Robot Memo Belajar Tugas Rumah Tangga Melalui Data Sarung Tangan Manusia

Tim Editorial BigGo
Robot Memo Belajar Tugas Rumah Tangga Melalui Data Sarung Tangan Manusia

Impian memiliki asisten robot yang menangani tugas rumah tangga sehari-hari telah lama menjadi bahan pokok fiksi ilmiah. Sementara penyedot debu robot telah menjadi hal biasa, tugas yang lebih kompleks seperti mencuci piring atau menyiapkan minuman tetap menjadi domain manusia karena tantangan teknis yang sangat besar dalam beradaptasi dengan lingkungan rumah yang tidak terduga. Sunday Robotics, sebuah startup yang didirikan oleh veteran dari Tesla dan Google DeepMind, kini menantang status quo ini dengan Memo, sebuah robot rumah yang menggunakan metode pelatihan baru untuk mencapai tingkat ketangkasan praktis yang baru.

Pendekatan Baru untuk Ketangkasan Robotik

Inovasi utama Sunday Robotics terletak tidak hanya pada perangkat keras Memo tetapi pada cara belajarnya. Alih-alih mengandalkan teleoperasi tradisional atau uji coba secara acak, perusahaan menggunakan sarung tangan khusus yang dilengkapi sensor dengan harga sekitar 400 dolar AS per pasang. Pekerja jarak jauh mengenakan sarung tangan ini untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, dan sistem menangkap data rumit dari gerakan tangan manusia—termasuk kekuatan genggaman, penempatan jari, dan lintasan gerakan. Kumpulan data yang kaya ini kemudian digunakan untuk melatih model AI yang mengendalikan tangan mirip capit milik Memo, menghasilkan manipulasi yang lebih alami dan dapat beradaptasi. Metode ini memberikan sinyal pelatihan yang lebih langsung dan akurat, memungkinkan robot melakukan tugas-tugas bernuansa seperti menggenggam dua gelas berukuran berbeda dalam satu tangan.

Spesifikasi Kunci Memo

  • Mobilitas: Platform beroda dengan kolom pusat yang dapat disesuaikan tingginya.
  • Manipulasi: Dua lengan artikulasi dengan gripper mirip penjepit.
  • Metode Pelatihan: Menggunakan sarung tangan sensor seharga USD 400 yang dikenakan oleh operator manusia untuk menangkap data manipulasi yang terampil.
  • Tugas Utama yang Didemonstrasikan: Membuat espresso, membersihkan meja, memuat mesin pencuci piring.
  • Tonggak Berikutnya: Program pengujian beta direncanakan untuk tahun 2026.

Dari Mesin Espresso ke Pencuci Piring

Dalam sebuah demonstrasi di Mountain View, California, Memo memamerkan kemampuannya dengan melakukan tugas-tugas yang sederhana bagi manusia tetapi terkenal sulit bagi mesin. Robot tersebut berhasil menavigasi dapur, menyiapkan espresso dengan mengoperasikan mesin—mengisi portafilter, memadatkan bubuk kopi, dan memulai pembuatan—lalu mengantarkan minuman yang sudah jadi. Dalam tes lain, robot membersihkan gelas dari meja dan memuatnya ke dalam mesin pencuci piring. Tindakan ini memerlukan pengenalan objek yang canggih, kemampuan menggenggam yang andal, dan pemahaman tentang cara menggunakan berbagai barang rumah tangga, semua dilakukan dalam lingkungan nyata yang berpotensi berantakan, bukan dalam pengaturan lab yang terkendali.

Tantangan "Internet Robotika"

Kendala signifikan dalam robotika adalah kurangnya kumpulan data besar yang dibagikan, setara dengan internet yang melatih model AI seperti ChatGPT. Tony Zhao, CEO Sunday Robotics, menyebut sumber daya yang hilang ini sebagai "internet untuk robotika." Sementara startup lain seperti Physical Intelligence, Skild, dan Generalist juga mengerjakan model robot adaptif, pendekatan terintegrasi vertikal Sunday—membangun perangkat keras dan model AI—bertujuan untuk menciptakan sistem yang lebih kohesif dan mampu. Perusahaan percaya strategi full-stack ini penting bagi sebuah robot untuk berfungsi secara andal di berbagai variasi tak terbatas dari rumah nyata.

Jalan Menuju Rumah Nyata

Sunday Robotics berencana meluncurkan program pengujian beta dengan Memo pada tahun 2026. Fase percontohan ini akan menjadi ujian sesungguhnya dari kemampuan robot, karena ia harus menavigasi kekacauan rumah tangga nyata yang dipenuhi anak-anak, hewan peliharaan, dan barang-barang berantakan. Perusahaan membayangkan bahwa pengguna awal, mirip dengan para penggemar yang menerima komputer pribadi pertama, akan menjadi kunci dalam menyempurnakan teknologi ini. Melihat lebih jauh ke depan, Zhao menyarankan bahwa pengguna pada akhirnya mungkin dapat mengajari robot mereka sendiri tugas-tugas baru, menambahkan lapisan personalisasi pada proses pembelajaran robot. Untuk saat ini, era robot rumah yang benar-benar mampu semakin mendekati kenyataan, satu cangkir kopi yang dibuat dengan hati-hati pada satu waktu.