Terburu-burunya industri teknologi menuju arsitektur cloud-native dan microservices mungkin merugikan perusahaan jauh lebih besar dari yang diperlukan. Diskusi yang berkembang di komunitas developer menyoroti bagaimana server tunggal modern dapat menangani beban kerja masif dengan biaya yang jauh lebih murah dibanding cloud computing, menantang kebijaksanaan konvensional tentang skalabilitas dan reliabilitas.
Server Modern Memiliki Kekuatan yang Mengejutkan
Server high-end saat ini adalah mesin komputasi yang dahsyat yang bahkan bisa mengalahkan daftar superkomputer dua dekade lalu. Server enterprise tipikal sekarang memiliki 128 core dengan 256 thread simultan, memori hingga 1 terabyte, dan koneksi jaringan mencapai 100 gigabit per detik. Mesin-mesin ini dapat menangani 500.000 request per detik melalui nginx, mengelola 1 juta IOPS pada database NoSQL, atau menyajikan file video pada 400 gigabit per detik. Untuk sebagian besar aplikasi web yang melayani kurang dari 10.000 query per detik, satu server menyediakan kapasitas yang lebih dari cukup.
Perbandingan Spesifikasi Server
Server Enterprise Modern ( AMD EPYC )
- 128 core, 256 thread
- Hingga 1TB RAM DDR4-3200
- Performa puncak 4 TFLOPS
- Koneksi jaringan 100 Gbps
- Dukungan untuk 30+ NVMe SSD
Benchmark Performa
- 500 ribu permintaan/detik ( nginx )
- 1 juta IOPS (database NoSQL )
- 70 ribu IOPS ( PostgreSQL )
- Streaming video 400 Gbps
- Kompilasi kernel Linux : 20 detik
Realitas Premium Cloud
Perbedaan biaya antara layanan cloud dan dedicated server sangat mengejutkan. Diskusi komunitas mengungkapkan bahwa AWS Lambda dapat menelan biaya 5,5 kali lebih mahal dibanding kapasitas dedicated server yang setara, sementara preminya melompat hingga 25 kali ketika dibandingkan dengan penyedia hosting budget seperti Hetzner. Server dengan 128 core dan 512 gigabyte memori menelan biaya sekitar 1.318 dolar Amerika Serikat per bulan dari OVHCloud, tetapi instance AWS yang setara berjalan 6.065 dolar Amerika Serikat bulanan. Sementara itu, Hetzner menawarkan server 32-core yang lebih kecil namun mumpuni hanya dengan 140 euro per bulan.
Di Hetzner, Anda bisa menyewa mesin dengan 48 core dan 128 gigabyte RAM dengan uang yang sama [seperti 4 vCPU dan 16 gigabyte di AWS]. Sulit untuk melebih-lebihkan seberapa jauh perbedaan mesin-mesin ini dalam kapasitas komputasi mentah.
Perbandingan Biaya (Bulanan)
Penyedia Cloud
- AWS m5a.metal (96 cores, 768GB): $6,065 USD
- OVHCloud HGR-HCI-6 (128 cores, 512GB): $1,318 USD
- Hetzner (32 cores, 128GB): €140 EUR
Analisis Premium Biaya
- AWS Lambda vs server dedicated: 5,5x lebih mahal
- AWS Lambda vs Hetzner : 25x lebih mahal
- Premium cloud secara umum: faktor 5-30x dibanding hosting dedicated
Kesederhanaan Sering Mengalahkan Kompleksitas
Pengalaman dunia nyata yang dibagikan oleh developer menggambarkan gambaran yang jelas: arsitektur yang lebih sederhana sering terbukti lebih andal daripada sistem terdistribusi yang kompleks. Perusahaan yang menghabiskan berbulan-bulan membangun cluster Kubernetes yang rumit dan pipeline cloud-native sering menemukan bahwa mereka bisa mencapai hasil yang sama dengan setup server yang sederhana. Seorang developer melaporkan berhasil menjalankan website streaming olahraga pada satu VPS seharga 120 dolar Amerika Serikat bulanan, menangani traffic puncak yang signifikan tanpa masalah.
Argumen reliabilitas untuk sistem terdistribusi tidak selalu terbukti dalam praktik. Kegagalan hardware jarang terjadi secara terisolasi, dan kompleksitas mengelola multiple service sering memperkenalkan lebih banyak titik kegagalan daripada yang dieliminasi. Bahkan platform besar seperti Hacker News beroperasi dengan sukses hanya dengan dua server - satu primary dan satu backup.
Kapan Cloud Masuk Akal
Pendekatan single-server bukanlah universal. Beban kerja yang benar-benar bursty yang mengalami periode idle panjang diikuti dengan lonjakan yang tidak dapat diprediksi mendapat manfaat dari auto-scaling cloud. Content delivery network tetap penting untuk jangkauan global dan manajemen bandwidth. Startup di tahap awal mungkin lebih memilih solusi Platform-as-a-Service seperti Vercel atau Heroku untuk fokus pada pengembangan produk daripada manajemen infrastruktur.
Kuncinya terletak pada penilaian jujur terhadap kebutuhan aktual versus persyaratan yang dipersepsikan. Banyak aplikasi tidak pernah mencapai skala yang membenarkan arsitektur terdistribusi yang kompleks, namun tim sering membangun untuk masalah masa depan teoretis yang mungkin tidak pernah terwujud.
Membebaskan Diri dari Tren Industri
Diskusi mengungkapkan pola yang mengkhawatirkan di mana keputusan engineering lebih didorong oleh pembangunan resume dan mode industri daripada pertimbangan praktis. Tekanan untuk menggunakan teknologi modern seperti Kubernetes dan serverless computing dapat mengarah pada solusi yang over-engineered yang menghabiskan anggaran tanpa memberikan manfaat yang proporsional.
Untuk bisnis dengan beban kerja yang stabil dan pola traffic yang dapat diprediksi, pendekatan single-server menawarkan alternatif yang menarik. Uang yang dihemat dari biaya infrastruktur dapat dialihkan ke pengembangan produk, marketing, atau inisiatif pertumbuhan lain yang secara langsung berdampak pada bottom line.
Referensi: Use One Big Server