Association for Computing Machinery ( ACM ) telah mengumumkan transisinya menuju penerbitan open access penuh pada akhir 2025, namun langkah ini telah memicu diskusi sengit di komunitas akademik terkait apa yang dianggap banyak pihak sebagai biaya publikasi yang berlebihan. Perdebatan berpusat pada Article Processing Charges ( APCs ) milik ACM yang berkisar dari 700 dolar AS hingga 1.800 dolar AS per makalah, mendorong para peneliti mempertanyakan apakah biaya-biaya ini benar-benar mencerminkan nilai yang diberikan.
Struktur Harga Akses Terbuka ACM
Jenis Publikasi | Harga Resmi | Harga Anggota ACM/SIG |
---|---|---|
Artikel Jurnal | $1,800 USD | $1,300 USD |
Artikel Prosiding ACM | $1,000 USD | $700 USD |
Artikel Prosiding ICPS | $1,000 USD | $700 USD (Khusus Anggota ACM) |
Artikel Proceedings of the ACM | $1,000 USD | $700 USD |
Biaya Publikasi Tinggi Menuai Kritik Tajam
Anggota komunitas telah menyatakan frustrasi dengan struktur harga ACM , terutama jika dibandingkan dengan model penerbitan alternatif. Biaya-biaya tersebut dipandang menciptakan hambatan bagi peneliti dari institusi tanpa pendanaan yang memadai, berpotensi membatasi akses ke venue publikasi bergengsi. Para kritikus berargumen bahwa biaya-biaya ini sama sekali tidak sesuai dengan realitas, terutama mengingat bahwa peer reviewer - bagian penting dari proses publikasi - bekerja tanpa kompensasi.
Model penetapan harga ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang terciptanya insentif yang menyimpang dalam penerbitan akademik. Beberapa pengamat khawatir bahwa biaya tinggi mungkin mendorong penerbit untuk menerima lebih banyak makalah guna meningkatkan pendapatan, berpotensi mengkompromikan standar kualitas. Kekhawatiran ini mencerminkan kecemasan yang lebih luas tentang komersialisasi diseminasi penelitian akademik.
Kekhawatiran Lisensi dan Akses Masih Berlanjut
Meskipun ACM bergerak menuju open access, pertanyaan teknis tetap ada mengenai lisensi karya yang diterbitkan. Komunitas akademik telah menyoroti pentingnya lisensi Creative Commons yang tepat untuk memastikan open access yang sesungguhnya, di mana makalah dapat didistribusikan ulang dan diarsipkan secara bebas oleh pihak ketiga. Sementara artikel ACM baru akan menggunakan lisensi Creative Commons , makalah-makalah berpengaruh lama dari arsip organisasi mungkin masih memiliki pemberitahuan hak cipta yang membatasi redistribusi.
Isu lisensi ini sangat signifikan untuk makalah-makalah ilmu komputer yang bersejarah penting dan terus memengaruhi penelitian saat ini. Para sarjana menekankan bahwa melindungi akses ke karya-karya fundamental sangat penting untuk memahami evolusi konsep komputasi dan mempertahankan kontinuitas pengetahuan akademik.
Respons Beragam terhadap Model Berlangganan Institusional
Model berlangganan ACM Open milik ACM untuk institusi telah menerima respons yang lebih positif dari beberapa kalangan. Model ini memungkinkan penerbitan open access tanpa batas untuk penulis dari institusi yang berpartisipasi sambil menyediakan akses ke fitur-fitur premium perpustakaan digital. Para pengguna awal, termasuk laboratorium nasional, telah memuji pendekatan ini karena membantu mereka mematuhi persyaratan federal untuk penerbitan open access sambil mendukung para peneliti mereka.
Namun, pertanyaan tetap ada tentang bagaimana sistem dua tingkat ini mungkin memengaruhi peneliti di institusi yang tidak mampu membayar biaya berlangganan. Model ini pada dasarnya mengalihkan biaya dari peneliti individual ke institusi mereka, tetapi ini mungkin tidak menyelesaikan masalah aksesibilitas bagi penulis di organisasi yang lebih kecil atau kurang terdanai dengan baik.
Transisi ini mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam penerbitan akademik, di mana model berlangganan tradisional memberikan jalan kepada berbagai bentuk open access. Sementara langkah menuju keterbukaan umumnya disambut baik, detail implementasi - terutama seputar penetapan harga dan lisensi - terus menimbulkan perdebatan signifikan dalam komunitas penelitian.
Referensi: Open Access Publication & ACM