ByteDance Mengembangkan Headset Mixed-Reality Ringan untuk Menantang Meta dan Apple

Tim Editorial BigGo
ByteDance Mengembangkan Headset Mixed-Reality Ringan untuk Menantang Meta dan Apple

Perusahaan induk TikTok, ByteDance, memasuki ruang perangkat keras mixed-reality dengan mengembangkan headset baru yang dapat mengguncang persaingan antara Meta dan Apple. Proyek ini merupakan ekspansi signifikan bagi raksasa teknologi Tiongkok tersebut di luar kerajaan media sosialnya ke dunia perangkat augmented dan virtual reality yang sedang berkembang.

Divisi Pico Memimpin Pengembangan

Anak perusahaan ByteDance, Pico, yang dikenal karena menciptakan headset VR Pico 4, memimpin pengembangan perangkat mixed-reality baru ini. Headset tersebut akan melapisi objek digital di atas pandangan dunia nyata pengguna, memposisikannya sebagai pesaing langsung dari seri Quest milik Meta dan Vision Pro milik Apple. Ini menandai perubahan strategis untuk Pico, yang selama ini terutama fokus pada pengalaman virtual reality.

Filosofi Desain Kompak

Berbeda dengan Vision Pro milik Apple yang besar, headset mendatang ByteDance mengutamakan portabilitas dan kenyamanan. Perangkat ini dilaporkan dirancang agar kecil dan ringan, dengan rumor menyebutkan bobotnya bisa sekitar 100 gram, mirip dengan kacamata VR ultra-ringan BigScreen Beyond. Namun, perusahaan tidak mengejar pendekatan yang mengutamakan fashion seperti yang dilakukan Meta melalui kemitraan dengan Ray-Ban dan Oakley lewat EssilorLuxottica, atau Snap's AI Spectacles.

Perbandingan Spesifikasi Perangkat

Fitur ByteDance/Pico Headset Meta Quest Apple Vision Pro
Berat ~100 gram (rumor) 515-722 gram 600-650 gram
Desain Kecil dan ringan Bentuk VR standar Desain premium yang besar
Pemrosesan Puck eksternal via kabel Built-in Built-in
Chip khusus Ya (khusus untuk AR) Ya Ya (M2 + R1)

Silicon Khusus untuk Mengurangi Latensi

ByteDance dan Pico mengembangkan chip khusus secara spesifik untuk perangkat ini guna memproses data sensor dan meminimalkan latensi antara apa yang dilihat pengguna dalam augmented reality dan gerakan fisik mereka. Pendekatan silicon khusus ini mencerminkan strategi yang digunakan perusahaan teknologi besar lainnya untuk mengoptimalkan performa untuk kasus penggunaan tertentu. Komputasi berat akan ditangani oleh unit pemrosesan terpisah yang terhubung ke kacamata melalui kabel, mirip dengan desain prototipe Orion milik Meta.

Ketidakpastian Pasar dan Tantangan Regulasi

Pertanyaan terbesar seputar ambisi mixed-reality ByteDance melibatkan ketersediaan pasar, khususnya di Amerika Serikat. Mengingat ketegangan yang berlangsung antara ByteDance dan pemerintah AS terkait TikTok, merilis perangkat keras di pasar Amerika bisa terbukti menantang. Headset Pico yang ada saat ini tidak dijual di Amerika Utara, dan hubungan perusahaan dengan pemerintahan Trump tetap rumit.

Tantangan Ketersediaan Pasar

  • China: Peluncuran tampak pasti
  • United States: Tidak pasti karena ketegangan antara ByteDance dan pemerintah U.S.
  • North America: Headset Pico saat ini tidak dijual di wilayah ini
  • Global: Bergantung pada persetujuan regulasi dan penyelesaian hukum TikTok

Pertarungan Hukum TikTok yang Berlangsung

Pengembangan perangkat keras ByteDance hadir di tengah ketidakpastian berkelanjutan tentang masa depan TikTok di Amerika Serikat. Platform media sosial tersebut menghadapi larangan yang diamanatkan pemerintah, meskipun penegakannya telah ditunda beberapa kali. Presiden Trump mengklaim telah menemukan pembeli kaya untuk operasi TikTok di AS, tetapi ByteDance menunjukkan resistensi untuk menjual dan belum membuat pernyataan publik tentang klaim tersebut. Perusahaan dilaporkan sedang mengerjakan baik pelepasan operasi TikTok AS maupun pengembangan versi aplikasi khusus Amerika.

Ekspansi Pasar Mixed Reality

Pasar headset mixed-reality menunjukkan pola pertumbuhan yang tidak konsisten, tetapi ByteDance tampaknya melihat potensi ekspansi. Masuknya perusahaan ini dapat mengintensifkan persaingan di ruang yang saat ini didominasi seri Quest milik Meta dan ditantang oleh Vision Pro premium milik Apple. Kesuksesan kemungkinan akan bergantung pada strategi harga, diferensiasi fitur, dan yang paling penting, persetujuan regulasi untuk penjualan internasional.