Teleskop Gemini North yang berlokasi di Maunakea, Hawaii, telah menghasilkan gambar paling detail dari pengunjung langit luar biasa yang berasal dari luar tata surya kita. Komet antarbintang kuno ini, yang diberi nama 3I/ATLAS, merupakan kesempatan luar biasa bagi para astronom untuk mempelajari material yang mungkin sudah ada miliaran tahun sebelum tata surya kita terbentuk.
![]() |
---|
Gambar ini menampilkan komet antarbintang 3I/ATLAS, menyoroti koma kompaknya seperti yang diamati oleh teleskop Gemini North |
Detail Tak Tertandingi Mengungkap Struktur Komet
Multi-Object Spectrograph milik teleskop Gemini North telah berhasil menangkap detail rumit dari 3I/ATLAS, mengkonfirmasi identitasnya sebagai komet sejati dengan ekor dan inti yang berbeda. Pengamatan ini mengungkap koma yang kompak—awan gas dan debu yang menyelimuti inti es komet—memberikan wawasan penting tentang komposisi dan perilakunya. Saat komet mendekati Matahari dan mulai memanas, koma ini akan mengembang secara signifikan, membuat objek tersebut tampak lebih terang dan lebih aktif melalui proses yang dikenal sebagai pelepasan gas komet.
Pengunjung Antarbintang Pemecah Rekor
Yang membedakan 3I/ATLAS dari objek antarbintang sebelumnya adalah skala dan usianya yang luar biasa. Perkiraan awal menunjukkan komet ini berdiameter sekitar 12 mil (20 kilometer), membuatnya jauh lebih besar dari pendahulunya. 'Oumuamua yang terkenal, ditemukan pada 2017, berukuran sekitar 200 meter, sementara komet 2I/Borisov dari 2019 berdiameter kurang dari satu kilometer. Hal ini membuat 3I/ATLAS berpotensi 100 kali lebih lebar dari 'Oumuamua dan 10 kali lebih lebar dari Borisov.
Perbandingan Ukuran Objek Antarbintang:
- 3I/ATLAS: ~12 mil (20 km) diameter
- 2I/Borisov (2019): <1 km diameter
- 'Oumuamua (2017): ~200 meter diameter
- 3I/ATLAS 100x lebih lebar dari 'Oumuamua dan 10x lebih lebar dari Borisov
Asal Usul Kuno dari Cakram Tebal Galaksi
Para ilmuwan percaya 3I/ATLAS mungkin sekitar 3 miliar tahun lebih tua dari tata surya kita yang berusia 4,6 miliar tahun, berpotensi membuatnya berusia sekitar 14 miliar tahun. Lintasan komet menunjukkan bahwa ia berasal dari wilayah cakram tebal Bima Sakti, area yang mengandung sekitar 10% dari massa bintang galaksi kita dan dicirikan oleh bintang-bintang yang jauh lebih tua daripada yang ditemukan di cakram tipis galaksi. Kisah asal usul ini menawarkan para astronom jendela unik untuk melihat kondisi dan proses yang membentuk sistem bintang jauh miliaran tahun yang lalu.
Kecepatan dan Lintasan Luar Biasa
Komet ini bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, bergerak sekitar 25.000 kilometer (15.500 mil) per jam melalui ruang angkasa. Beberapa studi menunjukkan kecepatan hiperboliknya mencapai sekitar 37 mil per detik (60 kilometer per detik), kira-kira dua kali kecepatan 'Oumuamua dan Borisov. Kecepatan luar biasa ini, dikombinasikan dengan lintasannya yang eksentrik, mengkonfirmasi asal antarbintangnya dan membedakannya dari objek asli tata surya kita.
Spesifikasi Utama 3I/ATLAS:
- Kecepatan: 25.000 km/jam (15.500 mph)
- Kecepatan hiperbolik: 37 mil/detik (60 km/detik)
- Jarak saat ini dari Bumi: 465 juta km (290 juta mil)
- Jarak saat ini dari Matahari: 600 juta km (370 juta mil)
- Perkiraan usia: ~14 miliar tahun (3 miliar tahun lebih tua dari tata surya)
Posisi Saat Ini dan Pendekatan Masa Depan
Pertama kali terdeteksi pada 1 Juli oleh El Sauce Observatory Chile, bagian dari Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System global, 3I/ATLAS saat ini berada dalam orbit Jupiter. Komet ini berada sekitar 465 juta kilometer (290 juta mil) dari Bumi dan 600 juta kilometer (370 juta mil) dari Matahari. Komet ini akan melakukan pendekatan terdekat ke Matahari pada 30 Oktober dengan jarak 210 juta kilometer (130 juta mil), diikuti oleh titik terdekatnya ke Bumi pada 19 Desember dengan jarak 270 juta kilometer (170 juta mil).
Garis Waktu Lintasan 3I/ATLAS:
- Penemuan: 1 Juli 2025 ( El Sauce Observatory , Chile )
- Pendekatan terdekat ke Matahari: 30 Oktober 2025 (210 juta km/130 juta mil)
- Pendekatan terdekat ke Bumi: 19 Desember 2025 (270 juta km/170 juta mil)
- Asal: Wilayah cakram tebal galaksi Bima Sakti
Signifikansi Ilmiah dan Penemuan Masa Depan
Penemuan dan pengamatan detail 3I/ATLAS merupakan tonggak penting dalam penelitian objek antarbintang. Martin Still, direktur program NSF untuk International Gemini Observatory, menekankan pentingnya pengamatan awal ini, mencatat bahwa sensitivitas dan fleksibilitas penjadwalan teleskop telah memberikan karakterisasi penting dari pengembara antarbintang ini. Vera C. Rubin Observatory yang akan datang di Chile, yang dilengkapi dengan kamera terbesar di dunia, diperkirakan akan menemukan sekitar 50 objek antarbintang serupa lainnya, berpotensi merevolusi pemahaman kita tentang pengunjung kosmik ini dan proses galaksi yang menciptakannya.