Peneliti Cornell telah mengembangkan sistem yang menyembunyikan kode rahasia dalam fluktuasi cahaya yang hampir tak terlihat untuk mendeteksi video palsu. Meskipun konsepnya terdengar menjanjikan, komunitas teknologi telah mengangkat kekhawatiran signifikan tentang efektivitas praktis dan tantangan implementasi di dunia nyata.
Sistem ini bekerja dengan menanamkan watermark dalam sumber cahaya yang dapat diprogram seperti layar komputer dan pencahayaan ruangan. Watermark ini membawa informasi cap waktu yang dapat mengungkap kapan rekaman video telah dimanipulasi atau dihasilkan oleh AI. Para peneliti merancang fluktuasi tersebut untuk meniru noise pencahayaan alami, membuatnya sulit dideteksi tanpa kode rahasia.
Detail Implementasi Teknis:
- Ukuran chip watermark: kira-kira seukuran perangko
- Kompatibel dengan sumber cahaya yang dapat diprogram (layar komputer, pencahayaan ruangan tertentu)
- Dapat mendukung hingga 3 kode terpisah untuk lampu yang berbeda dalam scene yang sama
- Bekerja di pengaturan luar ruangan dan dengan orang-orang yang memiliki warna kulit berbeda
- Menggunakan studi persepsi manusia untuk membuat fluktuasi tidak dapat dirasakan
![]() |
---|
Peneliti Cornell merayakan sistem inovatif yang dikembangkan untuk menyembunyikan kode rahasia dalam cahaya, yang bertujuan untuk memerangi video palsu |
Kompresi Video Dapat Menghilangkan Perlindungan
Salah satu kekhawatiran paling mendesak yang diangkat oleh komunitas berpusat pada kompatibilitas kompresi video. Codec video konsumen secara khusus dirancang untuk menghilangkan perubahan kecil yang tidak dapat dipersepsi untuk mengurangi ukuran file. Karena watermark bergantung pada variasi kecerahan halus yang hampir tidak dapat diperhatikan manusia, algoritma kompresi standar kemungkinan akan menghilangkan sinyal pelindung ini sepenuhnya. Ini menciptakan konflik fundamental antara mekanisme inti teknologi dan cara video biasanya diproses dan dibagikan secara online.
Keterbatasan Utama yang Teridentifikasi:
- Codec kompresi video dapat menghilangkan data watermark
- Rentan terhadap serangan replay di mana pola pencahayaan disalin
- Memerlukan infrastruktur pencahayaan khusus untuk adopsi yang luas
- Tidak dapat mencegah semua bentuk manipulasi video
- Bergantung pada pihak ketiga terpercaya untuk verifikasi
Serangan Replay Menimbulkan Kerentanan Keamanan
Ahli teknis telah mengidentifikasi skenario serangan replay potensial di mana pelaku jahat dapat mengekstrak pola pencahayaan dari video yang sah dan menerapkannya pada konten palsu. Karena fluktuasi watermark terpisah dari konten video yang sebenarnya, seseorang secara teoritis dapat menyalin tanda tangan cahaya ini dan melapisinya pada rekaman yang dimanipulasi. Ini akan memungkinkan video palsu tampak otentik ketika diperiksa terhadap sistem verifikasi.
Kekhawatiran Kepercayaan dan Otoritas
Sistem ini menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang mengendalikan proses verifikasi dan apakah orang akan mempercayai hasilnya. Karena penonton tidak dapat langsung memverifikasi watermark sendiri, mereka harus mengandalkan alat pihak ketiga atau pernyataan resmi untuk menentukan keaslian. Ketergantungan pada otoritas terpercaya ini dapat menjadi masalah, terutama mengingat skeptisisme saat ini terhadap institusi media dan organisasi pemeriksa fakta.
Jika Anda bahkan mempertimbangkan untuk repot-repot mengatur lampu aneh dan algoritma khusus ini untuk acara yang Anda selenggarakan, lebih baik syuting video acara Anda sendiri dan posting saja.
Ruang Lingkup Terbatas dan Implementasi Praktis
Teknologi ini akan memerlukan adopsi luas peralatan pencahayaan khusus agar benar-benar efektif. Meskipun para peneliti menunjukkan bahwa lampu lama dapat dimodifikasi dengan chip komputer kecil, ini masih merupakan investasi infrastruktur yang signifikan. Sistem ini kemungkinan akan terbatas pada lokasi berprofile tinggi seperti gedung pemerintah atau studio berita besar, daripada memberikan perlindungan luas terhadap deepfake dalam skenario sehari-hari.
Diskusi komunitas mengungkapkan bahwa meskipun penelitian Cornell mewakili pendekatan teknis yang menarik, rintangan signifikan masih ada sebelum watermarking berbasis cahaya dapat menjadi pertahanan yang andal terhadap manipulasi video. Perlombaan senjata antara pembuat konten dan mereka yang berusaha menipu terus berlanjut, dengan setiap langkah perlindungan baru berpotensi melahirkan metode pengelakan baru.
Referensi: Hiding secret codes in light protects against fake videos