WeRide Kumpulkan 308 Juta Dolar AS di IPO Hong Kong untuk Perluasan Robotaxi Global

Tim Editorial BigGo
WeRide Kumpulkan 308 Juta Dolar AS di IPO Hong Kong untuk Perluasan Robotaxi Global

Teknologi kendaraan otonom semakin cepat berkembang dari fase pengujian ke penerapan komersial global, dengan perusahaan-perusahaan China memimpin laju. WeRide, pelopor di sektor Robotaxi, baru saja mengamankan dana segar yang signifikan dengan melantai di Bursa Efek Hong Kong untuk mendanai penelitian yang mahal dan ambisi pertumbuhan internasionalnya. Langkah ini dilakukan saat perusahaan mempromosikan mobil self-driving sebagai solusi untuk masalah sosial yang mendesak seperti populasi yang menua dan kekurangan pengemudi.

Strategi Pencatatan Ganda WeRide untuk Modal Global

Saham WeRide mulai diperdagangkan di Hong Kong pada 6 November 2025, sedikit lebih dari setahun setelah debut perdana di Nasdaq. Perusahaan memilih pencatatan primer ganda, sebuah langkah strategis yang dirancang untuk menjangkau kumpulan investor yang lebih luas. Struktur ini memungkinkan investor China daratan untuk membeli saham melalui skema Southbound Stock Connect kota tersebut, yang telah mencatat arus masuk rekor tahun ini. Pendiri dan CEO Tony Han menyatakan bahwa membuat saham lebih mudah diakses oleh investor global dan China adalah motivasi utama, dengan modal yang dikumpulkan menjadi kritis untuk penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan serta penerapan teknologi mengemudi otonomnya. IPO Hong Kong tersebut berhasil mengumpulkan 308 juta dolar AS, dengan harga saham ditetapkan pada 27,10 dolar Hong Kong.

Lanskap Keuangan dan Tantangan Biaya Robotaxi

Meskipun pendapatan meningkat, jalan menuju profitabilitas bagi perusahaan Robotaxi tetap panjang dan membutuhkan banyak modal. WeRide melaporkan pendapatan sebesar 27,9 juta dolar AS untuk paruh pertama tahun 2025, meningkat 32% dari tahun sebelumnya. Namun, perusahaan juga mencatat kerugian bersih sebesar 110 juta dolar AS untuk periode yang sama, didorong terutama oleh 90 juta dolar AS yang dihabiskan untuk R&D. Laporan HSBC menyoroti biaya tersembunyi dari mobil self-driving, termasuk pengawas jarak jauh dan infrastruktur pendukung, yang menunjukkan bahwa robotaxi mungkin tidak akan mencapai titik impas hingga sekitar delapan tahun setelah diluncurkan. Meskipun demikian, bank tersebut memprediksi China mungkin menjadi pasar pertama di mana teknologi ini mencapai potensi komersialnya karena tingginya tingkat adopsi.

Jejak Global dan Keunggulan Teknologi WeRide

Dengan operasi di 30 kota di 11 negara, WeRide telah membangun kehadiran internasional yang signifikan. Ini adalah satu-satunya perusahaan yang telah mengamankan lisensi mengemudi otonom di tujuh negara berbeda. Armada globalnya melebihi 1.500 kendaraan, menjadikannya salah satu armada otonom L4 terbesar di dunia, sebanding dalam ukuran dengan operasi Waymo di AS. Kunci ekspansinya adalah kemitraan strategis dengan raksana pemesanan tumpangan global. Robotaxi WeRide ditawarkan di Timur Tengah melalui kemitraan dengan Uber, dan Grab dari Singapura telah melakukan investasi ekuitas strategis, dengan rencana untuk meluncurkan layanan di Singapura tahun depan.

Argumen Sosial dan Ekonomi untuk Otomasi

CEO Tony Han adalah seorang penginjil vokal untuk manfaat sosial dari kendaraan otonom. Ia berargumen bahwa teknologi self-driving dapat secara drastis mengurangi tingkat kecelakaan dengan menghilangkan faktor kesalahan manusia seperti mengemudi dalam keadaan mabuk atau terganggu. Lebih lanjut, ia melihat robotaxi sebagai kebutuhan ekonomi bagi negara-negara dengan populasi yang menua dengan cepat, seperti China, di mana kekurangan tenaga kerja transportasi di masa depan dapat diisi oleh AI. Visi perusahaan melampaui taksi untuk mencakup robobus dan robosweeper, yang dapat membantu kota-kota memperluas sistem transportasi publik dengan cara yang lebih hemat biaya dan ramah lingkungan.

Jalan ke Depan di Pasar yang Kompetitif

Pasar Robotaxi diproyeksikan meledak dari di bawah 10 miliar dolar AS pada tahun 2024 menjadi hampir 587 miliar dolar AS pada tahun 2030. Potensi yang sangat besar ini menarik pemain baru, termasuk Tesla, yang semakin memanaskan persaingan. Strategi WeRide adalah memanfaatkan keunggulan sebagai pelopor, khususnya di pasar seperti Timur Tengah dan Eropa, di mana mereka sudah mengoperasikan layanan komersial. Kesuksesannya akan bergantung pada kelanjutan penyempurnaan teknologinya, yang ditunjukkan oleh metrik seperti skor MPI (Miles Per Intervention) terdepannya di California, dan mengefisienkan skala operasinya. Dana dari pencatatan saham di Hong Kong ini adalah langkah penting ke arah tersebut, memposisikan WeRide untuk fase berikutnya dalam perlombaan mengemudi otonom global.