Studi Kompensasi CEO Memicu Perdebatan Sengit Tentang Pengukuran Nilai dan Perbandingan Gaji Pekerja

Tim Komunitas BigGo
Studi Kompensasi CEO Memicu Perdebatan Sengit Tentang Pengukuran Nilai dan Perbandingan Gaji Pekerja

Sebuah studi tahun 2019 yang mengklaim bahwa para CEO hanya meraih 61-73% dari nilai yang mereka bawa ke perusahaan mereka telah memicu kembali diskusi tentang kompensasi eksekutif dan bagaimana kita mengukur nilai di tempat kerja. Penelitian ini, yang dirujuk dalam buku Tyler Cowen berjudul Big Business: A Letter to an Anti-Socialist , menunjukkan bahwa para eksekutif puncak mungkin sebenarnya dibayar terlalu rendah dibandingkan kontribusi mereka.

Metodologi studi ini telah menarik perhatian signifikan dari komunitas teknologi. Para peneliti mengukur nilai CEO dengan menganalisis penurunan harga saham ketika CEO meninggal secara tak terduga - sebuah pendekatan yang telah menimbulkan keraguan di kalangan kritikus yang mempertanyakan apakah peristiwa dramatis semacam itu dapat secara akurat mencerminkan kontribusi eksekutif sehari-hari.

Penangkapan Nilai CEO: 61-73% dari nilai yang dibawa ke perusahaan menurut studi tersebut

Komunitas Mempertanyakan Akurasi Pengukuran

Tantangan terbesar yang disorot dalam diskusi komunitas berpusat pada pengukuran nilai CEO sejak awal. Kompleksitas dalam mengkuantifikasi dampak eksekutif telah menimbulkan skeptisisme tentang kesimpulan studi tersebut. Banyak yang menunjukkan bahwa mengisolasi kontribusi spesifik seorang CEO dari kekuatan pasar yang lebih luas, kinerja tim, dan infrastruktur perusahaan tetap hampir mustahil.

Penelitian ini membandingkan kompensasi CEO secara tidak menguntungkan dengan pekerja umum, yang diduga menerima sekitar 85% dari nilai produk marginal mereka. Namun, anggota komunitas telah mencatat kekhawatiran metodologis yang signifikan dengan kedua pengukuran tersebut, terutama mengingat kesulitan memisahkan kontribusi individu dari kesuksesan organisasi kolektif.

Penguasaan Nilai Pekerja: ~85% dari nilai produk marginal (direferensikan sebagai studi " Song 2012 ")

Implikasi yang Lebih Luas untuk Semua Pekerja

Diskusi telah meluas melampaui gaji eksekutif untuk meneliti bagaimana semua karyawan berhubungan dengan nilai yang mereka ciptakan. Wawasan komunitas mengungkapkan bahwa sebagian besar pekerja, terlepas dari levelnya, biasanya menerima kurang dari 100% dari nilai yang mereka hasilkan - sebuah aspek fundamental tentang bagaimana bisnis mempertahankan profitabilitas dan menutupi biaya operasional.

Hampir setiap karyawan dengan kinerja rata-rata hingga tinggi meraih kurang dari nilai yang mereka bawa. Perusahaan tidak akan membayar Anda 100% dari nilai Anda karena hal itu selalu dilihat sebagai kesepakatan buruk oleh perusahaan.

Perspektif ini menyoroti sifat universal dari kesenjangan penangkapan nilai di semua level pekerjaan, dari posisi entry-level hingga eksekutif C-suite.

Prinsip Pizza dan Prioritas Korporat

Sebuah tangent menarik dalam diskusi komunitas melibatkan cerita tentang pemotongan biaya korporat yang menghilangkan pesta pizza triwulanan yang menghabiskan sekitar 200 dolar Amerika per tim. Anekdot ini memicu perhitungan tentang pengeluaran seluruh perusahaan dan mengilustrasikan bagaimana organisasi mendekati keputusan pengeluaran secara berbeda pada berbagai skala.

Diskusi pizza secara tak terduga menunjukkan pola pikir analitis komunitas, dengan beberapa pengguna mengerjakan matematika memberi makan tim dan menskalakan biaya di seluruh organisasi besar. Contoh praktis ini memberikan kontras yang dapat dipahami dengan sifat abstrak pengukuran nilai CEO.

Skeptisisme Tetap Tinggi

Meskipun ada klaim studi tersebut, sentimen komunitas condong sangat ke arah skeptisisme tentang metodologi maupun kesimpulan. Tantangan mengukur nilai eksekutif secara akurat terus dipandang sebagai hampir tidak dapat diatasi, dengan banyak yang melihat studi semacam itu sebagai upaya yang secara inheren cacat untuk mengkuantifikasi kontribusi yang tidak dapat dikuantifikasi.

Perdebatan ini mencerminkan pertanyaan yang lebih luas tentang keadilan kompensasi di semua level organisasi, daripada hanya berfokus pada gaji eksekutif. Saat diskusi berlanjut, tantangan fundamental tetap ada: bagaimana kita mengukur dan mengompensasi penciptaan nilai secara adil dalam organisasi modern yang kompleks?

Referensi: Are top CEOs underpaid?