Codebreakers Berhasil Memecahkan Sandi Berusia 350 Tahun, Picu Debat Enkripsi Modern

Tim Komunitas BigGo
Codebreakers Berhasil Memecahkan Sandi Berusia 350 Tahun, Picu Debat Enkripsi Modern

Dalam pencapaian luar biasa di bidang kriptografi sejarah, para peneliti berhasil menguraikan surat diplomatik berusia 350 tahun dari istana Louis XIV. Terobosan ini, yang dicapai melalui kombinasi perangkat lunak canggih dan analisis manual, tidak hanya mengungkap gosip sejarah yang menarik tetapi juga memicu diskusi kontemporer tentang masa depan enkripsi di era komputasi kuantum.

Lini Masa Dekripsi:

  • 1670: William Perwich mengirim surat terenkripsi dari istana Louis XIV
  • Agustus 2025: Blog National Archives menantang para kriptografer untuk mendekripsi surat tersebut
  • September 2025: Dua tim independen berhasil memecahkan sandi tersebut
  • Oktober 2025: Dekripsi penuh dan analisis historis selesai dilakukan

Implikasi Modern dari Pembobolan Sandi Kuno

Keberhasilan mendekripsi surat William Perwich tahun 1670 telah mendorong komunitas teknologi untuk menarik paralel dengan praktik pengumpulan data modern. Sebuah wawasan kunci dari komentar menyoroti pendekatan strategis terhadap data terenkripsi yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Saya menghadiri briefing minggu lalu tentang enkripsi kuantum dan ancaman yang ditimbulkan komputasi kuantum terhadap enkripsi yang digunakan saat ini. Ditekankan bahwa negara-negara bangsa sedang mengumpulkan data terenkripsi sekarang untuk didekripsi nanti dengan komputasi kuantum.

Praktik ini mencerminkan pola sejarah di mana informasi terenkripsi disimpan sampai teknologi atau metode berkembang cukup maju untuk memecahkannya. Komentar tentang Utah Data Center, sebuah fasilitas pengawasan massal yang dikenal, menegaskan bagaimana strategi ini terus berlanjut hari ini dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan pemerintah mengumpulkan data terenkripsi dalam jumlah eksabait dengan antisipasi kemampuan dekripsi di masa depan.

Tantangan Sebenarnya Bukan pada Sandinya

Yang menarik, aspek paling sulit dari memecahkan kode berusia 350 tahun itu bukanlah metode enkripsinya sendiri, melainkan mengidentifikasi struktur dan menghilangkan karakter yang tidak berarti. Para kriptografer harus menentukan bahwa pesan menggunakan 20 kolom dalam sandi transposisi dan mengidentifikasi banyak karakter null yang hanya berfungsi untuk mengisi teks. Ini mengungkap kebenaran penting tentang kriptografi sejarah: keamanannya sering terletak pada detail implementasi daripada kekuatan matematis dari sandi tersebut. Kehadiran karakter null ini, yang terdeteksi melalui frekuensi huruf yang tidak biasa (khususnya kelimpahan huruf Q di dekat margin kanan), terbukti penting bagi kesuksesan dekripsi.

Penjelasan Istilah Kriptografi Utama:

  • Columnar Transposition: Sebuah sandi di mana teks ditulis dalam baris melintasi sejumlah kolom yang telah ditentukan, kemudian dibaca dalam urutan kolom yang berbeda untuk mengenkripsi
  • Null Characters: Simbol-simbol yang tidak bermakna yang disisipkan ke dalam teks terenkripsi untuk membingungkan analisis kriptografi
  • Codebook: Sebuah sistem terpisah di mana angka atau kode mewakili nama, tempat, atau frasa tertentu

Kekuatan Codebook yang Abadi

Bahkan setelah sandi utamanya berhasil dipecahkan, pesan tersebut mempertahankan lapisan kerahasiaan tambahan melalui kode numerik yang mewakili nama dan tempat. Sistem keamanan dua lapis ini menunjukkan strategi perlindungan informasi yang canggih yang tetap relevan hingga saat ini. Seperti yang dicatat seorang komentator, codebook umumnya digunakan tidak hanya untuk kerahasiaan tetapi juga untuk kompresi data dalam komunikasi telegraf, di mana mengirim kata-kata bahasa Inggris lebih murah daripada karakter terenkripsi. Praktik sejarah ini menemukan padanannya yang modern dalam sistem enkripsi perusahaan dan protokol komunikasi aman yang menggunakan kunci yang telah dibagikan sebelumnya atau tokenisasi untuk melindungi informasi sensitif sambil mengoptimalkan efisiensi transmisi.

Perjalanan dari intrik diplomatis abad ke-17 hingga kekhawatiran enkripsi modern mengungkapkan perlombaan senjata yang berkelanjutan antara pembuat kode dan pemecah kode. Sementara alat-alat telah berevolusi dari pena dan kertas menjadi komputer kuantum, tantangan mendasarnya tetap sama: melindungi informasi sensitif dari mata-mata, baik itu milik istana saingan maupun agen intelijen asing. Dekripsi surat kuno ini berfungsi sebagai pengingat tepat waktu bahwa enkripsi yang tak terpecahkan hari ini mungkin menjadi keingintahuan sejarah di masa depan.

Referensi: Secret diplomatic message deciphered after 350 years