Sebuah studi terobosan telah mengguncang fondasi psikiatri modern dengan menunjukkan bahwa kategori kesehatan mental yang telah kita andalkan selama puluhan tahun mungkin tidak mencerminkan bagaimana orang benar-benar mengalami tekanan psikologis. Para peneliti menganalisis respons dari 1.438 partisipan dan menemukan bahwa ketika mereka membiarkan data berbicara sendiri, diagnosis yang familiar seperti Major Depressive Disorder, Generalized Anxiety Disorder, dan PTSD justru menghilang.
Metodologi Penelitian:
- Ukuran sampel: 1.438 partisipan dari berbagai lokasi
- Item survei: 49 gejala berdasarkan kriteria DSM-5
- Metode analisis: Dua pendekatan pengelompokan statistik (clad dan Ward's hierarchical agglomerative clustering)
- Kerangka waktu: Penilaian gejala dalam 12 bulan terakhir
- Skala respons: Skala lima poin (tidak sama sekali, jarang, kadang-kadang, sering, sangat sering)
Sistem Saat Ini Mungkin Mengelompokkan Hal-Hal yang Salah
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders ( DSM ) telah lama menjadi kitab suci psikiatri, menyediakan kategori yang rapi untuk kondisi kesehatan mental. Namun penelitian baru ini menunjukkan bahwa kategori-kategori tersebut mungkin lebih seperti kotak-kotak buatan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Ketika para peneliti menggunakan metode statistik canggih untuk mengelompokkan gejala secara alami, mereka menemukan bahwa apa yang kita sebut Major Depressive Disorder sebenarnya terpecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan spesifik seperti anhedonia (ketidakmampuan merasakan kesenangan) dan kecenderungan bunuh diri - kondisi yang jarang muncul bersamaan pada orang yang sama.
Studi ini mengungkap sesuatu yang mengejutkan: dua orang dapat sama-sama menerima diagnosis ADHD meskipun hanya berbagi tiga dari sembilan gejala yang mungkin. Ini berarti mereka bisa memiliki masalah mendasar yang benar-benar berbeda yang kebetulan digabungkan di bawah label yang sama.
Contoh Tumpang Tindih Diagnosis ADHD:
- Dua individu dapat memiliki kesamaan hanya 3 dari 9 gejala dan keduanya tetap menerima diagnosis ADHD
- Hal ini menunjukkan bahwa gejala-gejala mungkin memiliki penyebab yang independen daripada berasal dari satu gangguan tunggal
- Menyoroti heterogenitas dalam kategori diagnostik saat ini
Dampak Nyata pada Pasien dan Pengobatan
Ketidaksesuaian antara kategori resmi dan pengalaman pasien sebenarnya memiliki konsekuensi nyata. Banyak orang di masyarakat melaporkan pengalaman yang membuat frustasi dengan pendekatan yang mengikuti buku panduan yang berfokus pada mencentang kotak gejala daripada memahami pengalaman individual. Beberapa menggambarkan sesi di mana dokter tampak lebih tertarik mencentang kriteria DSM daripada mendengarkan cerita pribadi mereka.
Saya pernah melakukan panggilan video dengan dokter yang mungkin hanya menghabiskan paling banyak 5 menit mendengar pengalaman subjektif untuk dengan percaya diri mencapai kesimpulan. Saya juga pernah mengalami sesi 'sesuai buku panduan' berbasis DSM selama 45 menit di mana kotak-kotak sedang dicentang... dan pertanyaan-pertanyaannya buruk.
Ketidaksesuaian ini dapat menyebabkan pengobatan yang tidak bekerja dengan baik karena dirancang untuk kategori buatan daripada kombinasi spesifik masalah yang sebenarnya dihadapi setiap orang.
Ilmu Pengetahuan di Balik Penemuan Ini
Para peneliti mengambil pendekatan yang cerdas: mereka menyajikan 49 gejala berbeda dalam urutan acak untuk menghindari bias, kemudian menggunakan dua metode pengelompokan statistik berbeda untuk melihat pola apa yang muncul secara alami. Alih-alih memaksa gejala ke dalam kategori DSM yang telah ditentukan sebelumnya, mereka membiarkan data mengungkap strukturnya sendiri.
Apa yang mereka temukan adalah hierarki kelompok gejala yang terlihat cukup berbeda dari DSM . Beberapa gangguan tradisional terpecah menjadi sindrom yang lebih kecil dan spesifik. Yang lain bergabung menjadi kategori yang lebih luas. Hasilnya menunjukkan bahwa kesehatan mental ada dalam spektrum daripada dalam kotak-kotak yang terpisah.
Temuan Utama:
- Gangguan DSM tradisional ( MDD , GAD , PTSD ) tidak muncul sebagai kelompok yang koheren
- Hasil menunjukkan 179 kelompok gejala ("kondensat") dan 49 gejala indeks
- Struktur akhir mencakup 7 konstruk tingkat tinggi: Dysphoria Externalizing, Penggunaan Zat Berbahaya, Ruminasi Maladaptif, Gangguan Pikiran, Komorbiditas, Facing Psychology Externalizing, Kesulitan Subdevelopmental dan Kognitif
- 35 subfaktor diidentifikasi di seluruh spektrum
Melihat ke Depan: Apa Artinya Ini untuk Perawatan Kesehatan Mental
Penelitian ini tidak berarti bahwa depresi atau kecemasan tidak nyata - orang jelas menderita dari pengalaman-pengalaman ini. Sebaliknya, ini menunjukkan bahwa kita mungkin memerlukan cara yang lebih baik untuk memahami dan mengkategorikan kondisi kesehatan mental. Studi ini mengarah pada pendekatan yang lebih personal yang mempertimbangkan kombinasi unik gejala setiap orang daripada mencoba memasukkan semua orang ke dalam kategori standar.
Temuan ini sejalan dengan gerakan yang berkembang dalam psikiatri menuju model dimensional yang mengakui kesehatan mental sebagai sesuatu yang ada dalam kontinum daripada sebagai diagnosis ya-atau-tidak yang sederhana. Ini pada akhirnya dapat mengarah pada pengobatan yang lebih tertarget dan hasil yang lebih baik bagi pasien yang saat ini berjuang dengan pendekatan satu ukuran untuk semua.
Meskipun studi saat ini memiliki keterbatasan - hanya mengandalkan gejala yang dilaporkan sendiri dan tidak termasuk observasi klinis - ini merupakan langkah penting menuju sistem klasifikasi berbasis bukti yang lebih baik mencerminkan pengalaman manusia terhadap tekanan psikologis.
Referensi: DSM Disorders Disappear in Statistical Clustering of Psychiatric Symptoms