Komunitas software engineering sedang terlibat dalam perdebatan sengit tentang salah satu prinsip paling fundamental: apakah kode harus secara ketat mencegah state yang tidak valid atau memberikan fleksibilitas untuk perubahan di masa depan. Diskusi ini berpusat pada prinsip desain populer make invalid states unrepresentable, yang mengadvokasi batasan ketat dalam sistem perangkat lunak untuk mencegah bug dan meningkatkan keandalan.
Perbedaan Pendapat Inti: Domain Models vs Storage Representations
Sebagian besar komunitas berpendapat bahwa kritik asli melewatkan perbedaan yang krusial. Banyak developer percaya bahwa domain models harus tetap ketat dan terdefinisi dengan baik, sementara storage layers seperti database dan protokol jaringan dapat lebih fleksibel. Pemisahan ini memungkinkan developer untuk mempertahankan business logic yang bersih sambil mengakomodasi realitas yang rumit dari persistensi dan transmisi data.
Perdebatan ini mengungkap kesalahpahaman fundamental tentang di mana batasan harus diterapkan. Para kritikus berpendapat bahwa mencampuradukkan database schemas dengan domain models menyebabkan kebingungan tentang tujuan sebenarnya dari prinsip tersebut. Mereka menyarankan bahwa parsing dan validasi harus terjadi di batas-batas antara layer ini, memungkinkan masing-masing untuk melayani tujuan spesifiknya secara efektif.
Bahasa dan Tooling Mempengaruhi Keputusan Desain
Bahasa pemrograman yang digunakan sangat mempengaruhi pendekatan mana yang bekerja paling baik. Developer yang bekerja dengan bahasa fungsional yang strongly typed seperti Haskell , F# , atau Rust melaporkan kesuksesan besar dengan penegakan batasan yang ketat karena bahasa-bahasa ini menyediakan tools refactoring yang powerful dan jaminan compile-time. Compiler menangkap sebagian besar masalah sebelum kode mencapai produksi, membuat perubahan lebih aman dan dapat diprediksi.
Sebaliknya, developer yang menggunakan bahasa yang lebih dinamis atau yang memiliki sistem tipe yang lebih lemah menemukan bahwa fleksibilitas sering mengalahkan batasan yang ketat. Tanpa dukungan compiler yang kuat, biaya mempertahankan batasan yang kaku dapat melebihi manfaatnya, terutama ketika requirements berubah secara frequent.
Kesesuaian Bahasa untuk Batasan Ketat:
Kesesuaian Tinggi:
- Haskell , F , Rust , Swift
- Sistem tipe yang kuat dengan dukungan refactoring yang sangat baik
Kesesuaian Sedang:
- Java , C , TypeScript
- Perkakas yang baik tetapi pengelolaan batasan lebih bertele-tele
Kesesuaian Rendah:
- JavaScript , Python , Ruby
- Sifat dinamis membuat penegakan batasan lebih menantang
Konteks Penting: Closed vs Open Systems
Jenis sistem yang dibangun secara signifikan mempengaruhi pendekatan yang optimal. Scientific computing, embedded systems, dan aplikasi finansial sering mendapat manfaat dari batasan yang ketat karena state yang tidak valid dapat menyebabkan kegagalan katastrofik atau hasil yang salah. Sistem-sistem ini beroperasi dalam lingkungan yang relatif tertutup dengan requirements yang terdefinisi dengan baik.
Aplikasi web dan sistem terdistribusi menghadapi tantangan yang berbeda. Mereka harus menangani input pengguna yang tidak dapat diprediksi, berintegrasi dengan layanan eksternal, dan berkembang dengan cepat berdasarkan kebutuhan bisnis yang berubah. Dalam konteks ini, beberapa fleksibilitas dalam representasi state dapat mencegah redesign sistem yang mahal ketika requirements pasti berubah.
Semakin keras batasannya, semakin berbahaya. Ketika saya mengatakan bahwa batasan itu keras, saya maksudkan bahwa sangat sulit untuk membatalkannya jika Anda perlu.
Jenis Batasan Berdasarkan Tingkat Kesulitan untuk Diubah:
- Batasan Lunak: Validasi tingkat kode (mudah dimodifikasi)
- Batasan Menengah: Skema basis data yang memerlukan migrasi
- Batasan Keras: Spesifikasi protokol dan arsitektur sistem terdistribusi
- Batasan Tidak Dapat Diubah: Sistem berbasis blockchain dan ledger
Menemukan Keseimbangan yang Tepat
Komunitas umumnya setuju bahwa kedua pendekatan memiliki manfaat, tetapi kuncinya terletak pada memilih tingkat abstraksi yang tepat untuk batasan. Layer sistem bagian dalam dapat tetap fleksibel dan primitif, sementara layer luar menerapkan batasan khusus bisnis. Arsitektur seperti bawang ini memungkinkan sistem beradaptasi dengan requirements yang berubah tanpa memerlukan penulisan ulang yang fundamental.
Perdebatan ini juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan biaya pemeliharaan jangka panjang. Meskipun batasan yang ketat dapat mencegah banyak bug, mereka juga dapat membuat jenis perubahan tertentu menjadi sangat mahal. Tantangan bagi software architects adalah memprediksi batasan mana yang akan tetap stabil dari waktu ke waktu dan mana yang mungkin perlu berkembang.
Diskusi yang sedang berlangsung mencerminkan ketegangan yang lebih luas dalam software engineering antara keamanan dan fleksibilitas. Ketika sistem menjadi lebih kompleks dan requirements lebih fluid, menemukan keseimbangan yang tepat menjadi semakin kritis untuk kesuksesan jangka panjang.
Referensi: 'Make invalid states unrepresentable' considered harmful