T-Mobile mendapati dirinya berada di pusat kontroversi privasi lainnya setelah secara diam-diam memperkenalkan pengaturan berbagi data baru yang diaktifkan secara default. Operator nirkabel tersebut telah menambahkan dua tombol pengaturan baru ke Privacy Center yang memungkinkan perusahaan untuk membagikan informasi pelanggan dengan perusahaan pihak ketiga, menimbulkan kekhawatiran signifikan tentang persetujuan pengguna dan transparansi data.
![]() |
---|
Tampak luar toko T-Mobile , di mana kekhawatiran privasi pelanggan saat ini menjadi pusat diskusi publik |
Pengaturan Privasi Baru Mengaktifkan Berbagi Data Otomatis
Raksasa telekomunikasi ini telah menerapkan dua tombol privasi kontroversial tanpa secara eksplisit meminta persetujuan pelanggan. Pengaturan pertama, berlabel Fraud and identity theft protection, mengizinkan T-Mobile untuk membagikan data pribadi pelanggan termasuk detail akun, pola penggunaan, perilaku komunikasi, dan interaksi dengan situs web yang berpotensi berbahaya. Meskipun diposisikan sebagai peningkatan keamanan, fitur ini memungkinkan operator untuk mendistribusikan informasi sensitif ke perusahaan eksternal di mana pelanggan mungkin juga memiliki akun, seperti bank dan institusi keuangan.
Pengaturan Privasi Baru T-Mobile
Nama Pengaturan | Data yang Dibagikan | Penerima | Tujuan |
---|---|---|---|
Perlindungan penipuan dan pencurian identitas | Detail akun, pola penggunaan, perilaku komunikasi, interaksi URL berbahaya | Perusahaan tempat pelanggan memiliki akun (misalnya, bank) | Pencegahan penipuan |
Berbagi informasi keuangan tertentu | Riwayat pembayaran, saldo akun, data transaksi | Institusi keuangan, pemasar afiliasi, perusahaan tidak berafiliasi | Iklan bertarget, layanan keuangan |
Berbagi Data Keuangan Menimbulkan Kekhawatiran Tambahan
Tombol kedua menimbulkan implikasi privasi yang lebih besar. Bernama Sharing certain financial information, pengaturan ini memungkinkan T-Mobile untuk mendistribusikan data keuangan pelanggan, termasuk riwayat pembayaran dan saldo akun, ke berbagai penerima. Penerima ini termasuk institusi keuangan, pemasar afiliasi, dan perusahaan tidak berafiliasi yang mungkin menggunakan informasi tersebut untuk tujuan iklan bertarget. Operator mengumpulkan informasi keuangan ini ketika pelanggan membuka akun pascabayar, mengajukan pembiayaan perangkat, melakukan pembayaran, atau terlibat dalam transaksi lainnya.
Kurangnya Transparansi Memicu Reaksi Keras Pelanggan
Pendekatan T-Mobile telah menuai kritik karena kurangnya transparansi mengenai pihak ketiga spesifik mana yang menerima data pelanggan. Perusahaan belum mengungkapkan daftar lengkap mitra atau memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana informasi yang dibagikan digunakan dan dilindungi. Ketidakjelasan ini terjadi pada waktu yang sangat sensitif, terjadi hanya satu bulan setelah peretas mengklaim telah mencuri detail pribadi dari 64 juta pelanggan T-Mobile , meskipun operator telah menyangkal pelanggaran ini.
Cara Pelanggan Dapat Merebut Kembali Kontrol
Pelanggan yang khawatir tentang privasi mereka dapat menonaktifkan pengaturan ini melalui beberapa saluran. Menggunakan aplikasi mobile T-Life , pengguna dapat mengetuk ikon roda gigi, navigasi ke Privacy and Policies, pilih Privacy Dashboard, dan matikan opsi yang tidak diinginkan untuk setiap jalur di akun mereka. Alternatifnya, pelanggan dapat mengakses Privacy Center T-Mobile melalui situs web perusahaan untuk melakukan perubahan ini. Proses ini memerlukan penyesuaian individual untuk setiap jalur telepon yang terkait dengan akun.
Cara Menonaktifkan Pengaturan Berbagi Data
Melalui Aplikasi T-Life :
- Buka aplikasi T-Life
- Ketuk ikon roda gigi di bagian atas
- Pilih "Privacy and Policies"
- Pilih "Privacy Dashboard"
- Matikan pengaturan untuk setiap saluran
Melalui Website:
- Akses T-Mobile Privacy Center secara online
- Navigasi ke Privacy Dashboard
- Nonaktifkan toggle satu per satu
Tantangan Kepercayaan dan Transparansi Industri
Kontroversi terbaru ini menambah skeptisisme konsumen yang berkembang terhadap penyedia telekomunikasi di Amerika Serikat. Insiden ini menyoroti ketegangan yang berkelanjutan antara kepentingan bisnis operator dan ekspektasi privasi pelanggan. Sementara T-Mobile mempertahankan bahwa perubahan ini meningkatkan keamanan dan pengalaman pengguna, advokat privasi berargumen bahwa perusahaan seharusnya menerapkan model opt-in daripada mengasumsikan persetujuan pelanggan melalui aktivasi default.
Situasi ini menggarisbawahi tantangan yang lebih luas yang dihadapi perusahaan telekomunikasi saat mereka berusaha menyeimbangkan peluang monetisasi data dengan mempertahankan kepercayaan pelanggan dan kepatuhan regulasi di pasar yang semakin sadar privasi.