Meskipun tengah menghadapi sengketa hukum yang bergejolak terkait bonus 250 juta dolar AS yang berujung pada pemecatan seluruh tim kepemimpinan Unknown Worlds, pengembangan Subnautica 2 yang sangat dinantikan tetap berlanjut dengan studio merilis pembaruan pengembangan besar pertama dalam beberapa bulan terakhir. Video blog pengembang berdurasi 10 menit ini menampilkan mimpi buruk terbaru dari game: Collector Leviathan, predator laut dalam yang terinspirasi Cthulhu dan merepresentasikan lompatan signifikan dalam desain makhluk dan sistem kecerdasan buatan franchise ini.
![]() |
---|
Konsep seni Collector Leviathan, predator laut dalam yang menakutkan dan baru di Subnautica 2 |
AI Canggih Menggerakkan Predator Generasi Baru
Collector Leviathan menjadi leviathan musuh pertama yang akan dihadapi pemain di Subnautica 2, namun ini bukan sekadar monster agresif biasa. Unknown Worlds telah memanfaatkan behavior trees dan sistem stimulus Unreal Engine 5 untuk menciptakan makhluk yang secara aktif merespons tindakan pemain secara real time. Antonio Muñoz Gallego, desainer AI di balik makhluk ini, menekankan bahwa leviathan ini terus-menerus mengevaluasi ulang situasi, bereaksi secara cerdas terhadap cahaya, suara, dan perilaku pemain alih-alih mengikuti pola serangan yang dapat diprediksi.
Spesifikasi Teknis Collector Leviathan
Fitur | Detail |
---|---|
Sistem AI | Behavior trees dan sistem stimulus Unreal Engine 5 |
Jarak Spawn | 20-25.000 unit dari masuknya pemain |
Jarak Despawn | 45.000 unit dari pemain |
Fitur Fisik | 4 tentakel untuk mencengkeram, menghancurkan, memukul |
Sifat Perilaku | Cerdas, mudah tersinggung, reaktif terhadap cahaya/suara |
Fitur Pertarungan | Raungan menakutkan, serangan gelombang kejut yang kuat |
Desain Terinspirasi Cthulhu Membawa Teror Baru ke Kedalaman
Visual Development Lead Cory Strader mengungkapkan bahwa tim mengeksplorasi berbagai konsep desain sebelum memutuskan makhluk yang terinspirasi Cthulhu ini. Makhluk ini memiliki empat tentakel berbeda yang dirancang untuk meraih, menghancurkan, memukul, dan menakuti pemain, masing-masing didukung oleh sistem animasi yang sepenuhnya disimulasikan untuk menciptakan gerakan yang tidak dapat diprediksi dan tampak hidup. Brief desain menggambarkan Collector sebagai makhluk cerdas namun mudah terpancing, dengan kebencian khusus terhadap pemain, tadpole, trident, dan segala sesuatu yang tidak familiar di wilayahnya.
Mekanik Gameplay Strategis Menyeimbangkan Ketakutan dan Keadilan
Meskipun Collector Leviathan berjanji memberikan teror yang sesungguhnya, Unknown Worlds telah menerapkan beberapa mekanik untuk memastikan pertemuan tetap menantang daripada membuat frustrasi. Makhluk ini mengomunikasikan kondisi emosionalnya melalui isyarat audio yang jelas, memungkinkan pemain yang jeli untuk mengukur kapan mereka telah memicu agresinya. Pemain dapat bersembunyi dari makhluk ini, meskipun ia akan aktif mencari mereka selama beberapa menit. Berhasil melarikan diri memerlukan jarak 45.000 unit, di mana makhluk tersebut akan menghilang, memberikan pemain kondisi kemenangan yang jelas.
Pengembangan Berlanjut di Tengah Kekacauan Korporat
Perilisan pembaruan pengembangan ini terjadi selama salah satu periode paling kontroversial dalam sejarah Unknown Worlds. Setelah akuisisi studio oleh Krafton pada Oktober 2021, sengketa pahit meletus terkait pembayaran bonus 250 juta dolar AS. Konflik tersebut berujung pada pemecatan pendiri studio Charlie Cleveland dan Max McGuire, bersama dengan mantan CEO Ted Gill. Beberapa gugatan kini sedang aktif, dengan mantan kepemimpinan menuduh pemutusan hubungan kerja yang salah sementara Krafton dan Unknown Worlds balik menggugat atas dugaan pencurian file desain game.
Kronologi Pertarungan Hukum
- Oktober 2021: Krafton mengakuisisi Unknown Worlds
- Musim Panas 2024: Sengketa bonus USD 250 juta muncul
- Akhir 2024: Seluruh tim kepemimpinan dipecat
- Terkini: Berbagai gugatan hukum diajukan oleh kedua belah pihak
- Status Saat Ini: Pengembangan berlanjut di bawah kepemimpinan baru
Posisi Pasar Tetap Kuat Meskipun Ada Kontroversi
Yang mengejutkan, drama hukum tidak meredam antusiasme pemain terhadap Subnautica 2. Game ini saat ini memegang posisi sebagai judul paling banyak di-wishlist di Steam setelah perilisan Hollow Knight: Silksong, menunjukkan daya tarik franchise yang bertahan. Namun, kontroversi tersebut telah berdampak pada jadwal pengembangan, dengan perilisan early access kini ditunda hingga 2026, merepresentasikan penundaan signifikan dari jadwal asli yang dilaporkan diubah hanya beberapa bulan sebelum pembayaran bonus Krafton jatuh tempo.