Para penggemar shell scripting telah lama kesulitan membaca dan melakukan debugging pada perintah jq one-liner yang kompleks. Perintah pemrosesan JSON ini sering kali memanjang hingga beberapa layar, membuatnya hampir mustahil untuk dipahami sekilas. Sebuah tool baru bernama jqfmt bertujuan mengatasi masalah ini dengan menambahkan line break yang cerdas dan formatting pada ekspresi jq.
Tantangan dalam bekerja dengan perintah jq semakin meningkat seiring dengan semakin bergantungnya developer pada perintah tersebut untuk manipulasi JSON dalam shell script. Berbeda dengan formatting JSON biasa yang dapat ditangani jq dengan baik, tidak ada cara yang bagus untuk memformat perintah jq itu sendiri. Hal ini menciptakan masalah pencarian yang unik - mencoba mencari jq formatter secara online justru mengembalikan hasil tentang formatting data JSON, bukan sintaks jq itu sendiri.
Instalasi dan Penggunaan jqfmt
Instalasi:
go install -v github.com/noperator/jqfmt/cmd/jqfmt@latest
Opsi Perintah:
-ar
- Format array dengan jeda baris-ob
- Format objek dengan jeda baris-op
- Pisah pada operator (misalnya, pipe)-f
- Tentukan file input-o
- Output ke satu baris
Contoh Penggunaan:
echo '{complex: jq, expression: here}' | jqfmt -ob -ar -op pipe
Komunitas Berbagi Teknik jq yang Powerful
Pengumuman jqfmt memicu diskusi tentang pola-pola jq yang berguna yang banyak diandalkan developer setiap hari. Satu teknik yang sangat berharga muncul dari komunitas - sebuah metode untuk menganalisis struktur JSON yang membuat peta dari semua path yang mungkin dalam sebuah dokumen. Pendekatan ini membantu developer memahami file JSON yang kompleks dengan menunjukkan setiap path field yang tersedia, membuatnya lebih mudah untuk menulis query jq yang tertarget.
Teknik ini bekerja dengan menelusuri setiap elemen dalam dokumen JSON dan membuat daftar path yang diratakan. Untuk API besar seperti layanan IP ranges Amazon, hal ini dapat mengubah ribuan baris data bersarang menjadi outline yang jelas dari field-field yang tersedia. Beberapa anggota komunitas berbagi optimisasi untuk pendekatan ini, termasuk cara mengurangi waktu pemrosesan dan penggunaan memori untuk dataset besar.
Analisis Struktur jq yang Dibagikan Komunitas
One-liner untuk analisis struktur JSON:
jq -r '[path(..)|map(if type=="number" then "[]" else tostring end)|join(".")|split(".[]")|join("[]")]|unique|map("."+.)|.[]'
Versi yang dioptimalkan:
jq -r '[path(..)|map(if type=="number" then "[]" end)]|unique[]|join(".")/".[]"|"."+join("[]")'
Tujuan: Membuat peta dari semua jalur field yang mungkin dalam dokumen JSON, berguna untuk memahami respons API yang kompleks dan struktur data.
Opsi Formatting Memberikan Fleksibilitas
Tool jqfmt menawarkan beberapa mode formatting untuk menangani berbagai aspek sintaks jq. Pengguna dapat memformat objek untuk menempatkan setiap pasangan key-value pada baris terpisah, memecah array menjadi beberapa baris, dan menambahkan line break pada operator pipe. Opsi-opsi ini dapat dikombinasikan untuk membuat versi yang sangat mudah dibaca dari query yang kompleks.
Namun, feedback komunitas menunjukkan bahwa tool ini mungkin akan lebih baik jika mengaktifkan aturan formatting umum secara default. Saat ini, menjalankan jqfmt tanpa flag apa pun menghasilkan perubahan minimal, yang mungkin tidak memenuhi ekspektasi pengguna untuk sebuah tool formatting.
![]() |
---|
Penggunaan jqfmt yang disorot untuk meningkatkan keterbacaan perintah jq di terminal |
Tool dan Pendekatan Alternatif
Diskusi juga menyoroti tool lain dalam ekosistem pemrosesan JSON. Beberapa developer menyebutkan fx, yang menyediakan alternatif berbasis JavaScript untuk jq, dan jless, sebuah JSON viewer interaktif. Tool-tool ini mewakili pendekatan yang berbeda untuk tantangan mendasar yang sama dalam bekerja dengan data JSON kompleks di lingkungan command-line.
Untuk developer yang merasa sintaks jq menantang, diskusi komunitas mengungkapkan bahwa ini adalah pengalaman yang umum. Kekuatan bahasa ini datang dengan kompleksitas, dan banyak pengguna hanya membutuhkannya sesekali, membuatnya sulit untuk mengingat sintaksnya. Hal ini memperkuat nilai tool formatting yang membuat perintah jq yang ada lebih mudah dibaca.
Peluncuran jqfmt mewakili solusi praktis untuk masalah nyata yang dihadapi banyak developer. Meskipun jq tetap menjadi tool yang powerful untuk pemrosesan JSON, membuat sintaksnya lebih mudah didekati melalui formatting yang lebih baik dapat membantu lebih banyak orang memanfaatkan kemampuannya.
Referensi: jqfmt