Calon walikota mendatang New York City , Zohran Mamdami , telah mengumumkan rencana untuk menghilangkan program siswa berbakat dan bertalenta (G&T) di kota tersebut, dimulai dari tingkat taman kanak-kanak. Proposal ini telah memicu diskusi komunitas yang penuh gairah tentang keadilan pendidikan, kebutuhan siswa, dan masa depan program pembelajaran khusus.
Kontroversi ini berpusat pada representasi demografis dalam program-program tersebut. Meskipun siswa Asia dan kulit putih hanya menyusun 35% dari total pendaftaran sekolah umum NYC , mereka mewakili 70% peserta program siswa berbakat. Siswa Asia saja menyumbang 43% dari pendaftaran G&T taman kanak-kanak meskipun hanya 18% dari total populasi siswa secara keseluruhan.
Demografi Program Berbakat NYC:
- Siswa Asia: 43% dari pendaftaran G&T taman kanak-kanak (18% dari total pendaftaran)
- Gabungan siswa kulit putih dan Asia: 70% dari peserta G&T (35% dari total pendaftaran)
- Siswa kulit hitam dan Latino: Kurang dari 5% dari siswa G&T taman kanak-kanak
- Total program G&T di NYC: Ratusan program, dengan hanya 4 yang menawarkan pembelajaran akselerasi sesungguhnya
Argumen Kebutuhan Khusus Mendapat Dukungan
Anggota komunitas semakin memandang anak-anak berbakat melalui sudut pandang kebutuhan khusus, berargumen bahwa siswa-siswa ini memerlukan pendekatan pendidikan yang disesuaikan sama seperti rekan-rekan mereka yang memiliki ketidakmampuan belajar. Banyak orang tua dan pendidik berbagi cerita tentang anak-anak berbakat yang menjadi mengganggu, kehilangan minat dalam belajar, atau bahkan diberi resep obat untuk gejala mirip ADHD ketika dipaksa belajar dengan kecepatan jauh di bawah kemampuan mereka.
Pengalaman pribadi mengungkapkan dampak nyata dari lingkungan pendidikan yang tidak sesuai. Beberapa anggota komunitas menggambarkan bagaimana terjebak dalam kelas yang berjalan lambat terasa seperti mencoba menonton film dengan kecepatan 0,25x - sangat membosankan dan justru mengganggu pembelajaran daripada hanya membatasi potensi.
Manajemen Kelas vs Keunggulan Pendidikan
Diskusi mengungkapkan jaringan kompleks tantangan kelas yang melampaui keberbakatan. Guru menghadapi tekanan yang meningkat dalam mengelola kebutuhan belajar yang beragam dalam satu kelas, seringkali dengan siswa yang memerlukan rencana pendidikan individual (IEP) bersama dengan pembelajar berbakat yang membutuhkan akselerasi. Banyak pendidik melaporkan menghabiskan sebagian besar waktu mereka membantu siswa yang kesulitan mencapai kemahiran dasar, meninggalkan sedikit perhatian untuk mereka yang siap untuk maju.
Pelajaran berjalan dengan kecepatan siswa yang paling lambat, dan siswa-siswa yang paling lambat itu tidak ingin belajar dan secara aktif mengganggu kelas dan semua orang lainnya.
Kenyataan ini telah membuat beberapa orang menyarankan bahwa daripada menghilangkan program siswa berbakat, sekolah-sekolah harus fokus pada pengurangan ukuran kelas dan mengatasi perilaku mengganggu yang mempengaruhi lingkungan belajar semua siswa.
Tantangan Pendidikan Utama yang Teridentifikasi:
- Kekurangan guru yang menyebabkan kelas menjadi lebih besar dan beragam
- Persentase tinggi siswa yang memerlukan Program Pendidikan Individual (IEP)
- Sumber daya terbatas memaksa fokus pada siswa yang kesulitan daripada pelajar berbakat
- Meningkatnya gangguan perilaku yang mempengaruhi lingkungan belajar semua siswa
- Biaya tes pribadi menciptakan hambatan untuk mengakses program G&T
Faktor Sosial Ekonomi
Wawasan komunitas menyoroti bagaimana sumber daya keluarga secara signifikan mempengaruhi akses program G&T . Banyak peserta mencatat bahwa masuk ke program-program ini seringkali memerlukan orang tua yang memahami sistem, mampu membayar tes pribadi, dan memiliki waktu untuk mengadvokasi anak-anak mereka. Ini menunjukkan bahwa ketidakseimbangan demografis mungkin mencerminkan keuntungan sosial ekonomi daripada perbedaan kemampuan bawaan di antara kelompok ras.
Ironinya tidak luput dari pengamat bahwa keluarga kaya akan terus mengakses pendidikan yang dipercepat melalui sekolah swasta atau bimbingan belajar, membuat penghapusan program siswa berbakat publik berpotensi merugikan keluarga kelas menengah dan berpenghasilan rendah yang bergantung pada pilihan publik ini.
Konsekuensi Jangka Panjang dan Solusi Alternatif
Daripada membongkar program yang ada, banyak anggota komunitas mengadvokasi untuk memperluas akses dan meningkatkan metode identifikasi. Mereka berargumen bahwa menghilangkan program G&T tidak membantu siswa yang kurang terlayani - ini hanya menghilangkan peluang untuk keunggulan tanpa menciptakan yang baru.
Perdebatan ini mencerminkan pertanyaan yang lebih luas tentang filosofi pendidikan: Haruskah sekolah fokus terutama pada membawa semua siswa ke standar minimum, atau haruskah mereka berusaha membantu setiap anak mencapai potensi individual mereka? Jawabannya mungkin menentukan tidak hanya nasib program siswa berbakat NYC , tetapi arah pendidikan umum Amerika secara lebih luas.
Saat perdebatan kebijakan ini berlangsung, satu hal tetap jelas: respons komunitas yang penuh gairah menunjukkan betapa dalamnya orang tua dan pendidik peduli tentang menyediakan lingkungan pendidikan yang tepat untuk semua anak, terlepas dari kebutuhan belajar atau kemampuan mereka.
Referensi: Gifted children are special needs children
