Dunia medis sedang menyaksikan perubahan signifikan dalam cara kita memprediksi dan mencegah penyakit jantung. American College of Cardiology baru saja merilis rekomendasi baru yang dapat mengubah pemeriksaan kesehatan rutin bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Selama beberapa dekade, kolesterol telah menjadi standar emas untuk menilai risiko kardiovaskular. Dokter secara rutin memesan panel lipid, meresepkan statin untuk kadar LDL tinggi, dan terutama fokus pada pengelolaan angka kolesterol. Namun, pendekatan ini mungkin telah melewatkan bagian penting dari teka-teki tersebut.
Peradangan Muncul sebagai Prediktor yang Superior
ACC kini merekomendasikan skrining universal untuk peradangan menggunakan tes darah yang disebut hs-CRP (high-sensitivity C-reactive protein). Ini merupakan perubahan besar karena peradangan tidak pernah sebelumnya dianggap sebagai faktor risiko standar yang dapat dimodifikasi untuk penyakit jantung, meskipun penelitian menunjukkan bahwa hal ini menggandakan risiko kardiovaskular.
Diskusi komunitas mengungkapkan wawasan menarik tentang mengapa perubahan ini masuk akal. Seperti yang dicatat oleh seorang pengamat, kolesterol telah menjadi korban dari kesuksesannya sendiri. Dengan penggunaan statin yang luas dan pengelolaan kolesterol, sebagian besar orang yang mengalami serangan jantung kini memiliki kadar kolesterol yang diturunkan secara artifisial. Ini berarti risiko yang tersisa tersembunyi dalam faktor-faktor lain yang tidak diukur secara rutin.
Tes hs-CRP mengukur peradangan sistemik - jenis aktivitas imun kronis tingkat rendah yang dapat menyebabkan kerusakan kumulatif di seluruh tubuh. Tidak seperti peradangan akut dari cedera atau infeksi, keadaan inflamasi yang persisten ini tampaknya menjadi pendorong utama kejadian kardiovaskular, terutama pada orang yang sudah mengonsumsi statin atau mereka yang tidak memiliki faktor risiko tradisional.
Penanda Inflamasi Lain yang Dievaluasi
- IL-6 ( Interleukin-6 )
- Fibrinogen
- Rasio neutrofil-terhadap-limfosit
- Rasio EPA/AA
- Serum amyloid A
Catatan: Penanda-penanda ini menunjukkan nilai prediktif namun tidak menambahkan informasi signifikan setelah hs-CRP diketahui
Apa yang Benar-Benar Dapat Menurunkan Peradangan
Diskusi komunitas menyoroti pendekatan farmasi dan gaya hidup untuk mengurangi peradangan. Uji klinis telah menunjukkan beberapa intervensi yang efektif:
Statin sendiri memiliki sifat anti-inflamasi, terutama bermanfaat bagi orang dengan kadar hs-CRP tinggi. Obat colchicine telah menunjukkan harapan dalam mengurangi kejadian jantung berulang, sementara obat-obatan yang lebih baru seperti canakinumab dapat mengurangi peradangan tetapi datang dengan peningkatan risiko infeksi dan biaya tinggi.
Namun, intervensi gaya hidup tetap menjadi fondasi pengurangan peradangan. Diet anti-inflamasi seperti diet Mediterranean dan DASH , olahraga teratur, berhenti merokok, dan mempertahankan berat badan sehat semuanya secara efektif menurunkan kadar hs-CRP. Diskusi menekankan bahwa olahraga, meskipun menyebabkan respons inflamasi jangka pendek selama latihan, memberikan manfaat anti-inflamasi jangka panjang melalui peningkatan efisiensi mitokondria dan peningkatan produksi senyawa anti-inflamasi.
Intervensi Anti-Inflamasi yang Terbukti Efektif
Obat-obatan:
- Statin (sangat efektif untuk pasien dengan hs-CRP tinggi)
- Colchicine (0,5 mg/hari, disetujui FDA untuk pencegahan sekunder)
- Canakinumab (mahal, meningkatkan risiko infeksi)
Pendekatan Gaya Hidup:
- Diet Mediterania dan DASH
- Olahraga teratur
- Berhenti merokok
- Menjaga berat badan yang sehat
- Tidur yang cukup
- Manajemen stres
Memahami Tingkat Normal vs. Mengkhawatirkan
Bagi mereka yang siap menguji tingkat peradangan mereka, hasil hs-CRP di bawah 1 mg/L dianggap ideal, sementara tingkat di atas 3 mg/L menunjukkan risiko kardiovaskular tinggi. Tes ini tersedia secara luas dan relatif murah, membuat skrining universal menjadi layak.
ACC mengevaluasi penanda inflamasi lain seperti IL-6 dan fibrinogen tetapi menemukan bahwa setelah hs-CRP diketahui, tes tambahan ini tidak memberikan nilai prediktif yang jauh lebih besar. Ini membuat hs-CRP menjadi penanda tunggal yang paling hemat biaya untuk menilai risiko inflamasi.
Tingkat Risiko hs-CRP
- Risiko Rendah: Di bawah 1 mg/L
- Risiko Sedang: 1-3 mg/L
- Risiko Tinggi: Di atas 3 mg/L
Mengatasi Skeptisisme dan Implementasi
Beberapa anggota komunitas menyatakan skeptisisme yang sehat tentang rekomendasi dari perusahaan yang menjual layanan pengujian terkait. Namun, basis bukti berasal dari tinjauan komprehensif American College of Cardiology terhadap penelitian yang ada, bukan dari kepentingan komersial. Ilmu yang mendasarinya telah berkembang selama bertahun-tahun, dengan peran peradangan dalam penyakit kardiovaskular yang mapan dalam literatur medis.
Rekomendasi ini merupakan pengakuan praktis bahwa kedokteran modern sebagian besar telah memecahkan masalah kolesterol untuk banyak pasien. Sekarang perhatian harus beralih ke faktor risiko yang tersisa yang terus mendorong kejadian kardiovaskular meskipun pengelolaan kolesterol optimal.
Pergeseran menuju pengujian peradangan ini tidak menggantikan pemantauan kolesterol tetapi menambahkan lapisan penting lainnya untuk penilaian risiko kardiovaskular. Seiring bergeraknya perawatan kesehatan menuju kedokteran yang lebih personal, memiliki beberapa biomarker memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang profil risiko dan kebutuhan perawatan individu.
Catatan: hs-CRP (high-sensitivity C-reactive protein) adalah tes darah yang mengukur kadar C-reactive protein, zat yang diproduksi oleh hati sebagai respons terhadap peradangan di seluruh tubuh.
Referensi: Inflammation now predicts heart disease more strongly than cholesterol