Pasar e-reader berukuran smartphone akan menjadi lebih menarik karena Boox bersiap meluncurkan versi yang ditingkatkan secara signifikan dari perangkat Palma yang populer. Perusahaan Tiongkok ini memamerkan prototipe awal di IFA 2025 yang mengatasi dua fitur yang paling diminta oleh basis penggemar perangkat tersebut: teknologi layar berwarna dan konektivitas seluler.
Teknologi E Ink Berwarna Akhirnya Tiba
Palma generasi berikutnya akan menampilkan layar E Ink berwarna, menandai perubahan dari layar e-paper hitam putih berukuran 6,13 inci yang ditemukan di dua versi sebelumnya. Penambahan ini sejalan dengan sejarah Boox sebagai pengadopsi awal teknologi layar berwarna E Ink, yang telah memperkenalkan e-reader berwarna jauh sebelum pesaing utama seperti Amazon dan Kobo memasuki ruang tersebut. Layar berwarna diperkirakan akan menggunakan teknologi layar Kaleido 3 yang sama yang ditemukan di perangkat Boox lainnya seperti Go Color 7.
Fitur Baru Palma yang Diharapkan:
- Display: Layar E Ink berwarna (kemungkinan teknologi Kaleido 3)
- Konektivitas: Kemampuan seluler 4G+ LTE
- Faktor Bentuk: Desain berukuran smartphone yang serupa
- Sistem Operasi: Android dengan akses Google Play Store
Konektivitas Seluler Mengubah Fungsionalitas
Mungkin yang lebih signifikan, Palma yang akan datang tampaknya menyertakan konektivitas seluler 4G+ LTE, sebagaimana dibuktikan oleh ikon status bar yang terlihat selama pratinjau eksklusif The Verge di IFA 2025. Penambahan ini dapat mengubah perangkat bertenaga Android dari e-reader yang bergantung pada Wi-Fi menjadi alternatif smartphone yang berfungsi penuh. Model Palma saat ini sudah menyertakan mikrofon ganda dan kamera belakang, tetapi fungsionalitasnya terbatas karena kurangnya konektivitas seluler ketika pengguna menjauhi jaringan Wi-Fi.
Spesifikasi Boox Palma Saat Ini:
- Layar: Layar e-paper hitam putih 6,13 inci
- Sistem Operasi: Android
- Konektivitas: Wi-Fi saja
- Fitur: Mikrofon ganda, kamera belakang
- Harga: USD 299 ( Palma 2 )
Potensi Pengganti Smartphone
Palma yang dilengkapi seluler dapat menarik bagi pengguna yang mencari pengalaman mobile yang lebih bebas gangguan sambil mempertahankan fungsi smartphone yang penting. Browsing media sosial tetap sengaja dibuat rumit di layar E Ink, yang dapat membantu pengguna mengurangi konsumsi digital mereka sambil tetap mengakses layanan pesan, peta, dan pembayaran. Ini memposisikan perangkat sebagai pesaing ponsel E Ink yang ada seperti Bigme Hibreak Pro seharga 459 dolar Amerika yang sudah menawarkan kemampuan seluler 5G tetapi menghadapi kritik untuk implementasi perangkat lunaknya.
Perbandingan Kompetitor:
- Bigme Hibreak Pro: USD 459, seluler 5G, layar E Ink berwarna
- Model Palma Saat Ini: USD 299, hanya Wi-Fi, layar monokrom
- E-reader Tradisional: Amazon Kindle , Kobo (pilihan warna terbatas)
Tantangan Pasar dan Ketidakpastian
Beberapa pertanyaan tetap tidak terjawab tentang perangkat yang akan datang. Boox belum mengungkapkan apakah Palma akan mendukung kartu SIM fisik atau mengandalkan teknologi eSIM, dan perusahaan juga belum mengkonfirmasi jaringan seluler mana yang akan kompatibel. Strategi penetapan harga juga masih belum jelas, meskipun penambahan teknologi layar berwarna dan modem seluler kemungkinan akan mendorong biaya secara signifikan di atas titik harga 299 dolar Amerika saat ini dari Palma 2.
Timeline Rilis dan Ketersediaan
Boox belum secara resmi mengumumkan varian Palma baru, dan tidak ada timeline rilis yang dikonfirmasi. Rekam jejak perusahaan menunjukkan bahwa tidak semua produk yang dipamerkan di pameran dagang mencapai pasar internasional, khususnya Amerika Serikat. Kompatibilitas operator merupakan rintangan potensial lainnya, karena operator besar Amerika Serikat seperti Verizon dan T-Mobile tidak mungkin menawarkan dukungan langsung untuk perangkat niche seperti itu. Selain itu, tarif potensial pada perangkat elektronik impor dapat lebih lanjut mempengaruhi penetapan harga untuk konsumen Amerika.
Palma yang ditingkatkan mewakili upaya Boox untuk menjembatani kesenjangan antara e-reader khusus dan smartphone, menawarkan pengguna satu perangkat yang memprioritaskan membaca dan mengurangi gangguan digital sambil mempertahankan fitur konektivitas penting. Apakah pendekatan ini akan beresonansi dengan konsumen mainstream atau tetap menjadi produk niche untuk penggemar E Ink masih harus dilihat.