EU Luncurkan Investigasi Antitrust Terhadap Praktik Pelatihan AI Google

Tim Editorial BigGo
EU Luncurkan Investigasi Antitrust Terhadap Praktik Pelatihan AI Google

Uni Eropa telah memulai investigasi antitrust formal terhadap Google, mengkaji bagaimana raksasa teknologi itu menggunakan konten daring untuk melatih model kecerdasan buatannya. Investigasi yang diluncurkan pada 9 Desember 2025 ini berpusat pada dugaan bahwa Google mungkin memberlakukan syarat-syarat yang tidak adil kepada penerbit dan kreator, sekaligus berpotensi meredam persaingan di pasar AI yang sedang berkembang pesat. Investigasi ini menandai benturan regulasi terbaru antara Brussels dan salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia, dengan fokus pada persimpangan kompleks antara hak cipta, persaingan, dan perkembangan pesat AI generatif.

Konteks dan Preseden:

  • Denda EU Sebelumnya: Google didenda EUR 2,4 miliar pada tahun 2024 karena pelanggaran antitrust terkait layanan perbandingan belanja.
  • Status Investigasi: Dibuka sebagai "prioritas" pada 9 Desember 2025, tanpa tanggal akhir yang ditetapkan.
  • Posisi Google: Berargumen bahwa investigasi ini berisiko menghambat inovasi di pasar yang kompetitif.

Inti Investigasi Uni Eropa

Investigasi Komisi Eropa dibangun di atas dua pilar utama kekhawatiran. Yang pertama mengkaji apakah Google memberikan kompensasi yang adil kepada kreator konten dan penerbit atas penggunaan materi mereka. Secara spesifik, regulator sedang mengkaji fitur AI Overviews dan AI Mode milik Google, yang menghasilkan jawaban rangkuman untuk pengguna langsung dari konten web. Komisi akan menilai sejauh mana penggunaan ini terjadi tanpa pembayaran yang sesuai kepada sumber aslinya. Poin perselisihan yang signifikan adalah persepsi kurangnya opsi keluar yang layak bagi penerbit; menolak akses Google ke konten mereka dapat mengakibatkan hilangnya lalu lintas rujukan dari Google Search secara drastis, sebuah dinamika yang dianggap Komisi berpotensi koersif.

Fokus Utama Investigasi Uni Eropa:

  • Kompensasi: Penggunaan konten penerbit web untuk AI Overviews / AI Mode tanpa pembayaran yang adil.
  • Hak Kreator: Penggunaan video YouTube untuk pelatihan AI tanpa remunerasi atau opsi keluar yang praktis.
  • Persaingan: Potensi keuntungan tidak adil untuk model AI milik Google sendiri dengan membatasi akses pesaing ke data pelatihan.
  • Dasar Hukum: Pengawasan berdasarkan aturan persaingan UE dan pengecualian hak cipta Penambangan Teks dan Data (TDM).

Pengawasan Meluas ke YouTube dan Konten Kreator

Cakupan investigasi diperluas secara signifikan untuk memasukkan konten buatan pengguna di YouTube. Komisi sedang menyelidiki apakah Google menggunakan video yang diunggah ke platform tersebut untuk melatih model AI generatifnya tanpa menawarkan kompensasi yang memadai atau mekanisme keluar yang jelas dan berfungsi kepada para kreator. Pernyataan Komisi mencatat bahwa kreator konten yang mengunggah ke YouTube diwajibkan memberikan izin kepada Google untuk menggunakan data mereka untuk berbagai tujuan, termasuk pelatihan AI, tanpa imbalan. Aspek investigasi ini menyoroti ketegangan yang semakin meningkat antara syarat layanan platform dan hak-hak kreator individu di era AI, mempertanyakan apakah praktik saat ini merupakan pemberlakuan syarat yang tidak adil.

Lanskap Persaingan dan Dugaan Keuntungan

Fokus utama kedua dari investigasi EU adalah persaingan. Regulator khawatir bahwa Google mungkin memanfaatkan dominasinya dalam pencarian dan hosting video untuk memberikan keuntungan tidak adil bagi model AI-nya sendiri. Dengan mengendalikan repositori konten yang sangat besar melalui YouTube dan indeks pencariannya, Google berpotensi membatasi pengembang AI pesaing untuk mengakses data pelatihan yang sama, sehingga memperkuat posisinya sendiri dan menghambat persaingan pasar. Komisioner Eropa Teresa Ribera menekankan bahwa meskipun AI membawa inovasi, "kemajuan ini tidak boleh mengorbankan prinsip-prinsip inti di masyarakat kita," menggarisbawahi tujuan investigasi untuk memastikan lapangan bermain yang setara di sektor AI yang berkembang pesat.

Konteks Hukum dan Dampak pada Penerbit

Investigasi ini berlangsung di tengah latar belakang hukum hak cipta UE yang ada, khususnya Pengecualian Penambangan Teks dan Data (TDM) yang diperkenalkan oleh Directive (EU) 2019/790. Aturan ini umumnya mengizinkan penggunaan materi berhak cipta untuk pelatihan AI tetapi memberikan hak kepada pemegang hak untuk memilih keluar. Kasus Komisi tampaknya bergantung pada situasi di mana pilihan keluar seperti itu mungkin secara efektif tidak mungkin tanpa konsekuensi komersial yang parah, terutama bagi penerbit yang bergantung pada Google Search. Studi, seperti yang dikutip dari Authoritas, menunjukkan situs web dapat kehilangan hingga 79% lalu lintas mereka ketika AI Overview ditampilkan, meskipun Google membantah angka-angka ini dan mempertahankan bahwa lalu lintas web agregat tidak turun secara dramatis.

Tanggapan Google dan Sejarah Denda

Menanggapi investigasi tersebut, Google telah memperingatkan bahwa penyelidikan ini berisiko "membelenggu inovasi" di pasar yang digambarkannya sudah sangat kompetitif. Perusahaan menegaskan kembali komitmennya untuk berkolaborasi dengan industri kreatif. Ini bukan tantangan regulasi besar pertama Google di Eropa. Perusahaan didenda EUR 2,4 miliar pada tahun 2024 karena menyalahgunakan posisi pasarnya dengan layanan perbandingan belanja — sebuah kasus yang berasal dari tahun 2009, menggambarkan potensi proses hukum yang panjang. Investigasi baru yang berfokus pada AI ini telah dibuka "sebagai prioritas," tetapi tidak ada garis waktu untuk kesimpulannya yang ditetapkan, menunjukkan pertarungan panjang lainnya antara regulator UE dan raksasa Silicon Valley mungkin akan segera terjadi.