanggil)
  • Execute: Istilah umum yang menekankan tindakan yang sedang dilakukan
  • Apply: Digunakan dalam konteks pemrograman fungsional
  • Activate: Berkaitan dengan catatan aktivasi dalam memori
  • Perform: Digunakan dalam bahasa pemrograman COBOL
  • Transfer: Istilah awal yang berfokus pada alur kontrol

Koneksi Perpustakaan: Dari Buku ke Kode

Istilah call dalam pemrograman memiliki akar yang dalam dalam ilmu perpustakaan, yang berasal dari tahun 1870-an. Para ilmuwan komputer awal meminjam konsep nomor panggil yang digunakan untuk mengorganisir buku-buku di perpustakaan. Ketika programmer perlu mengakses subrutin yang disimpan dalam apa yang mereka sebut sebagai library kode, mereka akan melakukan call menggunakan nomor identifikasi, sama seperti meminta buku dari pustakawan. Praktik ini menjadi begitu mengakar sehingga pada tahun 1958, Fortran II memperkenalkan pernyataan CALL secara literal, mengukuhkan terminologi tersebut dalam budaya pemrograman.

Koneksi antara perpustakaan fisik dan library kode bukan hanya metaforis. Komputer-komputer awal benar-benar menyimpan subrutin pada pita magnetik, diorganisir seperti buku-buku di rak, masing-masing dengan sistem identifikasinya sendiri.

Garis Waktu Sejarah Terminologi "Call":

  • 1876: Melvil Dewey memperkenalkan "call numbers" perpustakaan
  • 1947: John W. Mauchly menggunakan "called in" untuk subrutin
  • 1956: MANIAC II menggunakan "call number" untuk subrutin
  • 1958: Fortran II memperkenalkan pernyataan "CALL" secara literal
  • 1959-1960: Algol mengadopsi terminologi "procedure call"
  • 1961: Penggunaan frasa "to call X" pertama kali didokumentasikan
  • 1963: Penggunaan modern menjadi standar

Variasi Penggunaan Modern dan Perbedaan Regional

Komunitas pemrograman saat ini menggunakan beberapa istilah secara bergantian, meskipun call tetap dominan. Beberapa developer lebih memilih invoke karena nada yang lebih formal, sementara yang lain menggunakan execute untuk kejelasan. Menariknya, bahasa dan budaya yang berbeda telah membentuk preferensi ini. Programmer Finlandia, misalnya, menerjemahkan call sebagai kutsua, yang berarti mengundang atau memanggil - menunjukkan bahwa mereka memandang function call lebih seperti memanggil bantuan daripada melakukan panggilan telepon.

Komunitas juga telah mencatat penggunaan terminologi yang lucu, khususnya di kalangan siswa yang bahasa Inggrisnya sebagai bahasa kedua yang mungkin mengatakan mereka sedang melakukan call terhadap tombol atau melakukan call terhadap keyword return. Keunikan linguistik ini menyoroti bagaimana terminologi pemrograman bisa membingungkan bahkan untuk developer berpengalaman.

Terminologi Lintas Bahasa:

  • Finnish: "kutsua" (mengundang/memanggil)
  • C: Menggunakan "Invoke" untuk delegate dan metode refleksi
  • Tcl: Menggunakan "command" alih-alih function
  • Smalltalk: Mengimplementasikan pernyataan if sebagai metode
  • Excel: Memperlakukan struktur kontrol seperti IF sebagai fungsi

Penyebaran Terminologi Pemrograman

Evolusi dari komputasi awal ke pemrograman modern menunjukkan seberapa cepat istilah-istilah baru dapat menyebar ketika mereka cocok dengan pengguna. Kata-kata pendek dan mudah diingat yang membantu developer membentuk koneksi mental cenderung menyebar dengan cepat melalui komunitas pemrograman. Istilah call berhasil karena singkat, mudah diingat, dan terhubung dengan konsep yang familiar seperti memanggil bantuan atau meminta layanan.

Alasan mengapa itu disebut compiler [sekitar tahun 1952] adalah karena setiap subrutin diberi call word, karena subrutin-subrutin itu berada dalam library, dan ketika Anda mengambil sesuatu dari library, Anda mengompilasi hal-hal tersebut.

Perspektif historis ini mengungkap betapa banyak kosakata pemrograman kita saat ini yang muncul dari kebutuhan praktis dan analogi yang familiar, daripada perencanaan linguistik yang hati-hati. Memahami asal-usul ini membantu menjelaskan mengapa istilah-istilah tertentu bertahan sementara yang lain memudar, dan mengapa bahasa pemrograman terus mengembangkan terminologi mereka hingga hari ini.

Referensi: Phrase origin: Why do we call functions?