Sistem Pemantau Tekanan Ban (TPMS) telah menjadi perlengkapan standar di kendaraan modern sejak menjadi wajib di Amerika Serikat. Meskipun sensor ini membantu mencegah ledakan ban yang berbahaya, diskusi komunitas terbaru mengungkapkan mereka menciptakan kerentanan privasi dan keamanan tak terduga yang tidak pernah dipertimbangkan oleh sebagian besar pengemudi.
Pelacakan Kendaraan Melalui Sinyal Radio
Sensor TPMS terus-menerus menyiarkan nomor identifikasi unik yang dapat disadap oleh siapa pun dengan peralatan radio dasar. Para penggemar teknologi menemukan bahwa mereka dapat memantau pergerakan kendaraan di tempat parkir menggunakan software-defined radio (SDR) yang terjangkau dengan harga di bawah 30 dolar AS. Setiap sensor mengirimkan ID uniknya bersama dengan data tekanan ban, menciptakan sidik jari digital yang mengikuti mobil Anda ke mana pun ia pergi.
Kemampuan pelacakan ini bekerja karena sensor mengirimkan data setiap 15 hingga 60 detik saat berkendara, dan terus menyiarkan hingga 20 menit setelah parkir. Sinyal-sinyal tersebut bergerak beberapa meter dari setiap ban, membuatnya mudah ditangkap dari jarak jauh.
Software-defined radio (SDR): Sistem radio di mana komponen perangkat keras tradisional digantikan oleh perangkat lunak yang berjalan di komputer, memungkinkan pengguna untuk menerima dan menganalisis berbagai frekuensi radio.
Spesifikasi Transmisi TPMS:
- Interval transmisi: 15-60 detik saat berkendara
- Aktivitas pasca-parkir: 10-20 menit
- Masa pakai baterai: 5-12 tahun atau 100.000 mil
- Jangkauan sinyal: Beberapa inci hingga beberapa yard
- Frekuensi: 433 MHz (frekuensi umum)
![]() |
|---|
| Tampilan detail dari sistem suspensi kendaraan, menyoroti komponen yang terhubung dengan sistem pemantauan ban |
Data Tidak Terenkripsi Menciptakan Celah Keamanan
Kekhawatiran yang lebih besar terletak pada bagaimana kendaraan memproses data sensor ini. Transmisi TPMS sepenuhnya tidak terenkripsi dan tidak ditandatangani, artinya siapa pun dapat membuat sinyal palsu yang akan diterima mobil sebagai sah. Peneliti keamanan menemukan bahwa memalsukan peringatan tekanan ban rendah dapat memicu respons dramatis pada beberapa kendaraan mewah, termasuk pemaksaan pengurangan kecepatan hingga 15 mph, bunyi klakson, dan penghentian mesin sepenuhnya.
Ini bukan menghilang. Lihat apa yang terjadi jika Anda memalsukan dan membanjiri peristiwa 0kPa pada berbagai mobil. Beberapa menunjukkan peringatan tpms. Beberapa yang mewah masuk ke mode limp.
Kerentanan ini ada karena pembuat mobil merancang sistem ini dengan asumsi lingkungan radio akan tetap terpercaya. Sensor hanya mengirimkan data - mereka tidak dapat menerima pembaruan keamanan atau tambalan untuk memperbaiki cacat desain mendasar ini.
Kerentanan Keamanan:
- Enkripsi data: Tidak ada - transmisi sepenuhnya tanpa enkripsi
- Autentikasi sinyal: Tidak ada tanda tangan digital atau verifikasi
- Risiko spoofing: Tinggi - sinyal palsu diterima sebagai sinyal yang sah
- Kemampuan pelacakan: ID sensor yang unik memungkinkan identifikasi kendaraan
- Kemampuan pembaruan: Tidak ada - sensor tidak dapat menerima patch
![]() |
|---|
| Gambar ini mengilustrasikan kompleksitas sistem kemudi dan suspensi kendaraan, yang mungkin terdampak oleh kerentanan TPMS |
Solusi dan Jalan Keluar Praktis
Terlepas dari kekhawatiran ini, pemilik kendaraan telah menemukan solusi kreatif. Beberapa pengemudi mengkloning ID sensor ban musim panas mereka agar sesuai dengan ban musim dingin mereka, menghilangkan kebutuhan untuk mempelajari ulang sistem selama penukaran musiman. Yang lain lebih memilih kendaraan dengan pemantauan tekanan berbasis ABS, yang menggunakan sensor kecepatan roda yang sudah ada alih-alih transmisi radio.
Bagi mereka yang khawatir tentang pelacakan, risiko privasi mungkin berkurang seiring dengan pembaca pelat nomor otomatis yang menjadi lebih umum untuk pengawasan kendaraan. Namun, kerentanan keamanan tetap menjadi ancaman persisten yang tidak dapat dengan mudah diatasi tanpa mendesain ulang seluruh infrastruktur TPMS.
Pendekatan industri otomotif terhadap TPMS mencerminkan pola yang lebih luas dalam pengembangan teknologi - memprioritaskan fungsionalitas di atas keamanan, kemudian menemukan konsekuensinya bertahun-tahun kemudian ketika sistem sudah tertanam di jutaan kendaraan.
Referensi: TPMS Sensor IDs: Why, Where and When


