Bedrock, sebuah virtual machine 8-bit baru yang dirancang untuk membuat program yang bertahan selamanya, telah menimbulkan diskusi signifikan di komunitas pemrograman. Meskipun sistem ini menjanjikan portabilitas yang mudah lintas platform, para developer mempertanyakan apakah keterbatasan teknisnya membuatnya praktis untuk penggunaan dunia nyata.
Proyek ini, yang berasal dari fork virtual machine Uxn, bertujuan menyederhanakan pengembangan lintas platform dengan menyediakan lingkungan komputasi minimal yang hanya memiliki 32 instruksi dan 12 perangkat. Program yang ditulis untuk Bedrock secara teoritis dapat berjalan di sistem apa pun dengan emulator yang kompatibel, dari browser web modern hingga konsol gaming lama seperti Nintendo DS.
Spesifikasi Teknis Bedrock:
- Arsitektur: Mesin virtual 8-bit
- Memori: Batas dasar 64KB (opsional hingga ekstensi 64MB)
- Set Instruksi: 32 instruksi
- Perangkat: 12 perangkat standar
- Grafis: Sistem piksel dual-layer dengan palet 16 warna
- Platform yang Didukung: Windows, Linux, browser Web, Nintendo DS
Keterbatasan Memori Menimbulkan Kekhawatiran Praktis
Aspek paling kontroversial dari Bedrock adalah batas memori 64KB-nya, yang telah memicu perdebatan tentang aplikasi praktis sistem tersebut. Anggota komunitas telah menyatakan skeptisisme tentang program bermakna apa yang dapat dibangun dalam batasan seperti itu di tahun 2025. Namun, para pendukung menunjukkan bahwa banyak tugas komputasi penting telah dicapai dengan keterbatasan serupa selama tahun 1980-an, termasuk spreadsheet, program paint, dan software komposisi musik.
Satu penemuan menarik muncul dari diskusi: meskipun sistem dasar dibatasi hingga 64KB, implementasi dapat secara opsional menyediakan programmer dengan blok memori tambahan hingga 64MB, yang berpotensi mengatasi beberapa masalah skalabilitas.
Program Demo dan Ukuran File:
- Cobalt (editor pixel art): 47.665 bytes
- Snake (demo grafis): 1.133 bytes
- Jam microwave: 393 bytes
- Informasi sistem: 4.918 bytes
- Keyboard layar: 2.774 bytes
Konteks Historis dan Garis Keturunan Teknis
Percakapan telah mengungkap tempat Bedrock dalam tradisi panjang virtual machine portabel. Anggota komunitas menelusuri konsep serupa kembali ke sistem BCPL Martin Richards dari tahun 1972 dan compiler Pascal-P Niklaus Wirth dari tahun 1974. Sistem-sistem awal ini menggunakan set instruksi hipotetis untuk mencapai portabilitas lintas platform perangkat keras yang berbeda.
Diskusi menyoroti bagaimana sistem modern seperti Java Virtual Machine dan Common Language Runtime berkembang dari prinsip-prinsip yang sama, meskipun mereka telah tumbuh jauh lebih kompleks. Bedrock mewakili kembali ke kesederhanaan pendekatan-pendekatan awal ini.
Filosofi Desain Versus Alternatif Modern
Beberapa developer mempertanyakan apakah Bedrock menawarkan keunggulan dibanding solusi yang ada seperti WebAssembly untuk eksekusi kode portabel. Perbedaan utama tampaknya adalah kompleksitas: sementara spesifikasi WebAssembly mencakup lebih dari 200 halaman, Bedrock memprioritaskan kesederhanaan dan kemudahan implementasi. Pilihan desain ini mencakup keputusan kontroversial seperti memperkenalkan undefined behavior, yang dapat menyebabkan perilaku program berbeda lintas implementasi.
Kemampuan grafis sistem juga telah menarik perhatian, menampilkan sistem piksel dual-layer yang tidak biasa di mana setiap piksel dapat memiliki warna foreground dan background. Meskipun mengingatkan pada desain perangkat keras tahun 1980-an, pendekatan ini telah membingungkan beberapa developer yang merasa implementasinya tidak jelas.
Implementasi yang Tersedia:
- bedrock-js: Assembler dan emulator berbasis JavaScript untuk deployment web
- bedrock-pc: Assembler dan emulator berbasis Rust untuk Windows dan Linux
- Sumber: Awalnya di-fork dari mesin virtual Uxn dan stack komputasi Varvara
![]() |
---|
Antarmuka bedrock-js, menampilkan penekanan sistem pada kesederhanaan dan desain minimalis |
Respon Komunitas dan Potensi Masa Depan
Meskipun ada perdebatan teknis, respon komunitas sebagian besar positif, dengan banyak developer menghargai daya tarik nostalgia dan nilai edukasi sistem tersebut. Demonstrasi langsung, termasuk program pixel art berfitur lengkap bernama Cobalt, telah mengesankan pengguna dengan apa yang mungkin dalam batasan sistem.
Ini adalah yang terbaru dalam tradisi yang sangat terhormat... Jadi saya pikir Bedrock bisa sangat berguna sebagai target compiler, setidaknya.
Proyek ini menghadapi tantangan klasik platform komputasi niche: menyeimbangkan kesederhanaan dengan utilitas praktis. Meskipun batas 64KB mungkin membatasi penggunaannya pada aplikasi khusus, Bedrock dapat menemukan kesuksesan di lingkungan pendidikan, sistem embedded, atau sebagai fondasi untuk gaming bergaya retro dan alat kreatif.
Apakah Bedrock mencapai tujuannya menciptakan software yang benar-benar bertahan lama masih harus dilihat, tetapi telah berhasil memicu kembali diskusi tentang portabilitas software, kompleksitas sistem, dan trade-off antara kesederhanaan dan kemampuan dalam komputasi modern.
Referensi: Bedrock