Sebuah penemuan menarik tentang pencatatan kuno telah memicu diskusi tak terduga mengenai keterbatasan database modern. Sebuah tablet tanah liat kuno dari tahun 3100 SM, yang mencatat transaksi malt dan bubur jelai, telah menyoroti kendala teknis yang mengejutkan dalam sistem database saat ini.
Tablet tanah liat tersebut, yang berasal dari peradaban Sumeria, merupakan salah satu sampel tulisan tertua yang diketahui manusia. Yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah bahwa ini bukan surat cinta atau teks religius, melainkan kwitansi bisnis sederhana. Hal ini mencerminkan betapa umumnya catatan komersial semacam ini di zaman kuno, menunjukkan bahwa dokumentasi perdagangan sudah menjadi bagian penting dari peradaban awal.
Garis Waktu Sejarah:
- 3100 SM: Transaksi tercatat tertua (tablet malt dan jelai)
- 2600 SM: Tulisan non-komersial tertua yang diketahui (peribahasa Instructions of Shuruppak)
- 4713 SM: Tanggal paling awal yang didukung oleh PostgreSQL dan SQLite
![]() |
---|
Sebuah tablet tanah liat kuno Sumerian, menampilkan salah satu sampel tulisan paling awal yang diketahui manusia terkait perdagangan dan komersial |
Database Modern Kesulitan dengan Tanggal Kuno
Ketika developer mencoba menyimpan tanggal transaksi kuno ini dalam database kontemporer, mereka menemukan keterbatasan yang signifikan. MySQL hanya mendukung tanggal hingga tahun 1000 M, sehingga tidak mungkin mencatat transaksi berusia 5.000 tahun ini. PostgreSQL dan SQLite berkinerja lebih baik, mendukung tanggal hingga 4713 SM menggunakan sistem kalender Julian , namun bahkan ini masih kurang untuk beberapa catatan tertua umat manusia.
Keterbatasan ini menimbulkan tantangan nyata bagi institusi seperti museum yang perlu mengkatalog artefak kuno dengan timestamp yang tepat. Pertanyaan tentang bagaimana menangani tanggal yang lebih tua dari 4713 SM tetap menjadi masalah praktis bagi administrator database yang bekerja dengan data historis.
Perbandingan Dukungan Tanggal Database:
- MySQL : 1000 M onwards
- PostgreSQL : 4713 SM onwards (kalender Julian)
- SQLite : 4713 SM onwards (kalender Julian)
Ironi Penyimpanan Digital vs Fisik
Diskusi komunitas mengungkap paradoks yang menggelikan tentang daya tahan data. Tablet tanah liat kuno tersebut telah mempertahankan integritas data yang sempurna selama 5.000 tahun tanpa perawatan, sistem backup, atau kebutuhan listrik apapun. Sebaliknya, database digital modern memerlukan perawatan konstan, backup reguler, dan infrastruktur canggih untuk memastikan kelangsungan hidup data.
Seseorang bisa berargumen bahwa tablet itu mengalami downtime 5000 tahun ketika tidak ada yang tahu di mana letaknya
Pengamatan ini menyoroti trade-off antara aksesibilitas dan daya tahan dalam sistem penyimpanan data. Meskipun tablet tanah liat tidak dapat di-query atau diperbarui selama penguburannya, tablet tersebut melestarikan informasinya dengan sempurna selama ribuan tahun.
Konteks Historis dan Signifikansi Budaya
Isi tablet - catatan malt dan jelai - terhubung dengan hubungan panjang manusia dengan pembuatan bir dan roti. Komoditas ini sangat penting untuk produksi roti dan pembuatan bir, dua aspek fundamental peradaban awal yang berkembang bersama. Orang-orang kuno bahkan menggunakan roti tua sebagai kultur starter untuk produksi bir, menunjukkan sifat saling terkait dari teknologi makanan ini.
Penemuan ini juga memberikan perspektif tentang apa yang bertahan dari peradaban manusia. Sementara literatur penting dan teks religius dari periode ini telah hilang, catatan bisnis sederhana bertahan, mungkin karena dibuat dalam jumlah besar sehingga beberapa pasti selamat dari perjalanan waktu.
Referensi: Oldest recorded transaction