Sebuah laporan baru yang meneliti pendidikan ekonomi di 20 universitas UK telah memicu perdebatan sengit tentang apakah metode pengajaran saat ini mempersiapkan mahasiswa untuk realitas abad ke-21. Temuan ini menggambarkan gambaran yang mengkhawatirkan tentang disiplin akademik yang terjebak di masa lalu, sementara komunitas online memperdebatkan pertanyaan fundamental tentang apa yang seharusnya diajarkan dalam ekonomi.
Studi ini mengungkapkan bahwa sebagian besar universitas terus fokus pada teori ekonomi neoklasik tradisional, dengan 88,3% modul teori menekankan perilaku individu yang rasional dan mementingkan diri sendiri. Pendekatan ini telah menuai kritik karena terputus dari tantangan dunia nyata seperti perubahan iklim dan ketidakseimbangan kekuasaan historis.
Statistik Kunci dari Tinjauan Pendidikan Ekonomi UK:
- 20 universitas diperiksa di seluruh UK
- 480 modul teori dianalisis dan dinilai
- 88,3% modul berfokus pada ekonomi neoklasik mainstream
- 75% universitas tidak mengajarkan ekonomi ekologis
- 55% tidak memberikan pengajaran yang bermakna tentang perbudakan/kolonialisme historis
- Hanya 2 universitas ( SOAS dan University of Greenwich ) yang dinilai menyediakan pendidikan ekonomi abad ke-21 yang komprehensif
Isu Iklim dan Lingkungan Sebagian Besar Diabaikan
Tiga perempat universitas yang disurvei tidak mengajarkan ekonomi ekologi sama sekali. Ketika topik lingkungan muncul, biasanya dibingkai melalui solusi berbasis pasar daripada menangani pertanyaan fundamental tentang keberlanjutan. Hal ini telah memicu diskusi online tentang apakah pendidikan ekonomi gagal menangani salah satu isu paling mendesak di zaman kita.
Respons komunitas beragam, dengan beberapa pihak membela pendekatan tradisional sementara yang lain berargumen untuk reformasi yang lebih komprehensif. Kritikus menunjukkan bahwa eksternalitas - istilah ekonomi untuk biaya lingkungan - sudah diajarkan di kelas pengantar, menunjukkan bahwa masalahnya mungkin lebih tentang kedalaman daripada ketidakhadiran total.
Konteks Sejarah dan Struktur Kekuasaan Hilang
Lebih dari setengah universitas yang ditinjau tidak secara bermakna membahas perbudakan historis, kolonialisme, atau neokolonialisme dalam program ekonomi mereka. Kelalaian ini telah menghasilkan perdebatan signifikan tentang apa yang seharusnya masuk dalam pendidikan ekonomi versus disiplin lain.
Beberapa anggota komunitas mempertanyakan apakah departemen ekonomi harus bertanggung jawab mengajarkan sejarah dan etika, berargumen bahwa topik-topik ini termasuk dalam kursus sejarah atau ilmu politik yang didedikasikan. Yang lain berpendapat bahwa memahami struktur kekuasaan historis sangat penting untuk memahami bagaimana ekonomi modern benar-benar berfungsi.
Perdebatan Biaya Marginal Mengungkap Isu yang Lebih Dalam
Diskusi online telah menyoroti ketidaksepakatan teknis spesifik yang menggambarkan masalah yang lebih luas dengan pendidikan ekonomi. Pertukaran yang sangat sengit muncul seputar teori biaya marginal - ide bahwa bisnis membuat keputusan berdasarkan biaya memproduksi satu unit tambahan.
Untuk hampir setiap bisnis, biaya di muka jauh melampaui biaya marginal produksi... Biaya memproduksi satu item lagi dengan apa yang sudah Anda bayar hampir nol.
Komentar ini mencerminkan sentimen yang berkembang bahwa model ekonomi tradisional tidak cocok dengan cara bisnis nyata beroperasi, di mana biaya tetap dan ekonomi skala mendominasi pengambilan keputusan daripada perhitungan marginal.
Empat Rekomendasi Utama Laporan:
- Ubah pendekatan pengenalan - Memungkinkan mahasiswa memulai dengan pertanyaan-pertanyaan besar abad ke-21 daripada teori abstrak
- Dekarbonisasi, dekolonisasi, diversifikasi - Fokus pada hubungan lingkungan-ekonomi dan konteks sejarah ketimpangan global
- Reformasi metode pengajaran - Mendorong debat dan pemikiran kritis alih-alih menghafal model matematis
- Demokratisasi pengambilan keputusan - Melibatkan suara mahasiswa dalam keputusan pengembangan kurikulum
Kisah Sukses Menunjuk pada Solusi yang Mungkin
Meskipun kritik meluas, laporan ini mengidentifikasi dua universitas - SOAS dan University of Greenwich - sebagai contoh pendekatan yang lebih komprehensif. Program-program ini mengintegrasikan kekhawatiran iklim, ketidaksetaraan, dan perspektif ekonomi yang beragam di seluruh kurikulum mereka daripada memperlakukannya sebagai topik terpisah.
Perdebatan berlanjut tentang apakah ekonomi memerlukan reformasi fundamental atau hanya penerapan pengetahuan yang ada dengan lebih baik. Sementara beberapa berargumen bahwa prinsip ekonomi saat ini sudah baik tetapi dikomunikasikan dengan buruk kepada publik, yang lain menyerukan restrukturisasi lengkap tentang bagaimana disiplin ini mendekati tantangan modern.
Diskusi ini mencerminkan pertanyaan yang lebih luas tentang pendidikan akademik di masa yang berubah cepat, di mana pendekatan tradisional mungkin kesulitan menangani masalah global yang kompleks dan saling terkait yang tidak cocok dengan kerangka teoretis yang sudah mapan.
Referensi: UK National Report | Executive Summary