Sebuah insiden tidak biasa yang melibatkan pesawat United Airlines 737 MAX telah memicu perdebatan teknis yang kompleks. Sementara laporan awal menyebutkan pesawat mungkin tertabrak objek dari luar angkasa, komunitas daring sedang mengupas bukti-bukti yang ada dengan mengajukan penjelasan alternatif mulai dari hujan es ketinggian tinggi hingga tabrakan burung langka.
Teori-teori yang Bersaing
Inti dari diskusi ini berkisar pada apa yang sebenarnya menabrak pesawat. Laporan awal kapten tentang puing luar angkasa langsung menarik perhatian, mengisyaratkan tabrakan dengan pecahan satelit atau roket. Teori ini didukung oleh foto eksternal yang menunjukkan bekas gesekan jelas pada bingkai jendela. Namun, teori tandingan yang signifikan cepat muncul, menyatakan bahwa ini bisa jadi merupakan peristiwa hujan es yang luar biasa parah. Hal ini menyoroti kesulitan diagnosis awal, karena kedua fenomena tersebut jarang terjadi di ketinggian jelajah. Komunitas mencatat bahwa meskipun puing luar angkasa menjadi perhatian yang semakin besar, skala fisik atmosfer yang sangat luas berarti kemungkinan pesawat tertentu tertabrak tetap sangat rendah. Seorang komentator mencatat, Bahkan setelah meluncurkan ribuan satelit ke orbit, total luas permukaan yang mereka tutupi secara fisik masih sangat kecil.
Teori-Teori Utama yang Dibahas:
- Sampah Antariksa: Objek buatan manusia dari satelit atau roket yang memasuki kembali atmosfer.
- Meteorit: Objek alami dari luar angkasa.
- Hujan Es: Fenomena cuaca ekstrem, tidak biasa terjadi pada ketinggian 36.000 kaki.
- Tabrakan Burung: Benturan dengan burung yang terbang tinggi seperti burung nasar.
- Kegagalan Spontan: Cacat produksi atau pemeliharaan pada kaca depan itu sendiri.
Fisika di Balik Kerusakan
Mungkin aspek yang paling membingungkan bagi para komentator adalah sifat kerusakannya. Laporan menyatakan hanya satu lapis dari kaca depan multi-panel yang rusak, namun sebuah foto yang beredar menunjukkan lengan pilot dengan luka-luka kecil. Kontradiksi yang tampak ini memicu diskusi mendalam tentang mekanika tumbukan. Komunitas menyimpulkan konsep spalling, sebuah fenomena yang terkenal dalam aplikasi militer dan balistik. Spalling terjadi ketika sebuah proyektil menghantam permukaan keras, seperti kaca lapis baja, dan tidak sepenuhnya menembus, tetapi energi tumbukan menyebabkan lapisan dalam pecah dan melontarkan serpihan ke dalam. Ini menjelaskan bagaimana pilot bisa terluka oleh pecahan kaca bahkan tanpa adanya pelanggaran penuh pada kokpit.
Istilah Teknis yang Dijelaskan:
- Spalling: Proses di mana benturan berenergi tinggi pada permukaan keras (seperti kaca lapis baja) menyebabkan pecahan material terlempar dari sisi sebaliknya, bahkan tanpa penetrasi penuh. Ini menjelaskan bagaimana lapisan kaca depan bagian dalam dapat melukai pilot tanpa menjadi titik benturan utama.
Pelaku Tidak Mungkin Tapi Masih Mungkin
Selain puing luar angkasa dan hujan es, komunitas mengeksplorasi kemungkinan luar biasa lainnya. Ketinggian insiden 36.000 kaki memicu diskusi tentang fauna ketinggian tinggi. Diketahui bahwa burung tertentu, seperti burung nasar, mampu terbang pada ketinggian yang luar biasa dan diketahui menyebabkan kerusakan signifikan pada pesawat. Contoh yang bahkan lebih mengejutkan dibagikan: sebuah kasus terdokumentasi di mana pesawat ditabrak ikan terbang di ketinggian, menunjukkan bahwa tabrakan dengan fauna dapat terjadi dalam keadaan yang paling tak terduga. Saran lainnya termasuk muatan dari balon cuaca atau objek yang jatuh dari pesawat lain yang terbang di ketinggian lebih tinggi pada rute yang sama.
Jalan Menuju Jawaban
Terlepas dari beragamnya teori, ada konsensus tentang bagaimana misteri ini pada akhirnya akan terpecahkan. Para penyelidik kemungkinan akan melakukan analisis forensik pada lokasi tumbukan. Seperti yang ditunjukkan seorang komentator, Seharusnya ada potongan kecil dari apa pun yang mereka tabrak tertanam di badan dan kaca pesawat. Jika itu adalah tabrakan burung, material biologis akan hadir. Jika itu adalah meteorit, komposisi uniknya akan dapat diidentifikasi. Jika itu adalah puing luar angkasa buatan manusia, metalurginya akan bercerita. Bukti ini, dikombinasikan dengan data dari perekam penerbangan dan radar, diharapkan dapat memberikan jawaban pasti, memindahkan diskusi dari spekulasi ke konfirmasi.
Penyelidikan terhadap tumbukan ketinggian tinggi ini adalah pengingat akan lingkungan yang kompleks dan terkadang berbahaya di mana penerbangan komersial beroperasi. Meskipun peristiwa ini berhasil ditangani dengan aman oleh kru penerbangan, peristiwa ini telah memicu wacana publik yang menarik tentang keselamatan penerbangan, ilmu material, dan tantangan yang semakin besar dalam mengelola ruang di sekitar planet kita.
Referensi: United MAX Tertabrak Benda Jatuh di Ketinggian 36.000 Kaki
