Model Ekonomi Gagal Menemukan Masa Depan Stabil untuk Ekonomi AS di Bawah Trajektori Utang Saat Ini

Tim Komunitas BigGo
Model Ekonomi Gagal Menemukan Masa Depan Stabil untuk Ekonomi AS di Bawah Trajektori Utang Saat Ini

Sebuah tim ekonom di Wharton, yang dipimpin oleh Kent Smetters, berusaha menciptakan model ekonomi AS yang paling komprehensif yang pernah dibangun. Menggunakan kekuatan komputasi yang dipinjam dari Amazon dan NASA, mereka memasukkan seluruh sistem ekonomi Amerika ke dalam mega-model mereka untuk melihat apa yang akan terjadi jika utang negara terus bertumbuh dengan laju saat ini. Hasilnya tidak terduga: model tersebut sama sekali tidak dapat menemukan skenario masa depan yang stabil.

Spesifikasi Model:

  • Ukuran: 20.000 kali lebih besar dari model ekonomi standar
  • Sumber daya komputasi: sistem Amazon dan NASA
  • Mode kegagalan: "Model tidak konvergen" - tidak dapat menemukan titik tetap yang stabil
  • Tim peneliti: ekonom Wharton yang dipimpin oleh Kent Smetters

Model yang Tidak Dapat Menghitung

Tim peneliti membangun model yang 20.000 kali lebih besar dari model ekonomi standar, membutuhkan sumber daya komputasi yang sangat besar untuk menangani kompleksitasnya. Ketika mereka mencoba memproyeksikan masa depan jangka panjang ekonomi di bawah proyeksi utang saat ini, sistem gagal menemukan solusi yang stabil. Dalam istilah teknis, model tidak dapat menemukan titik tetap di mana semua variabel ekonomi seimbang secara konsisten.

Ini bukan sekadar gangguan komputer. Kegagalan tersebut menunjukkan bahwa trajektori utang saat ini mungkin secara matematis tidak berkelanjutan, setidaknya menurut asumsi yang dibangun ke dalam model. Utang AS diproyeksikan akan tumbuh dari 30 triliun dolar AS menjadi 200 triliun dolar AS selama 30 tahun ke depan, berpotensi menghabiskan 80% dari semua pendapatan pajak hanya untuk pembayaran bunga dalam dua dekade.

Proyeksi Utang AS:

  • Utang saat ini: ~USD 30 triliun (2025)
  • Proyeksi utang: USD 200 triliun (pada 2055)
  • Bunga sebagai % dari pendapatan pajak: 33% (dalam 10 tahun), 80% (dalam 20 tahun)
  • Puncak beban bunga historis: 29% (1985)

Skeptisisme Komunitas tentang Pemodelan Ekonomi

Komunitas teknologi telah mengajukan pertanyaan penting tentang validitas hasil ini. Banyak yang menunjukkan bahwa model ekonomi memiliki rekam jejak yang buruk dalam memprediksi hasil dunia nyata, terutama dibandingkan dengan ilmu pasti seperti fisika atau teknik. Ketika model gagal di bidang lain, hal itu sering menunjukkan kesalahan coding, ketidakstabilan numerik, atau asumsi yang cacat daripada ketidakmungkinan dunia nyata.

Ekonomi tampak lebih seperti agama daripada sains, dengan seberapa banyak keyakinan fundamental dan persepsi tampaknya mempengaruhi hasil.

Kritikus mencatat bahwa Jepang telah mempertahankan tingkat utang yang tinggi selama beberapa dekade tanpa keruntuhan ekonomi yang telah lama diprediksi model. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah model ekonomi tradisional dengan tepat memperhitungkan bagaimana negara-negara penerbit mata uang modern benar-benar beroperasi. Ketidaksesuaian antara prediksi model dan ketahanan dunia nyata menunjukkan bahwa pemahaman kita tentang dinamika utang negara mungkin tidak lengkap.

Keuntungan Mata Uang Cadangan

Faktor kunci yang sering diabaikan dalam diskusi utang adalah status dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Ini memberikan Amerika keuntungan unik yang tidak dinikmati negara lain. Ketika AS mencetak uang, sebagian besar tekanan inflasi diekspor secara global karena begitu banyak transaksi internasional menggunakan dolar.

Namun, hak istimewa ini tidak dijamin selamanya. Kebijakan perdagangan saat ini dan ketegangan internasional berpotensi merusak status khusus dolar. Jika negara lain kehilangan kepercayaan pada utang AS atau menemukan alternatif untuk perdagangan berbasis dolar, dinamika ekonomi bisa berubah dengan cepat.

Keterbatasan Teknis Peramalan Ekonomi

Kegagalan model menyoroti tantangan fundamental dalam prediksi ekonomi. Tidak seperti peramalan cuaca, yang berurusan dengan sistem fisik yang diatur oleh hukum yang dipahami dengan baik, pemodelan ekonomi harus memperhitungkan perilaku manusia, keputusan politik, dan faktor psikologis yang dapat berubah secara tidak terduga.

Banyak ekonom mengakui bahwa bidang mereka tidak memiliki presisi prediktif dari ilmu pasti. Model ekonomi lebih baik dalam menjelaskan peristiwa masa lalu daripada meramalkan yang akan datang. Kompleksitas ekonomi modern, dengan jutaan variabel yang berinteraksi dan loop umpan balik, mungkin melebihi kemampuan pemodelan kita saat ini.

Kesimpulan

Meskipun kegagalan model untuk konvergen mengkhawatirkan, hal itu mungkin memberi tahu kita lebih banyak tentang keterbatasan pemodelan ekonomi daripada tentang masa depan sebenarnya dari ekonomi AS. Penelitian ini memang menyoroti beban yang tumbuh dari layanan utang pada keuangan pemerintah, yang merupakan masalah nyata dan terukur terlepas dari masalah pemodelan.

Perdebatan pada akhirnya mencerminkan pertanyaan yang lebih dalam tentang bagaimana kita memahami dan memprediksi sistem ekonomi. Apakah ini merupakan peringatan yang tulus tentang utang yang tidak berkelanjutan atau sekadar keterbatasan teori ekonomi saat ini tetap menjadi pertanyaan terbuka. Yang jelas adalah bahwa perpotongan antara utang besar-besaran, sistem ekonomi yang kompleks, dan kemampuan terbatas kita untuk memodelkannya menciptakan ketidakpastian yang signifikan tentang jalan ke depan.

Referensi: Economists made a model of the U.S. economy. Our debt crashed the model