Para developer Node.js semakin banyak yang meninggalkan library HTTP pihak ketiga seperti Axios demi menggunakan API fetch bawaan platform, dengan uji performa menunjukkan peningkatan signifikan baik dalam ukuran bundle maupun latensi cold-start. Pergeseran ini merepresentasikan perubahan besar dalam cara developer mendekati permintaan HTTP dalam aplikasi JavaScript sisi server.
Fitur Bawaan Node.js yang Menggantikan Dependensi Eksternal:
- Permintaan HTTP: API fetch native vs Axios/node-fetch
- Testing: Test runner bawaan vs Jest/Mocha
- File Watching: Mode watch native vs Nodemon
- Text Styling: styleText
node:util
vs chalk/picocolors - TypeScript: Transpiler native vs alat eksternal
API Fetch Native Memberikan Keuntungan Performa Nyata
Implementasi fetch bawaan di Node.js telah membuktikan nilainya di lingkungan produksi. Para developer Lambda melaporkan pengurangan ukuran bundle dan peningkatan latensi cold-start sekitar 100 milidetik ketika beralih dari Axios ke fetch native. Keuntungan performa ini berasal dari penghapusan dependensi eksternal dan pemanfaatan klien HTTP Undici yang mendasari implementasi fetch Node.js.
Para penulis library mengalami hasil yang bahkan lebih dramatis, dengan beberapa melaporkan pengurangan ukuran bundle hingga 90% setelah menghapus dependensi klien HTTP. Peningkatan ini sangat berharga di lingkungan serverless dimana setiap kilobyte dan milidetik berdampak pada biaya eksekusi dan pengalaman pengguna.
Undici: Library klien HTTP berperforma tinggi yang menjadi fondasi untuk API fetch bawaan Node.js
Peningkatan Performa dengan Native Fetch:
- Pengurangan ukuran bundle: Hingga 90% untuk pustaka yang berfokus pada HTTP
- Peningkatan latensi cold-start: ~100ms di lingkungan Lambda
- Eliminasi dependensi: Menghilangkan kebutuhan untuk paket axios, node-fetch
- Teknologi yang mendasari: Didukung oleh klien HTTP Undici
Trade-off Pengalaman Developer Memicu Perdebatan
Meskipun keuntungan performa jelas terlihat, komunitas developer tetap terbagi mengenai aspek ergonomis dari transisi ini. Fetch native memerlukan penanganan error yang lebih verbose dibandingkan dengan pendekatan yang disederhanakan oleh Axios. Developer harus secara manual memeriksa kode status respons dan menangani parsing JSON, sedangkan Axios menyediakan fitur-fitur ini secara otomatis.
Fragmentasi ekosistem di sekitar library berbasis fetch telah menciptakan tantangan baru. Alih-alih hanya menginstal axios-retry untuk logika retry permintaan, developer kini mengevaluasi beberapa paket yang lebih kecil, masing-masing menangani aspek spesifik komunikasi HTTP. Hal ini membuat beberapa developer menyerukan library mirip axios yang dibangun di atas fetch yang menggabungkan performa native dengan kemudahan developer yang familiar.
Saya memang merindukan ekstensi axios sih, sangat mudah untuk menambahkan rate-limits, throttling, strategi retry, cache, logging. Anda tentu bisa melakukan itu dengan fetch tapi lebih terfragmentasi dan lebih banyak boilerplate
Adopsi ESM Menciptakan Disrupsi Ekosistem Library
Transisi ke ES Modules ( ESM ) telah menciptakan tantangan signifikan bagi para maintainer library, dengan banyak yang terpaksa melakukan dual-publish dalam format CommonJS dan ESM. Pendekatan dual-publishing ini memperkenalkan kompleksitas dan overhead pemeliharaan yang mendorong beberapa penulis library terkemuka untuk sepenuhnya meninggalkan dukungan CommonJS.
Migrasi ESM terbukti lebih disruptif daripada adopsi API fetch untuk ekosistem library. Sementara fetch terutama mempengaruhi library yang berfokus pada HTTP, perubahan sistem modul berdampak pada seluruh ekosistem paket JavaScript. Beberapa tim pengembangan memilih untuk menghindari library yang menghentikan dukungan CommonJS daripada melakukan migrasi codebase yang sudah ada.
ES Modules (ESM): Sistem modul JavaScript resmi yang memungkinkan tree-shaking dan analisis statis yang lebih baik dibandingkan format CommonJS yang lebih lama
Perbandingan ESM vs CommonJS:
- Keuntungan ESM: Tree-shaking yang lebih baik, analisis statis, standar resmi
- Tantangan Migrasi: Kompleksitas dual-publishing, fragmentasi ekosistem
- Dampak Library: Beberapa penulis menghentikan dukungan CommonJS sepenuhnya
- Respons Developer: Adopsi yang beragam karena keterbatasan codebase lama
Tool Testing dan Development Bawaan Mengurangi Dependensi
Kemampuan test runner bawaan dan mode watch Node.js menghilangkan kebutuhan akan tool pengembangan populer seperti Jest dan Nodemon. Framework testing native menyediakan fungsionalitas yang cukup untuk banyak proyek sambil mengurangi overhead dependensi dan kompleksitas setup.
Namun, tool testing bawaan masih kekurangan beberapa fitur canggih yang diharapkan developer dari framework testing yang matang. Matcher Jest dan library assertion yang diperluas tetap populer di kalangan developer yang memerlukan kemampuan testing yang lebih canggih. Beberapa tim menggunakan test runner native untuk proyek sederhana sambil mempertahankan Jest atau Vitest untuk aplikasi kompleks.
Kompetisi dari runtime JavaScript alternatif seperti Deno dan Bun telah mempercepat pengembangan Node.js di area-area ini. Fitur-fitur yang dulunya eksklusif untuk runtime yang lebih baru kini sedang diintegrasikan ke dalam core Node.js, mengurangi insentif untuk beralih platform.
Evolusi berkelanjutan Node.js mencerminkan respons platform terhadap kompetisi ekosistem dan tuntutan developer untuk tooling bawaan yang lebih baik. Seiring kemampuan native ini semakin matang, lanskap pengembangan JavaScript terus bergeser menuju pengurangan dependensi eksternal dan peningkatan performa baseline.
Referensi: Modern Node.js Patterns for 2025
![]() |
---|
Menjelajahi pola Node.js modern: Pergeseran menuju alat bawaan dan pengurangan dependensi dalam pengembangan JavaScript |