Buah Medlar Abad Pertengahan Mulai Kembali Populer Meski Proses "Bletting" Masih Membingungkan

Tim Komunitas BigGo
Buah Medlar Abad Pertengahan Mulai Kembali Populer Meski Proses "Bletting" Masih Membingungkan

Medlar, buah aneh yang pernah digemari orang Eropa abad pertengahan namun terlupakan oleh kebanyakan konsumen modern, kini mengalami minat yang meningkat di kalangan penggemar buah dan petani khusus. Namun, diskusi di komunitas berkebun mengungkap kebingungan yang meluas tentang proses pematangan unik buah ini dan ketersediaannya saat ini.

Ketersediaan Medlar berdasarkan Wilayah:

  • Timur Tengah/Asia Tengah: Masih ditanam dan dikonsumsi secara luas di Iran, Azerbaijan, Kyrgyzstan, Georgia, dan Turkey
  • Eropa: Tersedia melalui pemasok khusus dan toko kelontong Turkey di Germany; umum di beberapa bagian Romania dan Hungary
  • Amerika Utara: Ditanam oleh komunitas Iranian-American dan Armenian-American di Los Angeles; pembibitan khusus di Kentucky
  • Australia: Tersedia dua kultivar (varietas Dutch dan Nottingham)

Perdebatan Bletting vs Pembusukan

Salah satu poin paling kontroversial di kalangan penggemar buah berpusat pada bagaimana medlar menjadi dapat dimakan. Sementara banyak sumber menggambarkan buah ini perlu membusuk sebelum dikonsumsi, para ahli botani sangat tidak setuju dengan karakterisasi ini. Medlar mengalami proses yang disebut bletting, di mana enzim internal memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana, membuat buah yang keras seperti batu menjadi lembut dan manis. Ini secara fundamental berbeda dari pembusukan, yang melibatkan pembusukan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.

Bletting: Istilah botani yang diciptakan pada tahun 1819 untuk menggambarkan proses pelunakan enzimatik yang terjadi pada buah-buahan tertentu setelah dipetik

Cara pintas modern telah muncul untuk mempercepat proses yang secara tradisional lambat ini. Membekukan medlar dapat memicu pemecahan enzimatik yang sama yang secara alami akan terjadi selama berminggu-minggu penyimpanan, memungkinkan tukang kebun yang tidak sabar menikmati panen mereka lebih cepat.

Proses Bletting vs Pematangan Tradisional:

  • Bletting: Pemecahan enzimatik karbohidrat menjadi gula sederhana setelah panen
  • Pematangan Tradisional: Proses hormonal yang biasanya dipicu oleh gas etilen
  • Metode Percepatan: Pembekuan dapat memicu proses bletting secara artifisial
  • Waktu: Bletting alami dapat memakan waktu berminggu-minggu; pembekuan mengurangi ini menjadi beberapa hari
  • Hasil: Buah yang sangat manis dengan rasa kompleks menyerupai kurma dan lemon

Sebenarnya Tidak Terlupakan di Banyak Wilayah

Meskipun ada klaim bahwa buah ini terlupakan, diskusi komunitas mengungkap bahwa medlar tetap cukup umum di berbagai belahan dunia. Keluarga Iran-Amerika dan Armenia-Amerika sering menanamnya di halaman pinggiran kota Los Angeles, sementara buah ini masih dijual di toko kelontong Turki di Jerman dan tetap populer di bagian Romania dan Hongaria.

Kebingungan sering berasal dari kemiripan nama dengan buah lain. Di Italia, nespole biasanya merujuk pada loquat (medlar Jepang), bukan medlar abad pertengahan sejati yang dibahas dalam teks sejarah. Kesalahpahaman linguistik ini telah menyebabkan kesalahpahaman tentang ketersediaan dan popularitas buah yang sebenarnya.

Minat yang Meningkat di Kalangan Penggemar Buah Warisan

Perkumpulan kebun rumah dan petani buah warisan menunjukkan minat yang meningkat pada medlar, dengan pembibitan khusus melaporkan permintaan yang stabil untuk bibit. Buah ini menarik bagi tukang kebun yang mencari varietas yang tidak biasa dan mereka yang tertarik pada pertanian sejarah. Beberapa petani memelihara koleksi 20 atau lebih varietas buah dan memandang medlar sebagai tambahan yang menarik untuk kebun mereka.

Pohon itu sendiri menawarkan nilai hias di luar buahnya, menampilkan cabang-cabang yang bengkok dan dedaunan musim gugur yang berwarna-warni yang membuatnya menarik bahkan ketika tidak menghasilkan tanaman yang dapat dimakan.

Aplikasi Kuliner dan Penggunaan Modern

Penggemar medlar kontemporer telah menemukan cara kreatif untuk menggunakan buah yang telah mengalami bletting. Aplikasi tradisional termasuk selai dan jeli, yang beberapa orang gambarkan memiliki rasa seperti teh karena kandungan tanin. Juru masak yang lebih petualang telah bereksperimen dengan saus cabai manis berbasis medlar dan bahkan gin medlar.

Profil rasa unik buah ini - digambarkan menyerupai kurma yang terlalu matang dicampur dengan lemon dan memiliki tekstur yang sedikit kasar - membuatnya sangat cocok untuk makanan olahan daripada konsumsi segar.

Meskipun medlar mungkin tidak akan pernah kembali ke keunggulan abad pertengahannya, kemunculan bertahap mereka di pasar khusus dan kebun warisan menunjukkan bahwa buah yang signifikan secara historis ini telah menemukan ceruknya di antara penggemar buah modern yang bersedia merangkul karakteristik uniknya.

Referensi: The forgotten medieval fruit with a vulgar name