Mengapa Sistem Billing Menjadi Mimpi Buruk: Kompleksitas Tersembunyi di Balik Langganan Sederhana

Tim Komunitas BigGo
Mengapa Sistem Billing Menjadi Mimpi Buruk: Kompleksitas Tersembunyi di Balik Langganan Sederhana

Apa yang tampak seperti tagihan langganan bulanan sederhana dengan cepat berubah menjadi salah satu tantangan teknis paling kompleks yang dihadapi perusahaan. Sementara pengguna melihat tagihan Netflix atau Spotify yang lugas, para engineer mengetahui kenyataannya jauh lebih rumit.

Diskusi komunitas mengungkap titik-titik masalah sesungguhnya yang membuat sistem billing begitu sulit untuk dibangun dan dipelihara. Selain tantangan yang jelas dalam menangani tingkatan harga yang berbeda dan jadwal pembayaran, developer menghadapi hambatan teknis yang tidak terduga yang dapat membuat bahkan engineer berpengalaman pun kesulitan.

Tingkatan Harga Netflix (USD)

  • Basic: $7,99/bulan
  • Standard: $10,99/bulan
  • Premium: $13,99/bulan
Representasi visual dari tingkatan harga yang berbeda untuk layanan berlangganan, menyoroti kompleksitas sistem penagihan
Representasi visual dari tingkatan harga yang berbeda untuk layanan berlangganan, menyoroti kompleksitas sistem penagihan

Mimpi Buruk SQL

Query database dalam sistem billing sering memerlukan operasi SQL yang eksotis dan kompleks. Pertanyaan sederhana seperti menentukan penggunaan puncak selama periode waktu tertentu dapat menghasilkan logika database yang sangat rumit. Optimasi performa menambahkan lapisan kesulitan lain, karena query ini harus berjalan efisien di seluruh dataset besar sambil mempertahankan akurasi untuk kalkulasi keuangan.

Masalah Grandfathering

Salah satu tantangan berkelanjutan terbesar berasal dari paket harga lama yang terakumulasi dari waktu ke waktu. Saat bisnis mengembangkan model harga mereka, mereka sering mengizinkan pelanggan yang sudah ada untuk mempertahankan paket lama mereka - praktik yang disebut grandfathering. Ini menciptakan mimpi buruk pemeliharaan di mana sistem billing harus mendukung puluhan atau ratusan struktur harga yang berbeda secara bersamaan.

Menurut pengalaman saya, alasan mengapa sistem ini begitu menyakitkan adalah karena berbagai hal terus ditambahkan dan tidak ada yang mau membersihkannya karena mereka takut akan merusak logika bisnis gila yang bergantung pada sebagian kecil pelanggan.

Ketakutan akan merusak billing pelanggan yang sudah ada mencegah tim untuk membersihkan kode lama, yang mengarah pada sistem yang semakin kompleks dan menjadi lebih sulit untuk dipelihara dan diuji.

Kompleksitas Enterprise

Billing business-to-business memperkenalkan komplikasi tambahan yang jarang ditemui sistem yang berfokus pada konsumen. Pelanggan enterprise besar sering menegosiasikan struktur harga khusus, persyaratan kontrak, dan jadwal billing yang sangat berbeda dari paket standar. Ini berarti sistem billing harus cukup fleksibel untuk menangani pengaturan unik sambil mempertahankan konsistensi dan akurasi di semua jenis pelanggan.

Pemangku Kepentingan Utama Sistem Penagihan

  • Finance: Pengakuan pendapatan dan pelaporan
  • Sales/GTM: Penagihan pelanggan dan pemrosesan pembayaran
  • Product: Perubahan harga dan peluncuran produk baru
  • Engineering: API yang andal dan infrastruktur yang dapat diskalakan
  • Data Science: Optimisasi harga dan peramalan
  • End Users: Data penggunaan dan faktur yang transparan

Tantangan Multi-Customer

Tidak seperti produk perangkat lunak pada umumnya yang melayani satu jenis pengguna, sistem billing harus memuaskan beberapa stakeholder internal secara bersamaan. Tim keuangan membutuhkan pelaporan yang akurat, tim penjualan memerlukan opsi harga yang fleksibel, tim produk menginginkan kemampuan eksperimen, dan tim engineering menuntut API yang andal. Setiap kelompok memiliki prioritas dan persyaratan yang berbeda, sehingga hampir tidak mungkin untuk mengoptimalkan untuk semua orang sekaligus.

Infrastruktur teknis harus menangani pelacakan penggunaan real-time, pemrosesan event volume tinggi, beberapa mata uang, yurisdiksi pajak yang kompleks, dan kepatuhan regulasi - semuanya sambil mempertahankan uptime 99,9% karena downtime billing secara langsung berdampak pada pendapatan perusahaan.

Membangun sistem billing yang efektif memerlukan pengakuan bahwa sistem ini adalah infrastruktur bisnis kritis daripada sekadar penambahan fitur sederhana. Perusahaan yang memperlakukan billing sebagai hal yang tidak penting sering menemukan diri mereka terjebak dalam technical debt yang menjadi semakin mahal untuk diselesaikan saat mereka berkembang.

Referensi: Why Building Billing Systems Is So Painful