Dua pemimpin paling berpengaruh di OpenAI telah membuka suara tentang perjalanan ambisius perusahaan menuju artificial general intelligence, menawarkan wawasan langka tentang pencapaian saat ini dan tantangan masa depan. Dalam wawancara eksklusif dengan MIT Technology Review , Chief Research Officer Mark Chen dan Chief Scientist Jakub Pachocki membahas karya terobosan mereka pada model penalaran, kemenangan dalam kompetisi pemrograman, dan lanskap perkembangan AI yang terus berkembang.
Personel Kunci:
- Mark Chen : Chief Research Officer, memimpin pengembangan DALL-E , kemampuan multimodal GPT-4 , dan Codex
- Jakub Pachocki : Chief Scientist (sejak Mei 2024), kontributor inti ChatGPT , GPT-4 , dan arsitek model penalaran o1/o3
Kompetisi Pemrograman Menunjukkan Kemampuan AI di Dunia Nyata
Kemenangan terbaru OpenAI dalam kompetisi internasional telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam kemampuan penalaran AI. Model-model perusahaan meraih tempat kedua di AtCoder World Tour Finals pada 16 Juli dan meraih medali emas di International Mathematical Olympiad 2025 pada 19 Juli. Chen menekankan bahwa pencapaian pemrograman tersebut sangat menonjol, karena mewakili terobosan melampaui tingkat kinerja manusia. Sementara medali emas IMO menempatkan peserta di antara 20-50 peserta terbaik secara global, meraih tempat kedua di AtCoder mewakili pencapaian yang benar-benar baru bagi sistem kecerdasan buatan.
Kompetisi AtCoder terbukti sangat menantang, mengharuskan peserta menyelesaikan masalah pemrograman kompleks dalam kerangka waktu 10 jam. Pemenang manusia, programmer Przemysław Dębiak , menghabiskan setengah waktu kompetisi untuk kontemplasi sebelum mengembangkan solusi baru yang benar-benar berbeda dari pendekatan model AI. Aspek pemecahan masalah kreatif ini menyoroti baik kemampuan saat ini maupun keterbatasan sistem penalaran AI.
Hasil Kompetisi OpenAI:
- AtCoder World Tour Finals: Juara 2 (16 Juli 2025)
- International Mathematical Olympiad: Medali emas (19 Juli 2025)
- Pencapaian AtCoder mewakili terobosan yang melampaui tingkat performa manusia
Menyeimbangkan Inovasi Penelitian dengan Pengembangan Produk
Dengan lebih dari 400 juta pengguna aktif mingguan dan 2,5 miliar instruksi harian yang diproses, OpenAI menghadapi tantangan kompleks mempertahankan keunggulan penelitiannya sambil menghadirkan produk praktis. Perusahaan telah mempercepat jadwal rilisnya secara signifikan, meluncurkan model penalaran o1 dan o3, memperkenalkan agen AI Operator pada Januari 2025, dan terus memperbarui seri GPT-4 dengan kemampuan multimodal.
Pachocki menjelaskan bahwa mendorong model eksperimental ke publik berfungsi sebagai komponen penelitian yang krusial, memungkinkan tim memahami aplikasi dan keterbatasan dunia nyata. Pendekatan ini membantu peneliti bergerak melampaui benchmark tradisional untuk mengevaluasi bagaimana model berkinerja dalam skenario praktis. Strategi tersebut mencerminkan keyakinan OpenAI bahwa mengekspos orang pada teknologi AI yang berkembang sangat penting untuk memahami dampak potensial dan lintasan pengembangannya.
Statistik Penggunaan OpenAI:
- Pengguna aktif mingguan: Lebih dari 400 juta
- Instruksi harian yang diproses: 2,5 miliar
- Valuasi perusahaan: USD 300 miliar
Model Penalaran Masih dalam Tahap Pengembangan Awal
Meskipun hasil kompetisi mengesankan, kedua pemimpin mengakui bahwa pengembangan model penalaran masih dalam masa pertumbuhan. Sistem saat ini dapat memecah masalah menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola, tetapi mereka kesulitan menghubungkan pengetahuan dengan cara yang mencerminkan pemikiran manusia. Chen mencatat bahwa bahkan model penalaran paling canggih tidak dapat mensintesis informasi seefektif manusia, memerlukan pemrosesan teks ekstensif untuk mendekati integrasi pengetahuan tingkat manusia.
Tim terus bekerja untuk memungkinkan model terlibat dalam pembelajaran dan eksplorasi jangka panjang sambil menghasilkan ide-ide yang benar-benar baru. Ini mewakili salah satu tantangan fundamental dalam memajukan kemampuan kecerdasan buatan yang lebih umum. Pachocki menekankan bahwa kecerdasan sejati melibatkan kreativitas, generasi ide baru, dan menghubungkan konsep dari sumber yang beragam—area di mana model saat ini menunjukkan janji tetapi memerlukan pengembangan signifikan.
Hukum Scaling dan Jalur Pengembangan Masa Depan
Menanggapi kekhawatiran tentang keterbatasan potensial dalam pengembangan AI, Chen dengan tegas menyatakan bahwa hukum scaling tetap efektif dan tidak menunjukkan tanda-tanda kegagalan. Meskipun hambatan ada terkait arsitektur model dan ketersediaan data, kuncinya terletak pada mengidentifikasi terobosan penelitian yang dapat mengatasi keterbatasan saat ini. Tim percaya bahwa scaling berkelanjutan, dikombinasikan dengan proses pengembangan yang lebih efisien di semua tahap, akan mendorong kemajuan lebih lanjut.
OpenAI mempertahankan fokusnya pada penelitian fundamental sambil mengakui bahwa banyak tantangan alignment yang sebelumnya teoretis kini memiliki implikasi praktis. Seiring model menjadi lebih mampu, memastikan mereka berperilaku sesuai yang dimaksudkan menjadi semakin kritis untuk deployment dunia nyata dan keamanan pengguna.
Visi untuk Artificial General Intelligence
Kedua peneliti menguraikan perspektif mereka tentang mencapai AGI, menekankan dua kemampuan kritis. Pachocki menyoroti pentingnya komputer secara otonom mengembangkan teknologi baru, memandang ini sebagai momen penting dalam kemajuan teknologi manusia. Chen berfokus pada memperpanjang waktu kerja otonom model—durasi sistem dapat membuat kemajuan efektif pada masalah sulit tanpa terjebak atau memerlukan intervensi manusia.
Tujuan-tujuan ini jauh melampaui kemampuan model saat ini, mewakili visi jangka panjang yang ambisius daripada objektif jangka pendek. Para peneliti mengakui bahwa pemahaman mereka saat ini tentang teknologi deep learning terus berkembang, dengan upaya berkelanjutan untuk mengidentifikasi baik kemampuan maupun keterbatasan pendekatan yang ada.
Perubahan Organisasi dan Retensi Talenta
OpenAI telah mengalami perubahan personel yang signifikan, termasuk kepergian tokoh-tokoh kunci dari tim Superalignment sebelumnya, seperti Ilya Sutskever dan Jan Leike . Chen mengkarakterisasi kepergian ini sebagai keputusan personal yang mencerminkan arah penelitian individu dan preferensi karier daripada ketidaksepakatan fundamental tentang arah perusahaan.
Kedua pemimpin menekankan bahwa pertimbangan alignment telah terintegrasi ke dalam operasi bisnis inti OpenAI daripada tetap terisolasi dalam tim tertentu. Integrasi ini mencerminkan realitas praktis bahwa tantangan alignment model kini memiliki implikasi langsung untuk pengembangan produk dan pengalaman pengguna, bergerak melampaui kekhawatiran teoretis menjadi kebutuhan operasional.
Perusahaan terus menarik perhatian signifikan dari pesaing, dengan laporan Meta menawarkan Chen paket kompensasi 1 miliar dolar Amerika , yang dia tolak. Upaya rekrutmen ini menyoroti kompetisi intens untuk talenta AI teratas seiring bidang ini berkembang pesat dan taruhan komersial meningkat.