Data Center vs. Alfalfa: Pertempuran Penggunaan Air yang Sesungguhnya Memecah Komunitas Teknologi

Tim Komunitas BigGo
Data Center vs. Alfalfa: Pertempuran Penggunaan Air yang Sesungguhnya Memecah Komunitas Teknologi

Perdebatan sengit telah meletus di komunitas teknologi mengenai prioritas penggunaan air, dengan data center menjadi sasaran kritik yang tak terduga sementara konsumen air yang jauh lebih besar luput dari perhatian. Diskusi ini berpusat pada perbandingan yang mencolok dan membuat banyak orang mempertanyakan ke mana seharusnya aktivisme lingkungan memfokuskan upayanya.

Angka-Angka yang Tidak Masuk Akal

Kontroversi ini berasal dari skala konsumsi air yang sangat berbeda dan sulit dipahami kebanyakan orang. Seluruh jaringan data center global Google mengonsumsi 6,4 miliar galon air pada tahun 2023. Sementara itu, irigasi alfalfa dari Colorado River saja menggunakan 1,6 triliun galon setiap tahunnya. Perbedaan antara miliar dan triliun menciptakan jurang matematis yang sulit dipahami banyak orang.

Disparitas ini telah memicu frustrasi di kalangan pengamat industri teknologi yang melihat data center mendapat pengawasan yang tidak proporsional. Situasi menjadi lebih kompleks ketika mempertimbangkan bahwa sebagian besar alfalfa yang ditanam di wilayah kekurangan air seperti Arizona dimiliki oleh perusahaan Saudi dan diekspor ke luar negeri untuk memberi makan sapi perah.

Perbandingan Penggunaan Air Berdasarkan Sektor:

  • Irigasi alfalfa ( Colorado River ): 1,6 triliun galon per tahun
  • Pusat data Google (global): 6,4 miliar galon pada tahun 2023
  • Pembangkit listrik termoelektrik: 41% dari total penggunaan air AS
  • Irigasi: Sektor terbesar kedua setelah pembangkit listrik
  • Penggunaan domestik: 82 galon per orang setiap hari (rata-rata AS)

Lokasi Lebih Penting daripada Skala

Diskusi komunitas mengungkapkan bahwa geografi memainkan peran penting dalam perdebatan penggunaan air. Meskipun tanaman memerlukan kondisi tanah dan iklim yang spesifik, data center memiliki fleksibilitas lebih dalam menentukan lokasi operasinya. Hal ini membuat beberapa pihak berpendapat bahwa perusahaan teknologi harus memprioritaskan lokasi yang kaya air untuk fasilitas mereka.

Kasus data center Google di The Dalles , Oregon menggambarkan kompleksitas ini. Meskipun menggunakan hampir 30% dari pasokan air kota kecil tersebut, fasilitas ini berada langsung di Columbia River dan Google menginvestasikan hampir 30 juta dolar Amerika Serikat untuk perbaikan infrastruktur air lokal. Kritikus berpendapat bahwa fokus pada persentase tanpa konteks bisa menyesatkan.

Melampaui Teknologi: Gambaran Air yang Lebih Besar

Perdebatan ini meluas melampaui data center ke pertanyaan yang lebih luas tentang pola konsumsi air Amerika. Penduduk AS menggunakan rata-rata 82 galon per orang setiap hari, dibandingkan dengan hanya 33 galon di Germany , 37 di UK , dan 39 di France . Sebagian besar perbedaan ini berasal dari halaman yang lebih luas, kolam renang, dan peralatan yang kurang efisien.

Setiap kali saya menggunakan toilet, itu menggunakan 1,6 galon. 6 liter... Saya pikir di negara asal saya lebih dari 90% toilet rumah adalah 'yang hemat air' (dengan tombol 3 dan 6 liter)

Pembangkit listrik termal mewakili kategori tunggal terbesar penggunaan air dengan 41% dari total konsumsi, meskipun sebagian besar adalah pendinginan non-konsumtif yang mengembalikan air ke sumbernya. Pembangkit lama yang tidak meresirkulasi air pendingin menggunakan air secara dramatis lebih banyak daripada fasilitas modern.

Perbandingan Penggunaan Air Internasional (galon per orang harian):

  • United States : 82 galon
  • Germany : 33 galon
  • United Kingdom : 37 galon
  • France : 39 galon

Kesenjangan Investasi Infrastruktur

Diskusi ini telah menyoroti disparitas pendanaan yang signifikan dalam pengelolaan air. Bureau of Reclamation , yang merupakan hal terdekat dengan departemen infrastruktur air federal, beroperasi dengan anggaran hanya 1,1 miliar dolar Amerika Serikat setiap tahunnya. Ini memucat dibandingkan dengan anggaran 60 miliar dolar Amerika Serikat dari Federal Highway Administration dan Department of Housing and Urban Development .

Kesenjangan pendanaan ini menjadi lebih mengkhawatirkan karena perubahan iklim mengintensifkan kelangkaan air di American Southwest . Komunitas bergulat dengan cara memprioritaskan alokasi air antara pertumbuhan residensial, pembangunan industri, dan kebutuhan pertanian.

Perdebatan ini mencerminkan ketegangan yang lebih luas tentang prioritas lingkungan dan alokasi sumber daya. Meskipun data center menjadi target yang terlihat untuk kritik penggunaan air, angka-angka menunjukkan bahwa fokus semata-mata pada infrastruktur teknologi mungkin melewatkan peluang konservasi yang jauh lebih besar di bidang pertanian dan penggunaan residensial.

Referensi: How Does the US Use Water?