Misteri di balik salah satu kematian massal laut yang paling menghancurkan dalam sejarah baru-baru ini mungkin akhirnya terpecahkan. Para ilmuwan telah mengidentifikasi patogen bakteri yang bertanggung jawab atas penyakit pengecilan bintang laut, yang telah memusnahkan populasi bintang laut di sepanjang garis pantai Amerika Utara sejak 2013. Penemuan ini membawa harapan sekaligus kekhawatiran saat para peneliti bekerja untuk memulihkan ekosistem laut yang kritis ini.
Kronologi Penyakit:
- 2013: Laporan pertama di Semenanjung Olympic, Negara Bagian Washington
- 2013-2014: Menyebar ke seluruh pantai barat Amerika Utara
- 2013-sekarang: Wabah tambahan di pantai timur
- 2022: Perlindungan federal diberikan di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah
![]() |
---|
Alyssa Gehman memeriksa bintang laut sunflower di dalam tangki di laboratoriumnya, menekankan upaya penelitian mendesak untuk memahami penyakit pengecilan bintang laut |
Kerabat Bakteri yang Mematikan
Dalangnya tampaknya adalah Vibrio pectenicida, sebuah bakteri dari genus yang sama yang mencakup beberapa patogen berbahaya bagi manusia. Keluarga bakteri ini terkenal karena menyebabkan kolera dan berbagai infeksi pemakan daging yang dapat menyebar melalui makanan laut yang kurang matang. Koneksi ini telah menimbulkan kekhawatiran tambahan di kalangan peneliti, karena beberapa spesies Vibrio telah menunjukkan kemampuan adaptasi yang mengkhawatirkan, termasuk kemampuan untuk mengonsumsi plastik dan berkembang biak dalam massa rumput laut yang mengapung.
Vibrio: Genus bakteri yang mencakup patogen laut dan manusia, dikenal karena kemampuannya untuk berkembang dalam lingkungan akuatik
Informasi Patogen:
- Penyebab yang teridentifikasi: Vibrio pectenicida
- Keluarga bakteri: Vibrio (genus yang sama dengan bakteri kolera)
- Spesies terkait menyebabkan infeksi pemakan daging pada manusia
- Beberapa spesies Vibrio dapat mengonsumsi plastik dan berkembang biak di rumput laut
Respons Komunitas dan Dampak Penelitian
Terobosan ilmiah ini telah menghasilkan antusiasme yang signifikan dalam komunitas penelitian. Mereka yang terlibat dalam penelitian ini merasa sangat bangga dengan bagaimana studi yang tampaknya khusus ini telah menarik perhatian publik yang luas, menunjukkan bahwa orang-orang peduli terhadap keanekaragaman hayati laut lebih dari yang awalnya disadari banyak orang. Penemuan ini merupakan langkah maju yang besar untuk memahami kesehatan ekosistem di wilayah luas Samudra Pasifik.
Namun, identifikasi patogen ini juga menyoroti tantangan yang lebih luas yang dihadapi lingkungan laut. Para penggemar tide-pooling telah melihat penurunan dramatis secara langsung, dengan lokasi populer seperti Cannon Beach dan San Juan Islands menunjukkan bintang laut yang jauh lebih sedikit dibandingkan dekade-dekade sebelumnya.
![]() |
---|
Jason Hodin dengan cermat mengamati bintang laut muda di laboratoriumnya, menggambarkan komitmen para ilmuwan untuk memulihkan populasi bintang laut yang terkena dampak penyakit |
Upaya Pembiakan Laboratorium Menunjukkan Harapan
Para ilmuwan kini berlomba dengan waktu untuk membiakkan bintang laut dalam lingkungan laboratorium yang terkontrol. Di fasilitas seperti Friday Harbor Labs, para peneliti dengan hati-hati memelihara ribuan bintang laut matahari sejak lahir, memberi mereka makan setiap hari dan mempertahankan kondisi air yang sangat bersih. Prosesnya rumit dan memakan waktu, memerlukan replikasi yang tepat dari kondisi laut alami.
Tantangannya sangat kompleks karena bintang laut matahari muda tidak pernah ditemukan di alam liar, sehingga sulit untuk memahami persyaratan kelangsungan hidup mereka yang tepat. Meskipun menghadapi rintangan-rintangan ini, para ahli biologi laut berencana untuk segera mulai memperkenalkan kembali bintang laut yang dibiakkan di laboratorium ke habitat asli mereka.
Spesies Utama yang Terdampak:
- Bintang laut sunflower ( Pycnopodia helianthoides ) - paling parah terdampak
- Hingga 24 lengan per individu
- Jangkauan: Baja California hingga Alaska
- Status: Terancam punah kritis (2022)
Perlindungan Federal dan Prospek Masa Depan
Krisis ini telah mendorong tindakan federal, dengan National Oceanic and Atmospheric Administration memberikan perlindungan kepada bintang laut matahari di bawah Endangered Species Act pada tahun 2022. Penetapan ini membuat melukai makhluk-makhluk ini menjadi ilegal dan menyediakan sumber daya tambahan untuk upaya pemulihan.
Taruhannya tidak bisa lebih tinggi untuk ekosistem laut. Bintang laut berfungsi sebagai spesies kunci dalam hutan kelp, mengendalikan populasi landak laut yang jika tidak akan menghancurkan hutan bawah air ini. Tanpa bintang laut, banyak daerah pesisir telah berubah menjadi lanskap tandus, secara fundamental mengubah jaring makanan laut untuk berpotensi puluhan tahun ke depan.
Referensi: Unmasking the Sea Star Killer
![]() |
---|
Bintang laut sunflower muda dibudidayakan di laboratorium, menunjukkan upaya untuk memperkuat populasi mereka di bawah perlindungan federal |