Perdebatan sengit telah meletus di komunitas teknologi mengenai pendekatan Apple terhadap standar web, dengan para kritikus berargumen bahwa perusahaan tersebut sengaja merusak pengembangan web terbuka untuk melindungi pendapatan App Store mereka. Kontroversi ini berpusat pada persyaratan Apple yang mengharuskan semua browser iOS menggunakan mesin WebKit milik Safari, yang secara efektif memblokir kompetitor seperti Chrome dan Firefox dari menawarkan kemampuan penuh mereka di iPhone dan iPad.
Dampak Pangsa Pasar Browser:
- iOS Safari: Wajib di lebih dari 2 miliar perangkat
- Chrome/Chromium: Dominan di desktop dan Android
- Firefox: ~2,25% pangsa pasar global
- Semua browser iOS dipaksa menggunakan engine WebKit
Tuduhan Utama: Standar sebagai Senjata
Kritik utama datang dari para pengembang web dan advokat standar yang mengklaim Apple berpartisipasi dalam badan-badan standar bukan untuk memajukan web terbuka, tetapi untuk memblokir fitur-fitur yang mungkin mengancam ekosistem mereka. Berbeda dengan perangkat Android di mana pengguna dapat menginstal browser apa pun dengan mesin rendering apa pun, iOS memaksa semua browser untuk menggunakan WebKit milik Apple. Ini berarti bahwa Chrome dan Firefox di iOS pada dasarnya hanyalah antarmuka yang berbeda yang dibungkus di sekitar mesin Safari, mewarisi semua keterbatasan dan bug Safari.
Situasi ini telah menciptakan dinamika unik di mana 2 miliar perangkat iOS milik Apple dapat secara sepihak mencegah fitur-fitur web menjadi standar yang sesungguhnya. Jika Apple memilih untuk tidak mengimplementasikan API web atau kemampuan tertentu, pengembang sering kali meninggalkannya sepenuhnya karena mereka tidak dapat menjangkau pengguna iPhone dengan cara lain.
Pertarungan Standar Google vs Apple
Sebagian besar ketegangan berasal dari dorongan Google untuk API web baru yang akan memungkinkan situs web mengakses perangkat keras seperti Bluetooth, port USB, dan chip NFC. Google telah mengimplementasikan fitur-fitur ini di Chrome dan mengusulkannya sebagai standar web, tetapi baik Apple maupun Mozilla menolaknya atas dasar keamanan dan privasi. Mozilla secara khusus menyatakan bahwa mengekspos perangkat USB ke web menghadirkan risiko keamanan yang terlalu luas bagi pengguna.
Hal ini telah menciptakan paradoks yang menarik di mana Google, meskipun memiliki posisi dominan dalam browser web, tidak dapat memaksa adopsi fitur-fitur yang mereka sukai karena pembatasan iOS Apple. Beberapa anggota komunitas berargumen bahwa ini sebenarnya menguntungkan, mencegah Google mencapai kontrol penuh atas standar web.
Web API yang Ditolak oleh Apple/Mozilla:
- WebUSB: Akses langsung ke perangkat USB dari browser
- WebBluetooth: Konektivitas Bluetooth untuk aplikasi web
- WebNFC: Kemampuan komunikasi near-field
- WebMIDI: Antarmuka digital instrumen musik (kemudian digunakan untuk pelacakan)
Dampak yang Lebih Luas pada Pengembangan Web
Konsekuensi dunia nyata meluas melampaui spesifikasi teknis. Para pengembang melaporkan bahwa kurangnya kesetaraan fitur antara browser iOS dan Android telah menyebabkan berkurangnya inovasi dalam aplikasi web. Sebagai contoh, kemampuan pembayaran NFC yang bekerja di aplikasi Android tidak dapat direplikasi di browser web pada iOS, memaksa bisnis untuk memilih antara aplikasi native atau fungsionalitas web yang terbatas.
Interoperabilitas adalah tentang memastikan saya dapat mengakses barang Anda, dan juga memastikan Anda dapat mengakses barang saya. Hal itu sering kali diabaikan dalam proses penetapan standar.
Perdebatan ini juga telah menyoroti hubungan kompleks antara vendor browser dan organisasi standar. Meskipun Google membayar Mozilla sekitar 500 juta dolar Amerika Serikat setiap tahunnya untuk penempatan pencarian, Mozilla masih menentang banyak proposal API web Google, menunjukkan bahwa hubungan tersebut lebih bernuansa daripada sekadar kontrol finansial.
Hubungan Keuangan Utama:
- Google membayar Mozilla sekitar $500 juta USD setiap tahunnya
- Harga eksploit iOS lebih tinggi karena pembatasan keamanan
- Perlindungan pendapatan App Store dikutip sebagai motivasi Apple
Trade-off Keamanan vs Inovasi
Para pembela Apple berargumen bahwa pendekatan restriktif perusahaan tersebut memberikan manfaat keamanan yang penting. Perangkat iOS memiliki harga yang lebih tinggi di pasar eksploit secara khusus karena sifat mereka yang terkunci. Pendekatan taman berdinding mencegah situs web berbahaya mengakses perangkat keras sensitif dan melindungi pengguna dari kerentanan keamanan yang mungkin diperkenalkan oleh sistem yang lebih terbuka.
Namun, para kritikus membantah bahwa keamanan ini datang dengan mengorbankan inovasi dan pilihan pengguna. Mereka menunjukkan bahwa pengguna Android dapat memilih untuk menginstal browser yang lebih aman jika diinginkan, sementara pengguna iOS tidak memiliki pilihan seperti itu terlepas dari keahlian teknis atau preferensi keamanan mereka.
Kontroversi ini mencerminkan ketegangan fundamental dalam komputasi modern antara keamanan, inovasi, dan kebebasan pengguna. Seiring aplikasi web menjadi semakin canggih, pertanyaan tentang siapa yang mengontrol standar yang mengatur mereka menjadi semakin kritis untuk masa depan teknologi digital.
Referensi: Apple's Assault on Standards: What sort of mischief can be done?