Pelanggan T-Mobile menghadapi praktik penjualan kontroversial setelah muncul laporan bahwa toko-toko korporat menolak menjual iPhone 17 Pro yang baru diluncurkan tanpa pembelian aksesori wajib. Insiden ini menyoroti kekhawatiran yang terus berlanjut tentang taktik penjualan agresif yang didorong oleh metrik kinerja karyawan di operator nirkabel tersebut.
Toko Korporat Menerapkan Strategi Bundel Paksa
Pada hari peluncuran iPhone 17 Pro , seorang pelanggan T-Mobile mengalami persyaratan penjualan yang tidak biasa di sebuah toko korporat. Setelah menunggu lebih dari satu jam, perwakilan penjualan mengonfirmasi bahwa model iPhone 17 Pro yang tepat tersedia dalam warna dan konfigurasi yang diinginkan. Namun, toko menolak menyelesaikan penjualan kecuali pelanggan setuju untuk membeli Apple Watch sebagai bagian dari bundel pre-order. Pelanggan yang frustrasi akhirnya meninggalkan toko tanpa melakukan pembelian apa pun, bersama dengan dua calon pembeli lain yang menyaksikan insiden tersebut.
Pola Taktik Penjualan Agresif Muncul
Insiden ini merupakan bagian dari tren yang mengkhawatirkan di lokasi-lokasi T-Mobile . Pada Desember 2023, pelanggan lain melaporkan bahwa mereka diberitahu harus menambahkan case, pelindung layar, dan charger USB-C dengan total 210 dolar Amerika untuk membeli iPhone 15 tanpa promosi. Selama musim panas 2024, beberapa perwakilan T-Mobile mengungkapkan bahwa mereka menghadapi tindakan disipliner karena menjual ponsel baru tanpa pembelian aksesori yang menyertainya. Praktik-praktik ini tampaknya berasal dari tekanan intens untuk memenuhi target penjualan bulanan yang dapat menentukan kompensasi dan keamanan kerja karyawan.
Metrik Karyawan Mendorong Praktik yang Meragukan
Dokumen internal dari dealer resmi T-Mobile mengungkapkan tingkat tekanan penjualan yang ditempatkan pada perwakilan. Karyawan penuh waktu harus menjual 20 perangkat wearable setiap bulan, sementara staf paruh waktu menargetkan 15 unit. Perwakilan diharapkan menjual tiga aksesori untuk setiap transaksi ponsel. Kegagalan memenuhi metrik ini dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja, menciptakan lingkungan di mana beberapa karyawan terpaksa menambahkan aksesori ke pesanan pelanggan tanpa persetujuan atau menerapkan persyaratan bundel yang tidak sah.
Persyaratan Metrik Penjualan T-Mobile:
- Karyawan penuh waktu: 20 perangkat wearable per bulan
- Karyawan paruh waktu: 15 perangkat wearable per bulan
- Target: 3 aksesori per penjualan ponsel
- Konsekuensi: Potensi pemutusan hubungan kerja jika tidak memenuhi target
Respons Pelanggan dan Opsi Alternatif
Reaksi konsumen sangat negatif, dengan 95,65% responden dalam jajak pendapat terbaru menggambarkan pembelian aksesori paksa sebagai pemerasan. Pelanggan yang ingin menghindari praktik ini memiliki beberapa alternatif yang tersedia. Toko Best Buy , lokasi ritel Apple , dan pembelian online melalui situs web resmi menawarkan model iPhone 17 Pro tanpa persyaratan aksesori wajib. Meskipun ini mungkin melibatkan waktu tunggu yang lebih lama, hal ini memungkinkan pelanggan untuk membeli persis apa yang mereka butuhkan tanpa tambahan yang tidak diinginkan.
Hasil Polling Pelanggan tentang Pembelian Aksesori Paksa:
- "Ini pemerasan": 95,65%
- "Saya akan membayar lebih untuk mendapatkan modelnya langsung": 4,35%
- Total suara: 23
Dampak Industri dan Solusi Potensial
Kontroversi ini menyoroti masalah yang lebih luas dalam operasi ritel operator di mana metrik penjualan yang agresif dapat merusak hubungan pelanggan. Pengamat industri menyarankan T-Mobile dapat membedakan dirinya dengan mengumumkan penghapusan metrik kinerja yang menekan karyawan ke dalam praktik penjualan yang meragukan. Langkah seperti itu akan sejalan dengan positioning Un-carrier historis perusahaan dan dapat memulihkan kepercayaan pelanggan dalam pengalaman ritel. Namun, sampai perubahan sistemik terjadi, pelanggan mungkin terus menghadapi persyaratan bundel yang membuat frustrasi di lokasi-lokasi T-Mobile .