Prinsip Kepemimpinan Amazon yang terkenal, yang dulunya dipandang sebagai tulang punggung kesuksesan perusahaan, kini menghadapi kritik yang meningkat dari karyawan maupun pengamat industri. Prinsip-prinsip tersebut, yang mencakup Customer Obsession, Ownership, dan Bias for Action, semakin dipandang sebagai pedoman usang yang tidak sesuai dengan realitas bekerja di raksasa teknologi ini.
16 Prinsip Kepemimpinan Amazon (Contoh Utama)
- Customer Obsession: Mulai dari pelanggan dan bekerja mundur ke belakang
- Ownership: Berpikir jangka panjang, bertindak atas nama seluruh perusahaan
- Bias for Action: Kecepatan itu penting, banyak keputusan yang dapat dibalik
- Are Right, A Lot: Para pemimpin memiliki penilaian yang kuat dan naluri yang baik
- Strive to be Earth's Best Employer: Baru ditambahkan, kini dipertanyakan setelah PHK
Kesenjangan Antara Prinsip dan Praktik
Banyak karyawan Amazon melaporkan bahwa Prinsip Kepemimpinan telah menjadi lebih seperti mekanisme kontrol daripada nilai-nilai yang sesungguhnya. Pekerja saat ini dan mantan karyawan menggambarkan bagaimana prinsip-prinsip ini dijadikan senjata selama evaluasi kinerja, terutama untuk karyawan tingkat bawah. Sistem evaluasi tahunan menilai karyawan berdasarkan setiap prinsip, tetapi banyak yang merasa proses ini telah menjadi cara untuk membenarkan pembatasan promosi dan kenaikan gaji daripada mendorong kepemimpinan yang sesungguhnya.
Ketidaksesuaian ini menjadi sangat jelas selama PHK baru-baru ini dan kebijakan wajib kembali ke kantor. Karyawan menunjukkan bahwa prinsip Strive to be Earth's Best Employer terdengar hampa ketika ribuan orang kehilangan pekerjaan, sementara Disagree and Commit digunakan untuk membungkam oposisi terhadap kebijakan yang tidak populer.
Tantangan Skala Perusahaan
- Jumlah Karyawan: ~1,5 juta karyawan secara global
- Kapitalisasi Pasar: ~$2,5 triliun USD
- Dampak Saham Individual: Nilai teoritis saham setiap karyawan ~$1,6 juta USD
- Evaluasi Kinerja: Sistem " Forte " tahunan menilai karyawan berdasarkan setiap Prinsip Kepemimpinan
Customer Obsession vs. Inovasi Teknik
Salah satu aspek yang paling diperdebatkan adalah interpretasi Amazon terhadap Customer Obsession. Kritikus berargumen bahwa perusahaan telah bergeser dari membangun solusi inovatif menjadi sekadar memberikan apa yang secara eksplisit diminta pelanggan. Perubahan ini telah menggerakkan AWS menjauh dari akarnya dalam menciptakan blok bangunan terobosan yang bahkan tidak diketahui dibutuhkan oleh pelanggan.
Ketegangan ini terutama terlihat di area seperti ketahanan sistem. Meskipun Well-Architected Framework Amazon sangat merekomendasikan untuk menghindari deployment Availability Zone tunggal, harga bandwidth lintas zona perusahaan membuat hal ini mahal, dan mereka tidak menyediakan alat yang memadai untuk membangun aplikasi multi-zona yang tahan lama.
Masalah Silo dan Kebingungan Ownership
Meskipun prinsip Ownership mendorong karyawan untuk bertindak atas nama seluruh perusahaan, struktur internal Amazon tetap sangat tersilo. Tim sering meluncurkan layanan yang bersaing hanya karena mereka tidak tahu apa yang sedang dikerjakan tim lain. Kerahasiaan ini, yang meluas secara internal maupun eksternal, mencegah jenis pemikiran seluruh perusahaan yang seharusnya dipromosikan oleh prinsip-prinsip tersebut.
Bagaimana pemimpin bisa bertindak di seluruh perusahaan jika tidak ada yang tahu apa yang terjadi di luar tim mereka?
Tantangan ini diperparah oleh skala besar Amazon, dengan sekitar 1,5 juta karyawan. Banyak yang mempertanyakan apakah prinsip kepemimpinan tradisional bahkan dapat berfungsi secara efektif dalam organisasi sebesar ini.
Bias for Action Menciptakan Masalah Kepercayaan
Prinsip Bias for Action, meskipun mempromosikan kecepatan dan pengambilan risiko yang diperhitungkan, telah menyebabkan banyak peluncuran layanan setengah matang yang merusak kepercayaan pelanggan. Kritikus berargumen bahwa Amazon membutuhkan lebih banyak insinyur senior yang bersedia menjalankan bias untuk tidak bertindak - menghentikan proyek yang tidak memenuhi standar kualitas sebelum mencapai pelanggan.
Ketegangan antara kecepatan dan kualitas ini menjadi lebih menonjol karena perusahaan menghadapi tekanan untuk bersaing di pasar yang berkembang pesat seperti kecerdasan buatan, di mana Amazon terkenal tertinggal dari pesaing.
Pola Industri yang Lebih Luas
Perjuangan Amazon dengan prinsip-prinsip perusahaan mencerminkan tren industri yang lebih luas. Banyak pekerja teknologi melaporkan kelelahan terhadap prinsip setelah mengalami perusahaan yang meninggalkan nilai-nilai yang dinyatakan ketika menghadapi tantangan. Beberapa menyarankan bahwa perusahaan tanpa prinsip yang didefinisikan mungkin sebenarnya lebih dapat dipercaya daripada yang memiliki pernyataan nilai yang rumit yang tidak diikuti secara konsisten.
Kritik terhadap Prinsip Kepemimpinan Amazon menyoroti tantangan mendasar yang dihadapi perusahaan teknologi besar: bagaimana mempertahankan nilai-nilai budaya yang bermakna sambil beroperasi pada skala yang belum pernah ada sebelumnya dan menghadapi tekanan pasar yang intens. Seiring industri terus berkembang, efektivitas kerangka kerja perusahaan ini kemungkinan akan terus menghadapi pengawasan.
Referensi: Thoughts on (Amazonian) Leadership