Estimasi Penggunaan Air Data Center Meleset Hampir 10 Kali Lipat Akibat Perhitungan Bendungan Hidroelektrik

Tim Komunitas BigGo
Estimasi Penggunaan Air Data Center Meleset Hampir 10 Kali Lipat Akibat Perhitungan Bendungan Hidroelektrik

Sebuah koreksi signifikan telah muncul dalam perdebatan berkelanjutan tentang konsumsi air data center, mengungkap bagaimana metode akuntansi yang kompleks dapat secara dramatis mendistorsi penilaian dampak lingkungan. Masalah ini berpusat pada laporan Berkeley Lab yang memasukkan evaporasi bendungan hidroelektrik dalam perhitungannya, yang mengakibatkan estimasi yang sangat menggelembung tentang berapa banyak air yang sebenarnya dikonsumsi oleh fasilitas-fasilitas ini.

Evaporasi Hidroelektrik Menciptakan Angka yang Menyesatkan

Kontroversi ini berasal dari cara peneliti menghitung air yang dikonsumsi oleh pembangkit listrik. Sementara pembangkit listrik tradisional menggunakan air dalam jumlah yang relatif sederhana - sekitar 0,47 galon per kilowatt-jam - fasilitas hidroelektrik menunjukkan angka mencengangkan 39,27 galon per kilowatt-jam akibat evaporasi dari reservoir bendungan. Perbedaan 80 kali lipat ini menciptakan distorsi besar ketika menghitung jejak air tidak langsung dari data center.

Laporan Berkeley Lab mengaitkan evaporasi hidroelektrik ini kepada data center berdasarkan komposisi grid listrik regional, meskipun sebagian besar evaporasi ini akan terjadi terlepas dari pembangkitan listrik. Banyak bendungan melayani berbagai tujuan termasuk penyimpanan air dan pengendalian banjir, sehingga dipertanyakan apakah evaporasi mereka harus diperhitungkan terhadap pengguna listrik.

Konsumsi Air Berdasarkan Sumber (galon per kilowatt-jam)

  • Pembangkit listrik termoelektrik: 0,47 galon
  • Pembangkit listrik tenaga air (termasuk penguapan): 39,27 galon
  • Tenaga angin dan surya: Praktis nol selama operasi

Kesepakatan Energi Terbarukan Korporat Diabaikan

Faktor utama lain yang menggelembungkan estimasi melibatkan cara peneliti menangani perjanjian pembelian listrik korporat. Perusahaan teknologi besar termasuk Amazon , Meta , Google , dan Microsoft semuanya melaporkan menggunakan 100% energi terbarukan melalui perjanjian-perjanjian ini, terutama dari sumber angin dan surya yang praktis tidak mengonsumsi air selama operasi.

Laporan Berkeley mengecualikan pengaturan-pengaturan ini karena keterbatasan ketersediaan data, alih-alih mengasumsikan semua data center menggunakan campuran energi grid lokal mereka. Pengabaian ini secara signifikan melebih-lebihkan konsumsi air untuk fasilitas yang secara khusus telah berinvestasi dalam sumber energi terbarukan rendah air.

Estimasi Konsumsi Air Pusat Data

  • Estimasi awal: 66 juta galon/hari
  • Laporan Berkeley Lab : 628 juta galon/hari
  • Estimasi terkoreksi (tidak termasuk evaporasi hidro): ~235 juta galon/hari
  • Disesuaikan untuk PPA terbarukan: 200-250 juta galon/hari

Komunitas Membuat Perbandingan yang Lebih Luas

Diskusi ini telah memicu perbandingan dengan aktivitas intensif air lainnya, khususnya lapangan golf. Anggota komunitas mencatat bahwa lapangan golf AS mengonsumsi sekitar 1.499 juta galon harian - kira-kira tiga kali lipat estimasi data center yang telah dikoreksi. Namun, yang lain menunjukkan bahwa lintasan pertumbuhan yang cepat dari data center membuat perbandingan ini kurang relevan untuk perencanaan masa depan.

Orang-orang yang benar-benar tertarik pada tanggung jawab lingkungan telah berteriak tentang lapangan golf selama puluhan tahun dan telah berhasil perlahan-lahan memperbaiki regulasi selama bertahun-tahun.

Perdebatan ini menyoroti bagaimana metodologi akuntansi yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang sangat berbeda untuk pertanyaan lingkungan yang sama, dengan estimasi berkisar dari 66 juta hingga 628 juta galon per hari tergantung pada faktor mana yang disertakan.

Perbandingan Penggunaan Air

  • Lapangan golf AS: 1.499 juta galon/hari
  • Pusat data (dikoreksi): 200-250 juta galon/hari
  • Lapangan golf menggunakan sekitar 3x lebih banyak air dibandingkan pusat data

Melihat ke Depan

Koreksi ini menggarisbawahi pentingnya metodologi transparan dalam penilaian dampak lingkungan. Sementara data center memang mengonsumsi air dalam jumlah signifikan, angka sebenarnya tampak lebih mendekati 200-250 juta galon harian ketika memperhitungkan perjanjian energi terbarukan dan mengecualikan atribusi evaporasi hidroelektrik yang dipertanyakan.

Kasus ini menunjukkan bagaimana akuntansi lingkungan yang kompleks dapat secara tidak sengaja menyesatkan wacana publik, menekankan perlunya pengawasan yang cermat terhadap metodologi di balik statistik yang menarik perhatian tentang dampak lingkungan teknologi.

Referensi: I Was Wrong About Data Center Water Consumption